PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO


Sabtu, 06 Desember 2025

Ini 5 Manfaat Buah Senna untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui

Ini 5 Manfaat Buah Senna untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui

Sabtu, 6 Desember 2025

Buah senna bisa jadi pilihan bahan alami untuk mengatasi sembelit, perut kembung, mencegah berbagai penyakit, serta meningkatkan sistem imunitas tubuh.


Senna atau Cassia angustifolia adalah tanaman yang memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Tanaman berwarna kuning ini banyak ditemukan di wilayah Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia. 

Senna jadi salah satu buah yang kerap dimanfaatkan untuk mengatasi sembelit. Sebab, di dalam buah ini terkandung senyawa aktif yang dapat membersihkan usus dan mengoptimalkan fungsi kerja organ pencernaan. 

Yuk, simak ulasan selengkapnya mengenai manfaat buah senna untuk kesehatan tubuh, berikut ini!

Manfaat Buah Senna untuk Kesehatan Tubuh

Berikut ini sejumlah manfaat buah senna untuk kesehatan tubuh yang jarang diketahui: 

1. Membantu melancarkan buang air besar

Buah senna bisa jadi pilihan obat pencahar alami untuk orang yang kesulitan buang air besar (sembelit). 

National Cancer Institute menyebut bahwa, kandungan bahan aktif seperti hydroxyanthracene glycosides sennosides A, B, C, dan D di dalam buah senna akan bekerja merangsang otot-otot di usus dan membersihkan usus, sehingga tinja menjadi lebih mudah keluar. 

Penggunaan bahan alami yang satu ini bahkan sudah disetujui oleh Food and Drugs Administration (FDA). 

2. Mengurangi perut kembung

Kandungan di dalam buah dan daun senna mampu merangsang gerakan usus menjadi lebih optimal. Hal ini juga dapat membantumu mengurangi perut kembung.  

Perut kembung biasanya terjadi karena kelebihan gas di dalam perut. Pada beberapa kondisi, perut kembung memicu rasa tidak nyaman disertai dengan perut yang terlihat buncit. 

3. Mencegah penyakit akibat radikal bebas

Buah senna kaya akan antioksidan alami yang baik untuk mendukung kesehatan tubuh. 

Antioksidan berperan penting dalam melindungi tubuh dari radikal bebas yang memicu penyakit seperti gangguan pernapasan, stroke, jantung, tekanan darah tinggi, hingga Alzheimer. 

4. Menyehatkan kulit

Antioksidan dalam buah senna juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Senyawa yang satu ini mampu menghambat, menunda, mencegah, serta memperlambat reaksi oksidasi di kulit, meskipun dalam jumlah yang kecil. 

Kamu bisa menggunakannya untuk mengurangi garis halus dan kerutan, mengurangi bintik hitam, meredakan jerawat, serta membantu meningkatkan produksi kolagen. 

5. Meningkatkan sistem imun tubuh

Buah senna jadi salah satu bahan alami yang mengandung banyak komponen bioaktif seperti vitamin dan mineral. Kandungan tersebut bermanfaat untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. 

Dengan imun yang optimal, tubuh akan memiliki proteksi yang lebih baik, sehingga terhindar dari risiko infeksi akibat virus dan bakteri. 

Tips Aman Mengonsumsi Buah Senna

Buah senna dikenal sebagai tanaman pencahar alami yang membantu merangsang pergerakan usus. Meski bermanfaat, penggunaannya perlu hati-hati agar tidak menimbulkan efek samping.

Berikut beberapa tips aman yang bisa kamu terapkan:

1. Gunakan sesuai dosis yang dianjurkan

Buah senna bekerja kuat sebagai laksatif. Mengonsumsi terlalu banyak bisa menyebabkan diare berlebihan, kram perut, dan gangguan keseimbangan elektrolit. Selalu ikuti dosis pada kemasan atau anjuran tenaga kesehatan.

2. Hindari penggunaan jangka panjang

Senna sebaiknya digunakan untuk kondisi sembelit jangka pendek. Pemakaian rutin dalam waktu lama dapat membuat usus menjadi “ketergantungan” dan sulit bekerja tanpa bantuan laksatif. Konsultasikan ke dokter jika konstipasi berlangsung lebih dari satu minggu.

3. Minum cukup air

Agar efek laksatif bekerja optimal dan mencegah dehidrasi, pastikan kamu minum air yang cukup selama menggunakan senna. Ini juga membantu mengurangi risiko kram usus yang muncul akibat peningkatan pergerakan saluran cerna.

4. Waspadai interaksi dengan obat lain

Buah senna dapat berinteraksi dengan obat diuretik, kardiovaskular, kortikosteroid, atau obat yang memengaruhi kalium. Beri tahu dokter jika kamu sedang rutin mengonsumsi obat tertentu agar tidak terjadi komplikasi.

5. Tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui tanpa pengawasan dokter

Penggunaan senna pada ibu hamil dan menyusui perlu berhati-hati karena dapat memicu kontraksi usus yang kuat. Pastikan hanya digunakan bila direkomendasikan oleh dokter.

6. Perhatikan kondisi medis tertentu

Orang dengan penyakit radang usus, obstruksi usus, penyakit Crohn, kolitis ulseratif, atau nyeri perut tanpa penyebab jelas sebaiknya menghindari senna. Kondisi ini dapat memburuk dengan konsumsi laksatif merangsang.

7. Perhatikan tanda efek samping

Jika muncul kram perut hebat, diare parah, pusing, jantung berdebar, atau urine menjadi sangat gelap, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter.

Apakah Daun Senna Juga Bisa Digunakan?

Selain buahnya, daun senna juga dikenal luas sebagai bahan herbal yang memiliki efek pencahar. Daun ini mengandung senyawa aktif bernama sennosida, yaitu zat yang bekerja merangsang pergerakan usus sehingga membantu mengatasi sembelit.

Karena sifatnya yang cukup kuat, daun senna memang bisa digunakan, tetapi tetap perlu memperhatikan aturan pakai dan kondisi tubuh masing-masing.

Secara tradisional, daun senna dikonsumsi dalam bentuk teh atau ekstrak. Namun, efektivitasnya tidak jauh berbeda dengan buah senna, keduanya bekerja dengan mekanisme yang sama pada usus besar. Meski begitu, tingkat kepekaan tiap orang terhadap daun senna bisa bervariasi.

Pada sebagian pengguna, daun senna lebih cepat memicu kram perut dibandingkan bentuk buah atau sediaan modern.

Penggunaan daun senna juga harus diperhatikan dari segi keamanan. Herbal ini hanya dianjurkan sebagai solusi jangka pendek untuk konstipasi, bukan untuk penggunaan rutin harian.

Ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan orang dengan penyakit radang usus atau gangguan pencernaan tertentu sebaiknya tidak menggunakan daun senna tanpa arahan dokter.

Singkatnya, daun senna memang bisa digunakan, tetapi efektivitas dan keamanannya tetap perlu dipertimbangkan. Berkonsultasi dengan dokter akan membantumu menentukan dosis dan durasi yang aman sesuai kondisi kesehatanmu.


Sumber : halodoc.com

Jumat, 05 Desember 2025

Anak Demam, Baiknya Kompres Air Hangat atau Dingin?

Anak Demam, Baiknya Kompres Air Hangat atau Dingin?

Jum'at, 5 Desember 2025

Kompres adalah salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menurunkan demam anak. 


Demam merupakan kondisi ketika suhu tubuh melebihi 37.5 derajat Celcius. Selain orang tua, anak juga rentan mengalami demam. Biasanya, hal ini disebabkan oleh infeksi, alergi, hingga kejadian ikutan pasca imunisasi atau vaksin.

Sebenarnya, demam merupakan tanda umum bahwa tubuh anak sedang melawan infeksi. Jika anak merasa tidak nyaman, ibu bisa coba lakukan kompres demam untuk menurunkan suhu tubuh.

Namun, masih banyak orangtua yang bingung saat anak demam, apakah mereka perlu diberikan kompres dingin atau kompres hangat. Penasaran dengan jawabannya? Simak ulasannya berikut ini! 

Kompres yang Tepat untuk Anak Demam

Ketika ditanya, mana yang lebih baik, memberikan kompres panas atau kompres dingin saat anak demam? 

Maka jawaban yang tepat adalah memberikan kompres hangat.

Saat kompres hangat diletakkan di bagian tubuh seperti dahi, lipatan ketiak, maupun dada, maka hipotalamus di otak akan menganggap area tersebut terasa “panas”.

Dengan demikian, hipotalamus akan merespons dengan menurunkan suhu tubuh sehingga lebih “dingin”.

Jadi, bukan kompres es batu yang paling tepat untuk meredakan demam anak. 

Namun, perlu diingat bahwa, memberikan kompres hangat bisa lebih sulit dilakukan.

Orangtua perlu lebih berhati-hati agar air yang digunakan tidak terlalu panas dan tidak berisiko membakar kulit. 

Berikut ini cara yang tepat untuk melakukan kompres hangat saat anak demam:

  • Siapkan kain lembut dan baskom berisi air hangat. Pastikan air tidak terlalu panas atau bahkan mendidih.
  • Rendam kain tersebut di air hangat, sehingga bisa dijadikan kompres.
  • Ibu bisa segera menempelkan kain tersebut di bagian tubuh yang diinginkan, sampai suhu tubuh anak menurun.

Biasanya, saat seseorang sedang demam tinggi, kain kompres panas bisa dengan cepat berubah suhu karena kontak langsung dengan kulit. Jika air sudah dingin, ganti dengan yang masih hangat. 

Cara Lain Mengatasi Demam pada Anak

Ingat, tidak semua demam perlu diobati. Dalam kebanyakan kasus, demam harus diobati apabila hal tersebut menyebabkan ketidaknyamanan di tubuh anak.

Berikut cara meredakan gejala demam yang bisa dilakukan selain memberikan kompres: 

1. Memberikan obat penurun panas

Jika anak rewel atau tidak nyaman, ibu bisa memberikan asetaminofen atau ibuprofen berdasarkan rekomendasi dokter.

Namun, jangan pernah memberikan aspirin kepada anak, karena ini dapat memicu gangguan kesehatan yang disebut sindrom Reye.

Pastikan memberikan obat demam dengan dosis yang sudah mendapat persetujuan dari dokter. 

2. Membuat anak merasa nyaman

Pakaikan anak pakaian yang tipis, serta berikan selimut tipis jika diperlukan. 

Sebab, memakaikan anak pakaian atau selimut tebal justru akan mencegah panas tubuh keluar, yang kemudian dapat menyebabkan suhu terus naik.

Pastikan juga kamar tidur anak memiliki suhu yang nyaman, tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

3. Berikan makanan dan minuman

Tawarkan banyak cairan untuk menghindari dehidrasi, karena demam membuat anak kehilangan cairan lebih cepat dari biasanya.

Air, sup, es loli, dan buah adalah pilihan yang baik. Hindari minuman yang mengandung kafein, termasuk cola dan teh, karena dapat memperburuk dehidrasi dengan memperbanyak buang air kecil. 

Secara umum, biarkan anak-anak makan apa yang mereka inginkan dalam jumlah yang wajar, tetapi jangan memaksanya jika mereka tidak menyukainya.

4. Biarkan anak beristirahat

Pastikan anak cukup istirahat, tapi bukan berarti tidur seharian. Hal terpenting yaitu, membuat anak tetap tenang selama demam.

Selain itu, hindari juga aktivitas yang berlebihan. Tujuannya, agar demam segera menurun dan anak cepat pulih. 


Sumber : halodoc.com

Kamis, 04 Desember 2025

Ketahui Jam Makan yang Baik agar Tubuh Selalu Sehat

Ketahui Jam Makan yang Baik agar Tubuh Selalu Sehat

Kamis, 4 Desember 2025

Mengatur jam makan yang baik adalah langkah penting untuk kesehatan jangka panjang.


Makan seharusnya tidak hanya sembarang makan. Makan juga tidak hanya asal sehat. Kamu harus tahu jam makan yang ideal agar tubuh selalu sehat. 

Makan di bukan waktunya, bisa mengganggu metabolisme tubuh dan menimbun kalori yang sebenarnya tidak diperlukan tubuh.

Mengapa demikian? Karena tubuh merespons energi yang dibutuhkan secara berbeda, tergantung pada jam makan. Kemampuan untuk membakar kalori dan mengatur nafsu makan sangat terkait dengan ritme sirkadian. 

Yuk, ketahui jam makan ideal berikut ini agar tubuh tetap sehat! 

Rekomendasi Jam Makan yang Tepat dan Menyehatkan

Mencocokkan waktu makan dengan jam tubuh bekerja tidak hanya menyehatkan tubuh melainkan juga membantu mendorong penurunan berat badan. Mengonsumsi makanan sesuai dengan jenis makanan dan jam makan sangat direkomendasikan supaya tubuh tetap sehat.

Berikut ini adalah rekomendasi jam makan yang baik untuk tubuh!

1. Jam 6:00 sampai 09:45

Ini adalah waktu terbaik untuk sarapan. Jenis sarapan yang direkomendasikan adalah yang berprotein tinggi seperti telur, daging tanpa lemak, yoghurt, dan selai. 

Jika kamu makan dalam kurun waktu ini, kamu cenderung tidak akan merasa lapar, ketimbang mereka yang menunda sarapan lewat jam 10 pagi. 

2. Jam 10.00 

Jam 10 pagi adalah waktunya untuk makan camilan ringan. Beberapa pilihan camilan ringan tersebut adalah  apel, biskuit gandum utuh, atau kamu juga bisa menggabungkan makanan berserat dan yang berprotein tinggi. 

Kombinasi ini dipercaya dapat mengendalikan rasa lapar sampai jam makan siang tiba. 

3. Jam 13.00

Jam satu siang adalah waktu yang tepat untuk makan makanan berat. Kamu disarankan untuk segera makan sebelum lewat jam makan siang.

Jika kamu makan siang lewat jam 16.30, tubuh sudah mengalami penurunan toleransi glukosa, yang pada akhirnya butuh waktu lama untuk mengubah karbohidrat menjadi energi. 

4. Jam 18.00

Jam 18.00 adalah waktu makan malam yang ideal. Seiring berjalannya hari tubuh mulai mengubah metabolismenya dan mengurangi jumlah lemak yang digunakan. 

Jika kamu mencoba menurunkan berat badan, makan semakin larut waktu makan dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

Sebagai catatan tambahan, makan malam lebih awal dan tidur tidak larut malam akan membantu tubuh mendapatkan istirahat berkualitas. 

Ketika kamu tidur lebih awal, kamu tidak membutuhkan tambahan makanan untuk dikunyah sehingga tidak ada penambahan kalori. Nah, supaya tidur lebih awal, kamu direkomendasikan untuk makan makanan yang tinggi serat dan rendah lemak jenuh. 

Pentingnya Jam Makan Teratur untuk Kesehatan

Jam makan yang teratur memiliki dampak positif bagi kesehatan. Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Menjaga kadar gula darah stabil: Makan teratur membantu mencegah fluktuasi kadar gula darah yang ekstrem.
  • Mengontrol berat badan: Pola makan teratur dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.
  • Meningkatkan energi: Dengan mendapatkan asupan nutrisi secara teratur, tubuh memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas sepanjang hari.
  • Meningkatkan konsentrasi: Kadar gula darah yang stabil berdampak positif pada fungsi otak dan konsentrasi.

Hal-Hal Lain yang Memengaruhi Jam Makan Sehat

Pada akhirnya, jam makan yang baik agar tubuh sehat akan bervariasi dari orang ke orang. Selain jam makan yang sudah direkomendasikan di atas, ada beberapa hal lain yang penting untuk diperhatikan, seperti:

1. Makan lebih awal lebih baik ketimbang telat makan

Terkadang ada hal-hal tertentu yang membuat kamu berhalangan makan sesuai dengan waktunya. Jika itu berkemungkinan terjadi, hal yang lebih baik adalah makan lebih awal ketimbang telat makan. 

Telat makan akan mengganggu ritme sirkadian tubuh. Itulah sebabnya kamu perlu mempertimbangkan ritme sirkadian. Ketika kamu makan terlalu larut, tubuh mungkin tidak mencerna dan memproses makanan dengan efisien. 

2. Kondisi kesehatan

Beberapa obat harus diatur waktunya dengan makanan. Kondisi seperti diabetes juga memerlukan makan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari untuk mempertahankan kadar gula darah yang tepat.

3. Rutinitas harian

Menjaga konsistensi diperlukan untuk membantu membatasi gangguan pada ritme sirkadian. 

Bayangkan bila kamu telat sarapan, tentu saja jam makan siangmu akan bergeser, yang pada akhirnya juga akan memundurkan waktu makan malam. 

4. Jenis makanan

Pada hari-hari ketika kamu tidak punya pilihan selain makan larut malam, alangkah baiknya bila kamu memilih makanan kecil, padat nutrisi, namun sederhana. Ini dilakukan untuk membantu sistem kerja pencernaan dan membatasi gangguan ritme sirkadian.

5. Insting 

Waktu makan kemungkinan akan berfluktuasi dari hari ke hari. Penting untuk memercayai insting dan membiarkan diri makan saat lapar, bahkan jika itu pada waktu yang berbeda dari yang sudah ditetapkan.

Tips Mengatur Jam Makan agar Lebih Teratur

Mengatur jam makan yang teratur membutuhkan komitmen dan perencanaan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu:

  • Buat jadwal makan: Tentukan jam makan yang ideal dan usahakan untuk mematuhinya setiap hari.
  • Siapkan makanan: Siapkan bekal makanan sehat agar tidak tergoda untuk jajan makanan yang kurang sehat.
  • Hindari menunda makan: Jangan menunda waktu makan, karena dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan dan makan berlebihan.
  • Dengarkan tubuh: Perhatikan sinyal lapar dan kenyang tubuh. Makanlah saat lapar dan berhenti saat sudah merasa cukup.

Risiko Melewatkan Waktu Makan yang Perlu Diwaspadai

Melewatkan waktu makan, terutama sarapan, dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Beberapa risikonya antara lain:

  • Penurunan konsentrasi: Kurangnya asupan nutrisi dapat mengganggu fungsi otak dan menyebabkan penurunan konsentrasi.
  • Peningkatan risiko penyakit kronis: Penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
  • Gangguan metabolisme: Pola makan yang tidak teratur dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan masalah pencernaan.

Sumber : halodoc.com