PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO


Senin, 03 November 2025

Ciri Hamil? Kenali Tanda Awal Kehamilan!

Ciri Hamil? Kenali Tanda Awal Kehamilan!

Senin, 03 November 2025

Ada beberapa tanda atau ciri-ciri kehamilan di minggu pertama yang perlu diketahui.

Hai bumil! Atau mungkin… calon bumil? Penasaran dengan ciri-ciri orang hamil di minggu-minggu awal? Tenang, banyak kok perempuan yang merasakan hal serupa.

Kehamilan itu memang pengalaman yang unik dan penuh kejutan. Yuk, kita bahas tanda-tanda awal kehamilan yang paling umum biar kamu nggak penasaran lagi!

Ciri-Ciri Orang Hamil yang Sering Muncul di Minggu-Minggu Awal

Setiap perempuan bisa mengalami tanda kehamilan yang berbeda-beda. Bahkan, setiap kehamilan pada satu orang pun bisa memberikan sensasi yang tak sama. Tapi, ada beberapa gejala umum yang sering muncul di awal kehamilan. Apa saja ya?

1. Telat Datang Bulan: Tanda Hamil Paling Umum

Ini dia tanda yang paling sering bikin curiga: telat datang bulan! Siklus menstruasi yang biasanya teratur tiba-tiba “mangkir”?

Bisa jadi ini pertanda baik. Tapi, perlu diingat, telat datang bulan juga bisa disebabkan oleh stres, perubahan berat badan, atau masalah hormonal lainnya. Jadi, jangan langsung panik ya!

2. Mual dan Muntah (Morning Sickness)

Istilah “morning sickness” memang agak menyesatkan. Soalnya, mual dan muntah ini bisa terjadi kapan saja, nggak cuma di pagi hari! Beberapa ibu hamil bahkan mengalaminya sepanjang hari. Kondisi ini biasanya mulai terasa di sekitar minggu ke-6 kehamilan dan bisa berlangsung hingga trimester kedua.

Tips: Makan makanan ringan dan mudah dicerna seperti biskuit atau roti kering bisa membantu meredakan mual.

Hindari juga makanan berlemak dan pedas yang bisa memicu mual. Jika mual dan muntah sangat parah, jangan ragu untuk [chat dokter di Halodoc](https://www.halodoc.com/tanya-dokter) untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Perubahan pada Payudara: Lebih Sensitif dan Nyeri

Payudara terasa lebih penuh, sensitif, atau bahkan nyeri saat disentuh? Ini juga bisa jadi salah satu ciri-ciri orang hamil lho!

Perubahan hormon di awal kehamilan bisa menyebabkan peningkatan aliran darah ke payudara, sehingga membuatnya lebih sensitif.

4. Lebih Sering Buang Air Kecil: Si Kecil Kasih Kode

Bolak-balik ke kamar mandi terus? Jangan salahkan kopi yang kamu minum! Peningkatan volume darah selama kehamilan membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring cairan, sehingga kamu jadi lebih sering buang air kecil.

5. Kelelahan Ekstrem: Bawaannya Pengen Rebahan Mulu!

Hamil 6 minggu adalah masa ketika janin mulai berkembang pesat dan organ-organ penting mulai terbentuk.

Pada usia hamil 6 minggu, ibu mungkin mulai merasakan gejala seperti mual, kelelahan, dan perubahan pada payudara.

Tubuhmu sedang bekerja keras untuk membentuk plasenta dan mendukung pertumbuhan janin. Jadi, jangan heran kalau bawaannya pengen rebahan terus!

Karena itu, saat hamil 6 minggu penting untuk memastikan asupan nutrisi cukup dan rutin memeriksakan kehamilan ke dokter.

Tips: Dengarkan tubuhmu dan istirahat yang cukup. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang berat. Konsumsi makanan bergizi dan hindari stres untuk membantu mengatasi kelelahan.

Pentingnya Memastikan Kehamilan dengan Test Pack

Merasakan beberapa ciri ciri orang hamil di atas? Sebaiknya segera lakukan test pack untuk memastikan kehamilan. Test pack bekerja dengan mendeteksi hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) dalam urine, yang meningkat setelah terjadi pembuahan.

Kapan Harus ke Dokter?

Setelah mendapatkan hasil test pack positif, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi kehamilanmu. Jangan tunda untuk memeriksakan diri jika kamu mengalami:

  • Pendarahan
  • Nyeri perut yang hebat
  • Muntah berlebihan yang menyebabkan dehidrasi
  • Demam tinggi

Kehamilan adalah perjalanan yang luar biasa. Dengan mengetahui ciri-ciri orang hamil di awal kehamilan, kamu bisa lebih siap menghadapinya.

 

Sumber : halodoc.com

Sabtu, 01 November 2025

Buah-Buahan yang Mampu Meredakan Tekanan Darah Tinggi

Buah-Buahan yang Mampu Meredakan Tekanan Darah Tinggi

Sabtu, 01 November 2025

Beberapa jenis buah dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, dan menjaganya tetap stabil.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah di arteri meningkat di atas batas normal. Kondisi ini seringkali tidak menunjukkan gejala, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.

Tekanan darah diukur dengan dua angka: sistolik (tekanan saat jantung berdetak) dan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara detak).

Nah, kabar baiknya, ada beberapa buah yang dapat kamu konsumsi untuk membantu menurunkan tekanan darah. Apa saja buah penurun tensi tersebut?

Gejala Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” karena seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Sakit kepala parah.
  • Mimisan.
  • Sesak napas.
  • Pusing.
  • Nyeri dada.
  • Gangguan penglihatan.
  • Darah dalam urine.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

7 Buah untuk Meredakan Darah Tinggi

Berikut adalah 7 buah untuk menurunkan darah tinggi yang bisa kamu coba:

  • Pisang: Pisang termasuk buah penurun darah tinggi paling cepat. Ini karena, ia kaya akan kalium, yang membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah.
  • Alpukat: Mengandung lemak sehat, kalium, dan serat yang baik untuk kesehatan jantung dan membantu mengontrol tekanan darah.
  • Semangka: Buah untuk menurunkan darah tinggi selanjutnya adalah semangka. Sumber likopen, antioksidan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Semangka juga mengandung asam amino citrulline, yang dapat membantu melebarkan pembuluh darah.
  • Kiwi: Konsumsi tiga buah kiwi sehari dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kiwi mengandung vitamin C, vitamin E, kalium, dan antioksidan.
  • Buah Delima: Buah penurun tensi ini kaya akan antioksidan yang dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan menurunkan tekanan darah.
  • Bit: Buah penurun tensi ini mengandung nitrat, yang diubah menjadi oksida nitrat dalam tubuh. Oksida nitrat membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
  • Blueberry: Blueberry merupakan buah penurun tensi yang mengandung antioksidan flavonoid, terutama antosianin, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.

Itulah beberapa buah penurun darah tinggi paling cepat. Bagaimana, tertarik untuk mengonsumsinya?

Tips Konsumsi Buah untuk Hipertensi

Berikut adalah beberapa tips untuk mengonsumsi buah penurun tensi:

  • Konsumsi beragam buah: Pilih berbagai jenis buah untuk mendapatkan manfaat nutrisi yang optimal.
  • Buah segar lebih baik: Utamakan buah segar daripada jus buah kemasan, yang seringkali mengandung tambahan gula.
  • Perhatikan porsi: Konsumsi buah dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang.
  • Kombinasikan dengan makanan sehat lainnya: Padukan buah dengan sumber protein tanpa lemak, biji-bijian utuh, dan sayuran untuk makanan yang lengkap dan bergizi.
  • Hindari tambahan garam atau gula: Jangan menambahkan garam atau gula pada buah, karena dapat mengurangi manfaat kesehatannya.

 

Sumber : halodoc.com

Jumat, 31 Oktober 2025

Bukan Karena Hamil, Ini 6 Penyebab Terlambat Haid pada Remaja

Bukan Karena Hamil, Ini 6 Penyebab Terlambat Haid pada Remaja

Jum'at, 31 Oktober 2025

Ada berbagai faktor lain yang bisa memengaruhi siklus menstruasi seorang remaja.

Siklus menstruasi yang normal umumnya terjadi setiap 21-35 hari.

Keterlambatan haid dianggap signifikan jika sudah melewati 35 hari dari siklus terakhir, atau jika seorang remaja tidak mengalami haid selama tiga bulan berturut-turut. Kondisi ini disebut amenore sekunder.

Penyebab Telat Haid pada Remaja Selain Kehamilan

Berikut adalah beberapa penyebab umum telat haid pada remaja:

  • Stres
  • Perubahan berat badan
  • Olahraga berlebihan
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Efek samping obat-obatan

Stres dan Pengaruhnya pada Siklus Menstruasi

Stres dapat memengaruhi hipotalamus, bagian otak yang mengatur hormon-hormon reproduksi.

Ketika stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang berlebihan, yang dapat mengganggu siklus menstruasi.

Mengelola stres dengan baik dapat membantu menjaga siklus menstruasi tetap teratur.

Perubahan Berat Badan Ekstrem

Penurunan berat badan drastis atau kekurangan nutrisi dapat menyebabkan tubuh kekurangan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon reproduksi.

Sebaliknya, kenaikan berat badan yang signifikan juga dapat memengaruhi hormon dan siklus menstruasi.

Menurut Kemenkes RI, menjaga berat badan ideal penting untuk kesehatan reproduksi.

Obesitas dan Siklus Menstruasi

Obesitas dapat menyebabkan tubuh memproduksi estrogen berlebihan, yang dapat mengganggu ovulasi dan siklus menstruasi.

Selain itu, obesitas meningkatkan risiko resistensi insulin, yang terkait dengan PCOS, salah satu penyebab umum telat haid.

Olahraga Berlebihan

Aktivitas fisik yang terlalu intens dapat menyebabkan tubuh membakar terlalu banyak kalori dan mengurangi lemak tubuh secara signifikan.

Kondisi ini dapat mengganggu produksi hormon estrogen, yang penting untuk siklus menstruasi yang teratur.

Atlet wanita sering mengalami amenore karena tingkat aktivitas fisik yang tinggi.

Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon, seperti hormon tiroid, dapat memengaruhi siklus menstruasi.

Hormon tiroid yang terlalu tinggi (hipertiroidisme) atau terlalu rendah (hipotiroidisme) dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali. Pemeriksaan hormon dapat membantu mendeteksi masalah ini.

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi. Kondisi ini ditandai dengan kista kecil di ovarium, ketidakseimbangan hormon, dan masalah menstruasi.

Gejala PCOS meliputi menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan kesulitan hamil. Menurut WHO, PCOS dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

Efek Samping Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat-obatan dapat memengaruhi siklus menstruasi, seperti:

  • Antidepresan
  • Obat-obatan tiroid
  • Obat kemoterapi
  • Kontrasepsi hormonal (pada awal penggunaan atau saat berhenti)

Konsultasikan dengan dokter jika kamu mencurigai obat yang dikonsumsi memengaruhi siklus menstruasi.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami kondisi berikut:

  • Telat haid lebih dari tiga bulan
  • Menstruasi sangat tidak teratur
  • Mengalami gejala lain seperti nyeri panggul, perdarahan di luar siklus menstruasi, atau pertumbuhan rambut berlebihan

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan tes darah atau USG untuk mencari penyebab telat haid.

Langkah Pencegahan Telat Haid pada Remaja

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah telat haid:

  • Kelola stres dengan baik melalui olahraga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya.
  • Jaga berat badan ideal dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
  • Hindari olahraga berlebihan yang dapat memengaruhi hormon.
  • Konsultasikan dengan dokter jika mengalami masalah kesehatan yang dapat memengaruhi siklus menstruasi.

Jika kamu atau orang terdekat mengalami telat haid yang berkepanjangan atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter obgyn di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

 

Sumber : halodoc.com

Kamis, 30 Oktober 2025

5 Gangguan Kesehatan yang Bisa Dihindari Jika Jalani Program Keluarga Berencana

5 Gangguan Kesehatan yang Bisa Dihindari Jika Jalani Program Keluarga Berencana

Kamis, 30 Oktober 2025

Program keluarga berencana membantu keluarga merencanakan kehamilan dan persalinan sehat.

Program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Program ini tidak hanya tentang membatasi jumlah anak, tetapi juga tentang merencanakan kehamilan yang sehat dan diinginkan.

Dengan mengikuti program KB, keluarga dapat menghindari berbagai risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat kehamilan yang tidak terencana atau terlalu sering.

Program KB memberikan edukasi dan akses ke berbagai metode kontrasepsi yang aman dan efektif, membantu pasangan untuk membuat keputusan yang tepat mengenai perencanaan keluarga mereka.

Gangguan Kesehatan yang Bisa Dihindari dari Program Keluarga Berencana

Program ini dapat membantu melindungi ibu dari segala risiko kesehatan yang mungkin terjadi sebelum, selama, atau setelah melahirkan. Ini termasuk tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, infeksi, keguguran dan lahir mati.

Perempuan yang melahirkan lebih dari empat anak berisiko lebih tinggi untuk mengalami kematian.

Sedangkan perencanaan kehamilan dan persalinan, dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan anak. Ini termasuk juga perencanaan kehamilan setelah usia 35 tahun. 

Berikut ini adalah gangguan kesehatan yang bisa dihindari jika mengikuti program keluarga berencana!

1. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang dapat berkembang selama kehamilan pada perempuan yang belum pernah mengidap diabetes sebelumnya.

Melalui program ini, kehamilan bisa jadi ditunda, bila kondisi kesehatan itu tidak memungkinkan untuk memiliki anak. 

2. Terhindar dari infeksi penyakit seks menular

Penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom dalam program KB dapat membantu mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS).

PMS dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti infertilitas, kanker, dan bahkan kematian. Dengan menggunakan kondom secara konsisten dan benar, pasangan dapat melindungi diri dari PMS.

3. Komplikasi kehamilan

Kehamilan yang terlalu sering atau terlalu dekat jaraknya dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan, seperti perdarahan postpartum, preeklamsia, dan eklamsia.

Program KB membantu mengatur jarak kehamilan, sehingga memberikan waktu bagi tubuh ibu untuk pulih dan mempersiapkan diri untuk kehamilan berikutnya.

Penting untuk diingat, kehamilan dengan jarak yang ideal (lebih dari 2 tahun) memberikan kesempatan bagi ibu untuk memulihkan kondisi fisik dan gizinya, sehingga mengurangi risiko komplikasi.

4. Cacat pada bayi

Dalam perencanaannya, program ini juga menentukan kapan kehamilan sebaiknya dilakukan, usia ideal suami istri, dan jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan. 

Faktanya, kehamilan di usia di atas 40 tahun juga dapat berisiko anak mengalami cacat kelahiran. Nah, dengan menjalani program ini, kondisi cacat kelahiran dapat dihindari.

5. Stres

Kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak mempertimbangkan kesiapan istri maupun suami dapat memicu stres. Tidak hanya kesiapan mental, kesiapan dari sisi finansial juga perlu diperhatikan. 

Belum lagi kemungkinan jarak dengan anak yang sebelumnya terlampau dekat, anak pertama juga harus dipastikan sudah siap. 

Dengan adanya program keluarga berencana, semua anggota keluarga dipersiapkan untuk menerima kehamilan selanjutnya.  

Pilihan Kontrasepsi dalam Program Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana menawarkan berbagai pilihan kontrasepsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing individu. Berikut adalah beberapa metode kontrasepsi yang umum digunakan:

1. Pil KB

Pil KB adalah metode kontrasepsi hormonal yang diminum setiap hari. Pil KB bekerja dengan mencegah ovulasi atau pembuahan sel telur. Metode ini efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.

Mau tahu apa saja rekomendasi pil KB rutin atau pil KB darurat? Baca di sini:

2. Suntik KB

Suntik KB adalah metode kontrasepsi hormonal yang diberikan setiap 1 atau 3 bulan sekali. Suntik KB bekerja dengan cara yang sama seperti pil KB, yaitu mencegah ovulasi.

Produk rekomendasi: Depo Progestin

3. Implan KB

Implan KB adalah batang kecil yang dimasukkan di bawah kulit lengan. Implan KB melepaskan hormon progestin yang mencegah kehamilan hingga 3 tahun.

Produk rekomendasi: Implanon

4. IUD (Intrauterine Device)

IUD adalah alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter atau bidan. IUD dapat mencegah kehamilan hingga 5 atau 10 tahun, tergantung pada jenisnya. Terdapat dua jenis IUD, yaitu IUD hormonal dan IUD tembaga.

Produk rekomendasi: Mirena (IUD hormonal), Paragard (IUD tembaga)

5. Sterilisasi

Sterilisasi adalah metode kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan cara operasi. Sterilisasi pada wanita disebut tubektomi, sedangkan pada pria disebut vasektomi.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.

Kapan Harus Memulai Program Keluarga Berencana?

Program Keluarga Berencana dapat dimulai kapan saja setelah pasangan menikah atau berencana untuk memiliki anak. Konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai.

Pemeriksaan kesehatan sebelum memulai program KB sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang dapat mempengaruhi pilihan kontrasepsi.

Itulah infromasi mengenai manfaat program keluarga berencana dan gangguan kesehatan yang bisa dihindari.

 

Sumber : halodoc.com

Rabu, 29 Oktober 2025

Bantu Atasi Anyang-anyangan, Ini 5 Manfaat Daun Kumis Kucing

Bantu Atasi Anyang-anyangan, Ini 5 Manfaat Daun Kumis Kucing

Rabu, 29 Oktober 2025

Daun kumis kucing bantu atasi anyang-anyangan, jaga ginjal, dan stabilkan gula darah secara alami.

Pernah mendengar atau melihat tanaman kumis kucing? Tanaman yang memiliki nama latin Orthosiphon aristatus ini memang memiliki bentuk yang mirip seperti helai kumis kucing, sehingga dijuluki kumis kucing atau cat whisker.

Selain sebagai tanaman hias, daun kumis kucing juga bisa dijadikan teh herbal untuk membantu mengatasi banyak kondisi kesehatan tertentu. Salah satu manfaatnya yang paling dikenal adalah membantu mengatasi anyang-anyangan. 

Namun, bukan hanya itu saja, masih ada banyak manfaat daun kumis kucing lainnya. Yuk, cari tahu di sini!

Manfaat Daun Kumis Kucing

Kumis kucing atau yang dikenal juga dengan nama Java plant adalah tanaman herba yang termasuk dalam famili Labiatae atau lamiaceae.

Tanaman ini banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Berkat potensi kesehatan yang dimilikinya, kini kumis kucing sudah dikenal hingga ke luar negeri. 

Di Eropa, orang menggunakan rebusan daun Orthosiphon stamineus (nama latin lain untuk kumis kucing), untuk membuat teh Jawa yang dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran secara umum.

Menurut sebuah studi ilmiah, tanaman berbunga cantik ini memiliki banyak senyawa yang bisa memberi dampak baik untuk kesehatan. Kumis kucing kaya akan flavonoid yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.

Selain itu, asam rosmarinic yang ada dalam tanaman herbal ini juga berkontribusi pada banyak manfaat kesehatannya. Berikut manfaat daun kumis kucing untuk kesehatan:

1. Mengatasi Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Salah satu manfaat kumis kucing yang utama dan sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian medis adalah mengatasi infeksi saluran kemih (ISK).

Jadi, bila kamu mengalami anyang-anyangan yang bisa jadi pertanda ISK, cobalah minum air rebusan atau teh daun kumis kucing.

Berkat efek diuretiknya, kumis kucing bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga menjadi obat anyang-anyangan alami.

Sering buang air kecil secara tidak langsung bisa membantu menghilangkan bakteri yang ada di dalam kandung kemih.

Hal itu pun membantu mencegah bakteri menempel pada sel-sel di dinding saluran kemih, yang dapat menimbulkan infeksi. 

Selain itu, daun kumis kucing pun juga memiliki antibakteri alami yang bisa membantu melindungi saluran kemih dari serangan bakteri.

2. Mengobati Gangguan Ginjal

Kumis kucing juga dikenal dengan julukan tanaman ginjal. Hal itu mungkin karena manfaatnya untuk mengobati gangguan ginjal.

Di pulau Jawa, teh herbal yang dibuat dari daun kumis kucing dipercaya bisa menghilangkan batu ginjal yang berukuran hingga 5 sentimeter secara efektif. Manfaat daun kumis kucing tersebut juga sudah diverifikasi dalam beberapa penelitian klinis.

Kumis kucing memiliki bahan aktif orthosiphonin dan garam kalium yang memiliki efek menjaga asam urat dan garam asam urat dalam bentuk larut, sehingga mencegah mereka mengendap dan membentuk batu ginjal.

Ditambah lagi dengan sifat diuretiknya, tanaman herbal tersebut mampu mencegah dan mengobati batu ginjal.

3. Obat Rematik Alami

Bila kamu punya masalah rematik, daun kumis kucing juga bisa menjadi obat alami untuk mengatasinya. Berkat efek antiinflamasi yang dimilikinya, tanaman herbal tersebut mampu mengurangi peradangan pada sendi.

Selain itu, daun kumis kucing juga memiliki enzim, seperti flavonoid dan asam alami, yang bisa mengurangi rasa nyeri akibat rematik.

Untuk mengobati sakit rematik, minumlah secangkir teh yang dibuat dari 15-20 lembar daun kucing, sebanyak 1-2 cangkir sehari.

4. Mengobati Gusi Bengkak

Gusi bengkak bisa terjadi karena berbagai alasan dan rasa sakitnya bisa sangat mengganggu. Nah, daun kumis kucing memiliki kandungan antibakteri yang bisa melawan infeksi bakteri yang sering kali menjadi penyebab gusi bengkak.

Untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan pembengkakan pada gusi, daun kumis kucing bisa digunakan dengan cara dikunyah atau ditumbuk dan ditempelkan pada gigi yang berlubang.

5. Mengontrol Gula Darah

Manfaat daun kumis kucing juga sangat baik untuk pengidap diabetes, karena kandungan asam ursolat yang dimilikinya bisa mengurangi gula darah.

Beberapa penelitian ilmiah sudah menunjukkan bahwa tanaman herbal tersebut bisa secara efektif mengatur kadar gula darah dalam tubuh, sehingga bisa membantu pengidap diabetes dalam mengelola penyakitnya tersebut. 

Cara Aman Mengonsumsi Kumis Kucing

Kumis kucing merupakan salah satu obat anyang-anyangan alami yang banyak digunakan karena kemampuannya melancarkan buang air kecil dan membantu meredakan infeksi saluran kemih.

Namun, agar manfaatnya maksimal dan aman bagi tubuh, kamu perlu memperhatikan cara konsumsinya dengan benar. Berikut panduannya:

  1. Gunakan daun kumis kucing yang bersih dan kering.
    • Pilih daun yang sudah benar-benar kering agar tidak terkontaminasi jamur atau bakteri.
    • Gunakan 1–2 sendok teh daun kering untuk satu cangkir air panas, lalu biarkan selama 10–15 menit sebelum diminum.
    • Minum 1–2 kali sehari sesuai kebutuhan untuk membantu meredakan gejala anyang-anyangan.
  2. Hindari konsumsi berlebihan.
    • Meskipun kumis kucing merupakan obat anyang-anyangan alami, efek diuretiknya bisa menurunkan kadar elektrolit jika dikonsumsi terlalu sering.
    • Batasi konsumsi harian dan hentikan penggunaan jika muncul gejala seperti lemas, pusing, atau dehidrasi ringan.
  3. Konsultasikan dengan dokter jika sedang minum obat resep.
    • Kumis kucing bisa memengaruhi efektivitas beberapa obat, seperti obat tekanan darah tinggi dan diabetes.
    • Pastikan kamu berkonsultasi terlebih dahulu agar penggunaan obat anyang-anyangan alami ini tidak menimbulkan interaksi obat yang merugikan.
  4. Perhatikan kondisi kesehatan tertentu.
    • Ibu hamil, menyusui, atau penderita gangguan ginjal sebaiknya tidak mengonsumsi kumis kucing tanpa rekomendasi tenaga medis.
    • Meskipun obat anyang-anyangan alami ini berbahan herbal, setiap tubuh bisa merespons berbeda terhadap kandungan aktif di dalamnya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa mendapatkan manfaat maksimal dari kumis kucing sebagai obat anyang-anyangan alami yang efektif, aman, dan mendukung kesehatan saluran kemih secara menyeluruh.

 

Sumber : halodoc.com

Selasa, 28 Oktober 2025

Batuk Terus Menerus dan Lama Sembuh? Ini Penyebab dan Penanganannya

Batuk Terus Menerus dan Lama Sembuh? Ini Penyebab dan Penanganannya

Selasa, 28 Oktober 2025

Batuk terus menerus yang lama sembuh dapat disebabkan oleh asma atau postnasal drip.

Batuk merupakan respons alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir, iritasi, atau benda asing. 

Namun, jika batuk berlangsung lebih dari delapan minggu pada orang dewasa atau lebih dari empat minggu pada anak-anak, kondisi ini dikategorikan sebagai batuk kronis.

Batuk kronis adalah kondisi batuk yang berlangsung lebih dari delapan minggu dan sering kali mengindikasikan masalah kesehatan tertentu.

Penyebab batuk kronis bisa beragam, mulai dari infeksi saluran napas, asma, hingga refluks asam lambung.

Jika tidak segera ditangani, batuk kronis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup penderitanya.

Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan cara menangani batuk kronis agar penanganan dapat dilakukan secara tepat dan efektif.

Ketahui 7 Penyebab Batuk Terus Menerus

Batuk yang terjadi secara terus menerus dan lama sembuh dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari.

Penting untuk mengenali berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab batuk kronis. 

Berikut 7 penyebab batuk terus menerus yang paling umum:

1. Asma

Asma adalah kondisi inflamasi kronis pada saluran napas yang bisa menyebabkan batuk terus menerus, terutama saat malam hari atau dini hari.

Pada beberapa kasus, batuk bisa menjadi satu-satunya gejala asma (cough-variant asthma), tanpa disertai sesak napas atau mengi.

2. Postnasal Drip (Sindrom Batuk Saluran Napas Atas)

Postnasal drip terjadi ketika lendir dari hidung atau sinus menetes ke belakang tenggorokan, memicu refleks batuk.

Kondisi ini sering kali disebabkan oleh alergi, infeksi sinus, atau udara kering, dan menjadi salah satu penyebab utama batuk kronis.

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

GERD atau penyakit refluks asam lambung terjadi saat asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan iritasi yang bisa memicu batuk.

Pada sebagian penderita GERD, batuk bisa menjadi satu-satunya gejala yang dirasakan, tanpa keluhan maag atau nyeri ulu hati.

4. Infeksi Saluran Pernapasan 

Beberapa infeksi saluran pernapasan atas seperti bronkitis atau pneumonia dapat menyebabkan batuk yang berlangsung lama bahkan setelah infeksi utamanya sudah sembuh.

Ini karena saluran napas masih mengalami peradangan atau iritasi setelah virus atau bakteri hilang.

5. Merokok

Merokok aktif maupun pasif dapat merusak saluran napas dan menyebabkan batuk kronis.

Perokok aktif umumnya mengalami batuk pagi hari akibat akumulasi lendir semalaman, yang dikenal dengan istilah “smoker’s cough”.

6. Penggunaan Obat Tertentu

Beberapa obat hipertensi, terutama golongan ACE inhibitor seperti captopril atau enalapril, memiliki efek samping berupa batuk kering berkepanjangan.

Batuk jenis ini umumnya hilang setelah obat dihentikan atau diganti dengan alternatif lain.

7. Paparan Polusi Udara

Polusi udara, termasuk asap kendaraan bermotor, asap industri, debu, dan bahan kimia di udara, dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan batuk yang menetap.

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan kronis, termasuk batuk terus menerus.

Selain polusi luar ruangan, polusi dalam ruangan seperti asap rokok, pembakaran kayu, dan penggunaan bahan pembersih berbahan kimia kuat juga dapat memperburuk gejala.

Begini Cara Menangani Batuk Terus Menerus

Menangani batuk kronis tidak bisa dilakukan sembarangan. 

Diagnosis yang tepat sangat penting agar penanganan yang diberikan sesuai dengan penyebabnya.

Kamu bisa mengikuti langkah berikut ini untuk meredakan batuk terus menerus:

1. Lakukan Pemeriksaan Medis

Langkah adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab batuk. 

Dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti: 

  • Rontgen dada untuk melihat kondisi paru-paru.
  • Tes fungsi paru untuk mendeteksi adanya asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Endoskopi jika dicurigai adanya masalah pada kerongkongan atau saluran cerna.

2. Gunakan Obat Sesuai Penyebab

Untuk meredakan batuk kronis, kamu juga bisa mengonsumsi obat-obatan.

Pengobatan batuk tergantung dari penyebab yang mendasarinya:

  • Untuk asma, diberikan inhaler kortikosteroid atau bronkodilator.
  • Pada postnasal drip, antihistamin atau semprotan hidung dekongestan dapat membantu.
  • Bila GERD adalah penyebabnya, dokter akan meresepkan obat penghambat asam seperti omeprazole atau lansoprazole, serta menyarankan perubahan gaya hidup.

Selain itu, jika batuk disebabkan oleh obat ACE inhibitor, dokter umumnya akan mengganti obat dengan golongan lain.

3. Ubah Gaya Hidup dan Perawatan Rumahan

Beberapa perubahan gaya hidup juga efektif dalam mengurangi gejala batuk kronis:

  • Berhenti merokok agar saluran napas dapat pulih.
  • Menghindari pemicu alergi seperti debu, bulu hewan, dan asap.
  • Mengatur kelembapan udara di rumah agar tidak terlalu kering.
  • Menghindari makanan pemicu refluks seperti kopi, makanan pedas, dan cokelat.

Dengan memperbaiki gaya hidup, termasuk menjaga kebersihan lingkungan, kamu bisa menekan pemicunya serta mengurangi intensitas batuk kronis.

4. Konsumsi Obat Batuk yang Sesuai

Apabila batuk sangat mengganggu, obat batuk bisa membantu meredakan gejalanya, tetapi tidak mengatasi penyebab utamanya.

Obat batuk kering seperti dekstrometorfan atau obat batuk berdahak seperti guaifenesin dapat dikonsumsi sesuai gejala yang dirasakan, namun sebaiknya tetap dikonsumsi di bawah pengawasan medis.

 

Sumber : halodoc.com

Senin, 27 Oktober 2025

Kaki Bengkak: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahan Efektif

Kaki Bengkak: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahan Efektif

Senin, 27 Oktober 2025

Kaki bengkak bisa menjadi masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kenali penyebabnya, cara mengatasinya, dan langkah pencegahannya dalam artikel ini.

Kaki bengkak dapat terjadi karena berbagai penyebab, salah satunya varises. Selain kondisi tersebut, gaya hidup kurang sehat, hingga masalah kesehatan yang serius juga termasuk faktornya. 

Siapa pun bisa mengalami kondisi ini, terutama setelah berjalan atau berdiri dalam waktu yang lama. Pada kasus yang ringan, kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus, ini dapat memerlukan penanganan medis segera.

Oleh karena itu, penting untuk tidak menyepelekannya. Ketahui apa itu kaki bengkak, penyebab, dan cara efektif untuk mengatasinya berikut ini!

Apa Itu Kaki Bengkak?

Kaki bengkak atau edema pada kaki adalah kondisi ketika terjadi penumpukan cairan berlebih di jaringan kaki. Hal ini menyebabkan ukuran kaki membesar dan terasa tidak nyaman.

Pembengkakan ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua kaki, dan dapat disertai dengan gejala lain seperti nyeri, kulit meregang, atau kesulitan bergerak.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, edema bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut (Kemenkes RI, 2023).

Gejala Kaki Bengkak yang Perlu Diperhatikan

Selain pembengkakan yang terlihat jelas, gejala kaki bengkak dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa gejala umum yang mungkin menyertai kaki bengkak meliputi:

  • Kulit kaki tampak meregang atau mengkilap.
  • Kaki terasa berat atau kaku.
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman saat berjalan atau berdiri.
  • Kesulitan menekuk atau menggerakkan pergelangan kaki.
  • Munculnya lekukan pada kulit setelah ditekan (pitting edema).
  • Perubahan warna kulit pada area yang bengkak.

Penyebab Kaki Bengkak dan Faktor Risikonya

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kaki bengkak. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Cedera: Terkilir, keseleo, patah tulang pada kaki atau pergelangan kaki yang dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
  • Kehamilan: Perubahan hormonal dan peningkatan volume darah selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kaki bengkak.
  • Gaya hidup: Terlalu lama berdiri atau duduk, serta penggunaan sepatu yang tidak nyaman, dapat menghambat sirkulasi darah dan menyebabkan pembengkakan.
  • Kondisi medis: Penyakit ginjal, gagal jantung, penyakit hati, dan masalah pada pembuluh darah dapat menyebabkan penumpukan cairan di kaki.
  • Efek samping obat: Beberapa jenis obat, seperti obat antihipertensi, antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat diabetes, dapat menyebabkan efek samping berupa kaki bengkak.
  • Limfedema: Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan pada sistem limfatik, yang berfungsi mengalirkan cairan limfe ke seluruh tubuh.
  • Infeksi: Infeksi pada kaki atau jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kaki bengkak meliputi usia lanjut, obesitas, riwayat penyakit tertentu, dan gaya hidup yang kurang aktif.

Cara Mengatasi Kaki Bengkak di Rumah

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba untuk mengatasi kaki bengkak di rumah:

  • Istirahat yang cukup: Hindari aktivitas yang memperberat kaki dan berikan waktu untuk beristirahat.
  • Elevasi kaki: Angkat kaki lebih tinggi dari jantung saat berbaring atau duduk untuk membantu mengurangi pembengkakan.
  • Kompres dingin: Kompres dingin area yang bengkak selama 15-20 menit beberapa kali sehari.
  • Kenakan sepatu dan kaus kaki yang nyaman: Hindari sepatu hak tinggi atau sepatu yang terlalu ketat. Gunakan kaus kaki yang tidak terlalu ketat dan berbahan katun. 
  • Kurangi konsumsi garam: Konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan.
  • Lakukan peregangan: Lakukan peregangan ringan pada kaki dan pergelangan kaki untuk meningkatkan sirkulasi darah.
  • Pijat kaki: Pijat lembut kaki dari arah jari-jari kaki menuju pergelangan kaki untuk membantu mengalirkan cairan.

Pencegahan Kaki Bengkak

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kaki bengkak meliputi:

  • Menjaga berat badan ideal: Obesitas dapat meningkatkan tekanan pada kaki dan memperburuk sirkulasi darah.
  • Rutin berolahraga: Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot kaki.
  •  Hindari terlalu lama berdiri atau duduk: Jika pekerjaan menuntut untuk berdiri atau duduk dalam waktu lama, usahakan untuk melakukan peregangan dan berjalan-jalan ringan secara berkala.
  • Konsumsi makanan sehat: Diet seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
  • Periksa kesehatan secara teratur: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dan mengelola kondisi medis yang dapat menyebabkan kaki bengkak.

 

Sumber : halodoc.com