Kamis, 15 Desember 2022
Tidur adalah aktivitas utama otak sepanjang awal perkembangan bayi dan
memegang peranan penting dalam maturasi otak. Oleh karena itu, penting
untuk menjaga kualitas tidur bayi.
Menurut Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI), periode tidur bayi hingga 1 tahun yang ideal adalah 14
hingga 15 jam. Sementara itu, periode tidur bayi usia 1 hingga 3 tahun
yang ideal adalah 12 jam. Dari waktu tidur ini, periode terlama tidur
bayi adalah di malam hari, yaitu selama 8 jam.
Namun, periode
tidur di malam hari ini sering terganggu selain karena menyusu, bayi
juga sering terbangun karena popok sudah penuh dan bocor. Hal ini
menyebabkan bayi lebih mudah rewel dan tidur tidak nyenyak.
Tidak hanya mempengaruhi kualitas tidur bayi, kualitas tidur Ibu juga
terganggu karena harus mengganti popok bayi lebih sering di malam hari.
Padahal, Ibu membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk memproduksi ASI
dan mencegah masalah nifas selama periode postpartum.
"Pada
umumnya, bayi perlu mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk
menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat
meningkatkan pH basa pada kulit. Namun, bayi sering merasa tidak nyaman
ketika popok yang digunakan terasa penuh dan bocor sebelum waktu
mengganti popok," jelas dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped),
Sp.A, dokter spesialis anak menjelaskan.
Kondisi ini, lanjut
dia dapat menyebabkan bayi lebih mudah rewel dan terbangun. Ketika bayi
mengalami gangguan saat tidur, maka Ibu juga otomatis akan mengalami hal
yang sama karena harus kembali menidurkan bayi.
Berangkat dari
masalah tersebut, Makuku dapat meningkatkan daya tampung dan kualitas
popok SAP Diapers Slim dan SAP Diapers Comfort. Kedua popok ini memiiki
teknologi SAP (Super Absorbent Polymer) pada inti strukturnya. Inti
struktur SAP berbeda dengan bahan penyerap tradisional seperti tisu,
kapas dan busa.
Jika air ditambahkan ke partikel SAP, maka
akan muncul interaksi air/polimer yang dapat menciptakan jaringan
penyimpan molekul air. Oleh karena itu, penggunaan inti struktur SAP
pada kedu popok lebih efektif dalam menyerap cairan dan menguncinya
sehingga tidak terjadi osmosis balik serta menjaga permukaan popok tetap
kering.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar