Sabtu, 19 Desember 2020 17:13:29
Anak usia balita mengalami masa pertumbuhan dengan cepat. Psikolog anak
dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi. menyebutkan ada lima
potensi prestasi anak yang bisa terjadi selama masa keemasan pertumbuhan
tersebut.
Potensi prestasi itu mencakup kemampuan anak dalam
kognitif berbahasa, emosi sosial, dan fisik motorik. Dan lima potensi
prestasi anak itu merupakan kemampuan berpikir cepat, tumbuh tinggi,
percaya diri, aktif bersosialisasi, dan tangguh.
Untuk mencapai
lima potensi prestasi itu, menurut Anna, dibutuhkan peran orangtua untuk
menstimulasi kemampuan anak agar bertumbuh dan berkembang sesuai dengan
usianya. Stimulasi bisa dilakukan dengan sederhana dan melalui
aktivitas sehari-hari.
Anna membagikan cara-cara sederhana melakukan stimulasi terhadap anak agar potensi prestasinya tercapai.
Stimulasi berpikir cepat aspek kognitif bahasa dan rasa
1.
Jelaskan sesuatu kepada anak dengan bahasa yang jelas seperti bicara
dengan orang dewasa, hanya saja dengan kalimat yang lebih singkat.
Menurut Anna, cara itu jadi salah satu stimulus penting agar anak mampu
berpikir cepat.
2. Perbanyak kosa kata dengan membacakan buku
dan mengajak anak mengobrol. Membacakan buku bisa membuka wawasan anak
jadi lebih luas. Setelah membacakan buku, anak bisa diajak untuk
mencermati sesuatu sesuai dengan buku yang dibacakan. Kegiatan itu untuk
melatih kemampuan berpikir anak agar lebih terstimulasi.
3.
Bermain teka-teki. Untuk anak usia 1-3 tahun, bisa berupa main teka-teki
menyembunyikan barang. Sedangkan untuk anak usia 4-5 tahun bisa dengan
tebak-tebakan apapun.
Stimulasi anak bisa tumbuh tinggi
1.
Pastikan asupan gizi anak tercukupi terutama zat besi. Jangan berikan
makanan hanya untuk sekadar anak kenyang. Tetapi harus pastikan yang
dimakan anak memenuhi segala nutrisi yang dibutuhkannya.
2.
Penting menyediakan ruang aman untuk anak bergerak. Jauhkan benda-benda
tajam dan berbahaya dari jangkauan anak. Juga beri ruangan yang lebih
luas untuk anak bisa bergerak. Ketika ruangan aman, anak bisa melakukan
eksplorasi semua gerak.
3. Berikan kesempatan aktivitas fisik.
Meski hanya di dalam rumah, anak juga bisa melakukan aktivitas fisik.
Anna mencontohkan kegiatan dengan menumpuk bantal dan guling, lalu
tantang anak melewati tumpukan tersebut tanpa boleh merobohkannya.
Stimulasi percaya diri
1.
Berikan kesempatan anak untuk menentukan pilihan. Misalnya, membiarkan
anak memilih pakaian yang akan digunakannya. Ketika anak tahu pilihannya
didukung oleh orangtuanya, ia akan tambah percaya dengan dirinya
sendirinya.
2. Berikan pujian spesifik sesuai dengan yang
dilakukan anak. Anna menyampaikan bahwa pujian sebaiknya diberikan
dengan menjelaskan aktivitas yang dilakukan anak, bukan dengan kata
sifat seperti rajin, cantik, manis, ataupun tampan.
3.
Berikan kesempatan kepada anak untuk merawat dirinya sendiri. Seperti
mandi sendiri, makan sendiri, walaupun tetap disesuaikan dengan
kemampuan anak.
Stimulasi sosial
1. Gunakan bahasa utama juga diberikan dengan baik supaya anak terbiasa mengerti cara bersosialisasi dengan orang lain.
2. Dengarkan dan beri respon positif saat anak berkomunilasi dengan orang lain.
3. Ajak anak lakukan aktivitas role play atau pretend play.
Stimulasi tangguh
1.
Beri kesempatan anak untuk berusaha, terutama saat menghadapi
kesulitan. Orangtua disarankan tidak mudah berikan bantuan sebelum anak
benar-benar berusaha sendiri. Kebiasaan tersebut akan mendorong daya
juang anak untuk terstimulasi.
2. Berikan contoh. Anak-anak jadi
peniru yang sangat andal. Karena itu, orangtua juga harus mencontohkan
sikap pantang menyerah kepada anak.
3. Berikan apresiasi saat anak berusaha. Jangan menunggu saat anak sudah berhasil.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar