PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO


Selasa, 25 November 2025

Ini Cara Melatih Fokus Anak yang Bisa Dicoba

Ini Cara Melatih Fokus Anak yang Bisa Dicoba

Selasa, 25 November 2025

Konsentrasi atau fokus adalah kemampuan penting yang menunjang proses belajar dan perkembangan anak. 

Sulit bagi Si Kecil untuk berkonsentrasi saat belajar? Jangan langsung panik atau bahkan melabelinya bodoh. Konsentrasi atau fokus adalah kemampuan penting yang menunjang proses belajar dan perkembangan anak.

Ada berbagai cara melatih fokus anak yang bisa ibu coba. Ketahui penyebab anak sulit fokus dan solusi tepat untuk mengatasinya.

Fokus adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian pada satu tugas atau aktivitas tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Kemampuan ini sangat penting bagi anak-anak karena memengaruhi kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berinteraksi dengan orang lain.

Penyebab Anak Sulit Fokus

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak sulit fokus, di antaranya:

  • Usia: Rentang perhatian anak berbeda-beda sesuai usia. Anak yang lebih muda mungkin memiliki rentang perhatian yang lebih pendek daripada anak yang lebih tua.
  • Lingkungan: Lingkungan yang bising dan penuh gangguan dapat membuat anak sulit untuk fokus.
  • Kesehatan fisik: Kondisi kesehatan seperti kurang tidur, kelaparan, atau masalah penglihatan dan pendengaran dapat memengaruhi kemampuan anak untuk fokus.
  • Kondisi medis: Dalam beberapa kasus, kesulitan fokus dapat menjadi tanda kondisi medis seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
  • Faktor psikologis: Stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya juga dapat menyebabkan anak sulit fokus.

Cara Meningkatkan Fokus Anak

Berikut ini beberapa cara melatih fokus anak yang bisa ibu coba:

  • Ciptakan lingkungan yang tenang dan bebas gangguan. Pilih tempat yang tenang untuk belajar atau mengerjakan tugas. Hindari kebisingan dan gangguan visual seperti televisi atau mainan.
  • Batasi waktu layar. Terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengurangi rentang perhatian anak. Batasi waktu menonton televisi, bermain video game, dan menggunakan perangkat elektronik lainnya.
  • Berikan aktivitas fisik yang cukup. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi. Ajak anak bermain di luar, berolahraga, atau melakukan aktivitas fisik lainnya setiap hari.
  • Pastikan anak cukup tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan anak sulit fokus. Pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup sesuai dengan usianya.
  • Berikan makanan bergizi. Makanan bergizi penting untuk kesehatan otak dan fungsi kognitif. Berikan anak makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
  • Buat jadwal dan rutinitas. Jadwal dan rutinitas yang teratur dapat membantu anak merasa lebih aman dan terprediksi, sehingga lebih mudah untuk fokus.
  • Gunakan teknik relaksasi. Ajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus.
  • Berikan pujian dan dukungan. Berikan pujian dan dukungan saat anak berhasil fokus dan menyelesaikan tugas. Ini akan memotivasinya untuk terus berusaha.

Metode Pembelajaran untuk Meningkatkan Fokus Anak

Selain cara-cara di atas, metode pembelajaran yang tepat juga dapat membantu meningkatkan fokus anak:

  • Pendekatan montessori: Metode ini menekankan pada pembelajaran mandiri dan eksplorasi. Anak-anak belajar melalui aktivitas yang mereka pilih sendiri, sehingga lebih termotivasi dan fokus.
  • Metode kumon: Metode ini berfokus pada pengembangan keterampilan dasar seperti matematika dan membaca melalui latihan yang terstruktur dan berulang.
  • Pembelajaran berbasis proyek: Anak-anak belajar melalui proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan mereka. Ini membantu mereka untuk tetap terlibat dan fokus pada tugas yang ada.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, metode belajar yang menyenangkan dan interaktif dapat meningkatkan fokus anak.

Peran Nutrisi dalam Meningkatkan Fokus Anak

Nutrisi yang tepat memainkan peran penting dalam mendukung fungsi otak dan meningkatkan fokus anak.

Beberapa nutrisi penting untuk fokus meliputi:

  • Asam lemak omega-3: Penting untuk perkembangan dan fungsi otak. Sumber yang baik termasuk ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden.
  • Zat besi: Kekurangan zat besi dapat menyebabkan masalah konsentrasi. Sumber yang baik termasuk daging merah, bayam, dan kacang-kacangan.
  • Vitamin B: Vitamin B kompleks penting untuk fungsi saraf dan kognitif. Sumber yang baik termasuk biji-bijian, telur, dan sayuran hijau.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), nutrisi yang seimbang sangat penting untuk perkembangan kognitif anak.

Beberapa jenis makanan yang bisa mendukung peningkatan fokus anak:

  • Telur
  • Oatmeal
  • Ikan salmon
  • Alpukat
  • Kacang-kacangan

Produk yang Dapat Membantu Meningkatkan Fokus Anak

Selain perubahan gaya hidup dan nutrisi, beberapa produk juga dapat membantu meningkatkan fokus anak:

  • Suplemen omega-3: Jika anak sulit mendapatkan cukup asam lemak omega-3 dari makanan, suplemen dapat menjadi pilihan.
  • Vitamin anak: Multivitamin dapat membantu memastikan anak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk fungsi otak yang optimal.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika ibu sudah mencoba berbagai cara melatih fokus anak namun tidak ada perubahan, atau jika kesulitan fokus mengganggu aktivitas sehari-hari anak, segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog anak.

Dokter dapat membantu menentukan apakah ada kondisi medis yang mendasari kesulitan fokus anak dan memberikan penanganan yang tepat.

Tanda-tanda bahwa anak mungkin memerlukan bantuan profesional:

  • Kesulitan fokus yang signifikan dan berlangsung lama.
  • Hiperaktivitas dan impulsivitas yang berlebihan.
  • Kesulitan belajar atau mengerjakan tugas sekolah.
  • Masalah perilaku di rumah atau di sekolah.

Meningkatkan fokus anak membutuhkan kesabaran dan konsistensi.

Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, memberikan nutrisi yang tepat, dan menggunakan metode pembelajaran yang efektif, ibu dapat membantu Si Kecil meningkatkan kemampuan fokusnya. 

 

Sumber : halodoc.com

Senin, 24 November 2025

Bintik Merah Tanda DBD, Begini Cara Mengenalinya

Bintik Merah Tanda DBD, Begini Cara Mengenalinya

Senin, 24 November 2025

Salah satu ciri khas dari penyakit Demam Berdarah Dengue adalah munculnya bintik atau ruam merah. 

Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah masalah kesehatan yang terjadi karena infeksi dari virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Salah satu gejala khas penyakit ini adalah munculnya bintik merah. Sekilas, bintik merah tanda DBD terlihat mirip dengan bintik karena penyakit lain, sehingga kamu perlu tahu bagaimana mengenalinya. 

Umumnya, ruam merah yang menjadi gejala awal demam berdarah akan mulai terlihat antara 2 sampai 5 hari setelah kamu merasakan gejala demam untuk pertama kali.

DBD menjadi masalah kesehatan dengan angka mortalitas yang tinggi pada kalangan dewasa dan anak, terlebih pada negara tropis. 

Mengenali Bintik Merah DBD

Bintik merah DBD mempunyai ciri khas yang bisa kamu kenali dengan mudah. Bintik merah di kulit, dapat berupa petechiae atau eksantema virus (viral exanthema). Apa perbedaan dari keduanya?

Meski keduanya tampak serupa, keduanya memiliki makna klinis yang sangat berbeda.

1. Petechiae

Kondisi ini terjadi ketika bintik merah kecil yang tidak hilang saat ditekan, muncul akibat perdarahan di bawah kulit.

Penyebabnya karena jumlah trombosit yang turun drastis, sehingga pembuluh darah kecil menjadi rapuh dan mudah pecah.

Bintik ini sering muncul di lengan, kaki, dada, wajah, bahkan di gusi atau langit-langit mulut.

Hal ini dapat menjadi tanda tubuh sedang mengalami gangguan pembekuan darah dan berisiko mengalami perdarahan serius, termasuk perdarahan organ dalam.

2. Eksantema Virus

Kondisi ini adalah ruam merah yang muncul sebagai bagian dari respon imun tubuh terhadap virus dengue.

Ruam ini biasanya menyebar luas di tubuh, terasa gatal, dan menghilang sementara saat ditekan.

Umumnya, eksantema muncul pada fase awal (febris) atau saat fase pemulihan, dan tidak menandakan bahaya. Meski tampak mencolok, ruam jenis ini tidak memerlukan penanganan khusus.

Jika muncul bintik merah yang tidak hilang saat ditekan, dan muncul perdarahan lain seperti mimisan, gusi berdarah, atau lemas hebat, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dapat mencegah komplikasi serius.

Penyebab Bintik Merah pada DBD

Bintik merah pada kulit pasien DBD disebabkan oleh trombositopenia, yaitu kondisi ketika jumlah trombosit dalam darah menurun drastis.

Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. Ketika jumlahnya kurang, pembuluh darah kecil mudah pecah dan menyebabkan perdarahan di bawah kulit yang tampak sebagai bintik merah.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, penurunan trombosit pada DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang merusak sumsum tulang, tempat trombosit diproduksi. Selain itu, virus dengue juga dapat menyebabkan trombosit lebih cepat dihancurkan oleh tubuh.

Kapan Bintik Menghilang?

Bintik merah tanda DBD akan mulai menghilang saat suhu tubuh mulai menurun dan kesehatan pengidap mulai pulih.

Fase ini akan berada pada hari ke-5 dan berakhir sepenuhnya pada hari ke-6.

Kamu perlu memperhatikan bintik tersebut berkurang atau justru bertambah.

Apabila bintik merah DBD mengalami peningkatan, kondisi ini bisa mengindikasikan telah terjadi penurunan terhadap jumlah trombosit.

Dengan begitu, pengidap perlu pemantauan secara intensif dari dokter dan tenaga kesehatan guna mencegah komplikasi yang lebih serius dan berbahaya. 

Ciri-Ciri Bintik Merah DBD yang Perlu Diperhatikan

Bintik merah akibat DBD memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan ruam atau bintik merah karena penyebab lain.

Berikut adalah ciri-ciri bintik merah pada DBD:

  • Ukuran: Kecil, biasanya berdiameter 1-2 milimeter.
  • Bentuk: Bulat atau seperti titik.
  • Warna: Merah terang atau keunguan.
  • Tekstur: Tidak menonjol dari permukaan kulit (datar).
  • Penyebaran: Muncul di seluruh tubuh, terutama pada area lipatan kulit seperti ketiak, siku, dan selangkangan.
  • Tidak hilang saat ditekan: Ini adalah ciri penting yang membedakan bintik DBD dengan ruam biasa.

Bintik merah seringkali muncul setelah demam tinggi mereda, biasanya pada hari ke-3 hingga ke-7 sakit. Namun, pada beberapa kasus, bintik merah dapat muncul bersamaan dengan demam.

Perbedaan Bintik Merah DBD dengan Kondisi Lain

Penting untuk membedakan bintik merah DBD dengan kondisi lain seperti biang keringat, gigitan serangga, atau alergi. Berikut adalah beberapa perbedaannya:

  • Biang keringat: Biasanya berupa bintik-bintik kecil berwarna merah muda yang menonjol, terasa gatal, dan muncul di area yang berkeringat.
  • Gigitan serangga: Biasanya menimbulkan bentol yang gatal dan kemerahan di sekitarnya.
  • Alergi: Ruam alergi bisa berupa bintik-bintik merah yang gatal, biduran, atau kulit yang mengelupas.

Perbedaan utama antara bintik merah DBD dengan kondisi lain adalah bintik DBD tidak hilang saat ditekan. Jika ragu, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.

Bintik merah pada kulit dapat menjadi pertanda serius dari penyakit demam berdarah dengue (DBD), yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. 

Penting untuk memahami bahwa demam berdarah merupakan kondisi serius yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala yang mirip dengan demam berdarah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan.

 

Sumber : halodoc.com

Sabtu, 22 November 2025

6 Cara Alami dan Mudah untuk Mengobati Gangguan Tidur

6 Cara Alami dan Mudah untuk Mengobati Gangguan Tidur

Sabtu, 22 November 2025

Ketahui cara alami atasi gangguan tidur, penyebabnya, dan tips membentuk kebiasaan tidur sehat agar istirahat lebih berkualitas.

Tidur merupakan proses istirahat bagi tubuh, sekaligus cara tubuh untuk memulihkan diri. Tidur yang cukup dan berkualitas akan mendukung kesehatan tubuh, sehingga kualitas hidup seseorang juga akan meningkat. 

Namun faktanya, tidak semua orang bisa mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. Ini bisa terjadi karena sejumlah gangguan tidur seperti insomnia, sindrom kaki gelisah, sleep apnea, hingga narkolepsi. 

Lantas, bagaimana cara mengobati gangguan tidur? Simak ulasan selengkapnya pada artikel berikut ini!

Mengobati Gangguan Tidur secara Alami

Kurang tidur bisa menyebabkan sejumlah efek samping, misalnya saja kelelahan, kehilangan fokus, stres, serta perubahan suasana hati. Di sisi lain, kurang tidur juga bisa memicu kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. 

Karena itu, jika kamu mengalami gangguan tidur, segera atasi dengan beberapa cara alami dan mudah berikut ini: 

1. Minum susu hangat dan madu

Mengakhiri hari dengan segelas susu hangat dan madu adalah salah satu obat tidur alami yang dianggap efektif. Rahasianya ada pada kombinasi triptofan, yakni asam amino yang dapat membuat tidur kamu lebih berkualitas.

Triptofan dapat meningkatkan kadar serotonin, hormon yang bekerja sebagai obat penenang alami di otak. Sedangkan karbohidrat seperti madu, akan membantu mengirimkan hormon serotonin ke otak dengan lebih cepat. 

2. Rutin berolahraga

Mengobati gangguan tidur juga bisa dilakukan dengan melakukan olahraga rutin, minimal 30 menit setiap harinya. Olahraga tak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga dapat membantu mengelola stres serta memperbaiki suasana hati. 

Kamu bisa memilih olahraga dengan jenis dan durasi yang ringan seperti Tai Chi. Tai Chi merupakan olahraga yang dikenal mampu merangsang tidur dan mengurangi stres. Lakukan olahraga ini sebelum tidur, supaya kamu bisa tidur lebih cepat dan berkualitas. 

3. Gunakan aromaterapi atau bunga lavender

Lavender jadi salah satu tanaman herbal yang banyak digunakan untuk bantu mengatasi masalah tidur, meredakan kecemasan, serta mengurangi sakit kepala. Sebab, bunga lavender dapat meningkatkan gelombang delta pada otak, yang bisa mengurangi rasa gelisah saat tidur, sehingga tidur jadi lebih berkualitas. 

Ada banyak cara untuk mendapatkan manfaat dari bunga lavender, di antaranya: 

  • Meletakkan bunga lavender di sudut kamar tidur. 
  • Menggunakan aromaterapi yang mengandung bunga lavender. 
  • Mengonsumsi teh yang memiliki campuran bunga lavender. 

4. Minum teh herbal

Minum teh herbal juga menjadi salah satu cara alami untuk mengobati gangguan tidur. Ada beberapa jenis teh herbal yang bisa kamu coba, di antaranya: 

  • Teh chamomile. Chamomile dikenal mengandung flavonoid, yang bisa memberikan efek menenangkan pada otak, sehingga kamu bisa tidur dengan nyenyak. 
  • Teh valerian. Terbuat dari akar dan rimpang kering tanaman valerian. Kandungan di dalamnya mampu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, serta menghasilkan tidur yang berkualitas. 

5. Mandi air hangat

Mandi air hangat menjelang jam tidur dapat membantu kamu tidur lebih cepat dan lebih nyenyak. Selain itu, kualitas tidur pun bisa meningkat dan tubuh jadi lebih segar saat bangun di pagi hari. 

Jika tidak punya waktu untuk mandi atau berendam di air hangat, kamu bisa coba merendam kaki selama 15-20 menit di air hangat. Ini dapat menghasilkan efek yang sama dan membuat tubuh lebih rileks.

6. Matikan lampu dan jauhkan gadget

Bagi kamu yang mengidap insomnia, lingkungan tidur yang tenang dan santai sangat penting untuk tidur tanpa gangguan. Nah, salah satu solusi tidur alami yang paling efektif adalah menjauhkan semua perangkat elektronik yang memiliki layar bercahaya, seperti ponsel, tablet, dan laptop.

Cahaya biru dari perangkat elektronik dapat mengganggu ritme sirkadian, sehingga kamu sulit untuk tertidur. Bahkan jika dapat tertidur, bunyi atau getaran dari ponsel saat notifikasi masuk dapat mengganggu tidur. 

Penyebab Gangguan Tidur

Gangguan tidur bisa muncul dari berbagai faktor yang memengaruhi cara otak dan tubuh memproses rasa lelah, stres, dan ritme biologis harian. Berikut berbagai potensi penyebabnya:

  • Stres dan kecemasan: Otak tetap aktif sehingga sulit tertidur atau mudah terbangun.
  • Penggunaan gadget sebelum tidur: Cahaya biru menekan hormon melatonin.
  • Kebiasaan tidur tidak teratur: Jam tidur berubah-ubah, tidur siang terlalu lama, konsumsi kafein malam hari.
  • Kondisi medis tertentu: Sleep apnea, asam lambung, nyeri kronis, gangguan tiroid, dan lainnya.
  • Lingkungan tidur yang buruk: Ruangan terang, bising, suhu tidak nyaman, kasur kurang mendukung.
  • Pola hidup tidak sehat: Makan berat sebelum tidur, kurang olahraga, konsumsi alkohol atau nikotin.

Tips Membentuk Kebiasaan Tidur yang Baik

Membentuk kebiasaan tidur yang baik membutuhkan konsistensi dan rutinitas yang melatih otak mengenali sinyal “waktu istirahat”. Begini tipsnya:

  • Tetapkan jam tidur dan bangun yang sama setiap hari.
  • Buat rutinitas relaksasi sebelum tidur (membaca, meditasi, mandi air hangat).
  • Hindari gadget 1 jam sebelum tidur agar melatonin bekerja optimal.
  • Ciptakan lingkungan tidur nyaman: ruangan gelap, sejuk, sunyi, dan kasur yang mendukung.
  • Gunakan aromaterapi atau white noise jika membantu meningkatkan rasa tenang.
  • Kurangi tidur siang panjang agar tidak mengganggu ritme sirkadian.
  • Catat pikiran yang mengganggu dalam jurnal sebelum tidur untuk meredakan overthinking.
  • Batasi kafein, alkohol, dan makan berat menjelang waktu tidur.

 

Sumber : halodoc.com

Jumat, 21 November 2025

Cara Menghilangkan Chicken Skin di Wajah dengan Aman dan Efektif

Cara Menghilangkan Chicken Skin di Wajah dengan Aman dan Efektif

Jum'at, 21 November 2025

Cara menghilangkan chicken skin di wajah bisa dilakukan dengan perawatan rutin dan bantuan dokter kulit.

Chicken skin di wajah adalah istilah populer untuk kondisi keratosis pilaris, yaitu penumpukan keratin yang menyumbat folikel rambut.

Akibatnya, kulit tampak kasar, berbintik kecil, dan menyerupai kulit ayam setelah dicabut bulunya. Kondisi ini tidak berbahaya, tetapi sering mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri.

Cara menghilangkan chicken skin di wajah bukan sekadar soal kosmetik, tetapi juga menyangkut kesehatan kulit. Dengan perawatan yang tepat, tekstur kulit bisa lebih halus dan merata.

Apa Itu Chicken Skin di Wajah?

Chicken skin atau keratosis pilaris adalah kondisi kulit umum yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil dan kasar di permukaan kulit.

Bintik-bintik ini menyerupai kulit ayam yang dicabut bulunya, sehingga disebut “chicken skin”.

Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan tidak menular, tetapi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan.

Keratosis pilaris terjadi ketika keratin, protein yang melindungi kulit dari infeksi dan zat berbahaya, menumpuk dan menyumbat folikel rambut. Akibatnya, terbentuklah benjolan-benjolan kecil yang terasa kasar saat disentuh.

Kondisi ini sering terjadi pada lengan atas, paha, dan bokong, tetapi juga dapat muncul di wajah, terutama pada pipi.

Alasan Chicken Skin di Wajah Perlu Diatasi

Melakukan perawatan untuk menghilangkan chicken skin memberikan beberapa manfaat:

  • Meningkatkan kepercayaan diri: Kulit wajah lebih halus membuat penampilan lebih segar.
  • Mengurangi risiko iritasi: Chicken skin yang dibiarkan bisa menimbulkan peradangan ringan atau rasa gatal.
  • Memaksimalkan penyerapan skincare: Kulit yang lebih halus menyerap produk perawatan lebih baik.
  • Menjaga kesehatan kulit jangka panjang: Eksfoliasi teratur dan hidrasi membuat kulit lebih sehat.

Dengan begitu, cara menghilangkan chicken skin di wajah bukan hanya soal estetika, tetapi juga perawatan jangka panjang.

Gejala Chicken Skin yang Perlu Diketahui

Gejala utama chicken skin adalah munculnya bintik-bintik kecil dan kasar, biasanya berwarna putih atau kemerahan, di permukaan kulit.

Bintik-bintik ini seringkali terasa seperti amplas halus saat disentuh. Area yang paling umum terkena adalah:

  • Lengan atas
  • Paha
  • Pantat
  • Wajah (terutama pada anak-anak)

Selain bintik-bintik kasar, gejala lain yang mungkin menyertai chicken skin meliputi:

  • Kulit kering dan bersisik
  • Gatal ringan
  • Peradangan ringan di sekitar bintik-bintik

Gejala chicken skin cenderung memburuk saat cuaca kering atau selama musim dingin.

Penyebab Chicken Skin pada Wajah

Penyebab pasti chicken skin belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini terkait dengan faktor genetik.

Kondisi ini terjadi ketika keratin menumpuk di pori-pori kulit, menghalangi pembukaan folikel rambut.

Beberapa faktor lain yang dapat memicu atau memperburuk kondisi ini meliputi:

  • Kulit kering
  • Eksim (dermatitis atopik)
  • Ichthyosis vulgaris (kondisi kulit kering dan bersisik)
  • Alergi

Menurut WHO, keratosis pilaris bukanlah kondisi yang disebabkan oleh infeksi atau kebersihan yang buruk.

Cara Menghilangkan Chicken Skin di Wajah

Meskipun tidak ada obat untuk chicken skin, ada beberapa cara untuk membantu mengurangi gejala dan memperbaiki penampilan kulit.

Berikut adalah beberapa metode yang aman dan efektif:

  1. Eksfoliasi rutin: Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan membuka pori-pori yang tersumbat. Gunakan scrub lembut atau produk eksfoliasi kimia yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA) atau asam beta hidroksi (BHA).
  2. Pelembap: Menjaga kulit tetap lembap sangat penting untuk mengurangi kekeringan dan gatal. Gunakan pelembap yang kaya akan emolien seperti ceramide, petrolatum, atau lanolin.
  3. Mandi air hangat: Mandi air hangat (bukan panas) dapat membantu melonggarkan keratin yang menyumbat pori-pori. Hindari menggosok kulit terlalu keras saat mandi.
  4. Humidifier: Menggunakan humidifier di rumah dapat membantu menjaga kelembapan udara, terutama selama musim dingin.
  5. Hindari menggaruk: Menggaruk bintik-bintik chicken skin dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, yang dapat memperburuk kondisi.

Perawatan Medis untuk Chicken Skin

Jika perawatan di rumah tidak memberikan hasil yang memuaskan, dokter kulit mungkin merekomendasikan perawatan medis seperti:

  • Krim resep: Krim yang mengandung urea, asam laktat, atau retinoid dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan mengurangi peradangan.
  • Terapi laser: Terapi laser dapat membantu mengurangi kemerahan dan memperbaiki tekstur kulit.
  • Mikrodermabrasi: Prosedur ini melibatkan penggunaan alat khusus untuk mengangkat lapisan atas sel-sel kulit mati.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit sebelum memulai perawatan medis apa pun.

Tips Tambahan untuk Mengatasi Chicken Skin

Berikut adalah beberapa tips tambahan yang dapat membantu mengatasi chicken skin:

  • Gunakan sabun lembut: Hindari sabun yang keras dan mengandung pewangi, karena dapat mengeringkan kulit.
  • Eksfoliasi dengan lembut: Jangan menggosok kulit terlalu keras saat eksfoliasi, karena dapat menyebabkan iritasi.
  • Konsumsi air yang cukup: Menjaga tubuh tetap terhidrasi penting untuk kesehatan kulit secara keseluruhan.
  • Gunakan pakaian yang longgar: Pakaian yang ketat dapat mengiritasi kulit dan memperburuk chicken skin.

Efek Samping Menghilangkan Chicken Skin di Wajah

Meskipun perawatan chicken skin bermanfaat, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai:

  • Eksfoliasi berlebihan bisa menyebabkan kulit iritasi, kemerahan, atau kering.
  • Produk berbahan aktif seperti retinoid dapat menimbulkan purging atau kulit mengelupas pada awal pemakaian.
  • Perawatan medis seperti laser atau chemical peeling bisa menimbulkan rasa perih sementara dan membutuhkan biaya lebih tinggi.
  • Tidak bisa hilang permanen: Keratosis pilaris cenderung kronis. Perawatan hanya mengurangi gejala, bukan menyembuhkan total.

Oleh karena itu, cara menghilangkan chicken skin di wajah harus dilakukan konsisten dan dengan bimbingan ahli kulit.

Pencegahan Chicken Skin: Langkah-Langkah yang Bisa Dilakukan

Meskipun chicken skin tidak selalu dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko atau mencegahnya menjadi lebih buruk:

  • Jaga kelembapan kulit: Gunakan pelembap setiap hari, terutama setelah mandi.
  • Hindari mandi air panas terlalu lama: Mandi air panas dapat mengeringkan kulit.
  • Eksfoliasi secara teratur: Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.
  • Lindungi kulit dari sinar matahari: Gunakan tabir surya setiap hari untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

 

Sumber : halodoc.com

Kamis, 20 November 2025

Cara Mengukur Suhu Tubuh Normal pada Bayi

Cara Mengukur Suhu Tubuh Normal pada Bayi

Kamis, 20 November 2025

Suhu tubuh bayi normal berada di kisaran 36,5°C hingga 37,5°C, tergantung usia, aktivitas, dan waktu pengukuran. 

Memantau suhu tubuh bayi adalah salah satu cara penting untuk memastikan kesehatannya. 

Sebagai orang tua, penting memahami berapa suhu normal bayi, bagaimana cara mengukurnya dengan tepat, dan kapan harus mencari pertolongan medis. 

Berikut ini panduan lengkap mengenai cara mengukur suhu normal bayi. Sehingga dapat membantu ibu mengetahui apakah perlu membawa si Kecil ke dokter atau tidak. 

Berapa Sebenarnya Suhu Normal Bayi?

Suhu tubuh normal bayi umumnya berada di kisaran 36,5°C hingga 37,5°C (97,7°F – 99,5°F). 

Suhu ini dapat bervariasi tergantung usia bayi, tingkat aktivitas, dan waktu pengukuran. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), suhu tubuh bukan angka mutlak, melainkan rentang yang berbeda pada setiap bayi.

  • Suhu normal: 36,5°C – 37,5°C
  • Hipotermia (rendah): di bawah 36,5°C
  • Demam (tinggi): di atas 37,5°C

Jika suhu tubuh bayi berada di luar rentang ini, penting segera mencari penyebab dan mengambil tindakan sesuai kondisi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh Bayi

Beberapa hal yang memengaruhi suhu tubuh bayi antara lain:

  • Usia

Bayi baru lahir cenderung memiliki suhu tubuh yang kurang stabil karena sistem pengaturan suhu (termoregulasi) mereka belum berkembang sempurna.

Itulah mengapa bayi rentan mengalami penurunan atau kenaikan suhu lebih cepat dibandingkan anak yang lebih besar.

  • Aktivitas

Setelah bayi bergerak aktif, seperti merangkak atau bermain, suhu tubuhnya bisa sedikit meningkat. 

Hal ini wajar, namun orang tua tetap perlu memastikan agar suhu tidak naik berlebihan yang dapat menandakan demam.

  • Waktu pengukuran

Suhu tubuh biasanya lebih tinggi pada sore atau malam hari dibandingkan pagi hari.

Perubahan ini normal karena berkaitan dengan ritme sirkadian tubuh.

  • Pakaian

Memakaikan pakaian terlalu tebal atau berlapis-lapis dapat membuat bayi kepanasan dan suhu tubuhnya naik di luar batas normal.

Sebaliknya, pakaian yang terlalu tipis di ruangan dingin bisa menyebabkan bayi kedinginan.

  • Lingkungan

Suhu ruangan sangat berpengaruh terhadap kondisi bayi. Ruangan yang terlalu panas bisa membuat bayi kepanasan, sedangkan ruangan terlalu dingin bisa membuatnya hipotermia. 

Oleh karena itu, menjaga suhu ruangan tetap nyaman sangatlah penting.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi yang Tepat

Mengukur suhu tubuh bayi perlu dilakukan dengan cara yang benar agar hasilnya akurat. 

Pemilihan metode biasanya disesuaikan dengan usia bayi dan kenyamanan saat pemeriksaan.

  • Rektal

Merupakan metode paling akurat, terutama untuk bayi di bawah 3 bulan.

Pengukuran dilakukan dengan memasukkan ujung termometer yang sudah diberi pelumas ke dalam rektum bayi sekitar 1,5–2,5 cm.

Meski akurat, cara ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai bayi.

  • Aksila (ketiak)

Metode ini lebih mudah dan aman dilakukan, namun hasilnya kurang akurat dibandingkan rektal. 

Cocok dipakai saat pemeriksaan cepat di rumah atau bila bayi tidak nyaman dengan metode lain.

  • Oral (mulut)

Hanya disarankan untuk anak yang lebih besar (biasanya di atas 4–5 tahun) yang sudah bisa memegang termometer dengan benar di mulut tanpa banyak bergerak.

  • Telinga (timpanic)

Menggunakan termometer inframerah yang ditempatkan di saluran telinga. Hasilnya cepat, tetapi bisa kurang tepat jika posisi termometer tidak pas atau ada sumbatan kotoran telinga.

  • Dahi (temporal artery)

Menggunakan sensor inframerah yang diarahkan ke dahi. Metode ini non-invasif, nyaman, dan praktis digunakan, meski akurasi bisa dipengaruhi suhu lingkungan.

Selain memilih metode yang tepat, penting juga untuk selalu membersihkan termometer sebelum dan sesudah digunakan, serta membaca petunjuk penggunaan alat agar hasil pengukuran lebih terpercaya.

Jenis Alat Pengukur Suhu yang Aman untuk Bayi

Memantau suhu tubuh sangat penting untuk memastikan kondisi Si Kecil tetap sehat, terutama karena suhu normal bayi bisa berubah-ubah tergantung aktivitas, waktu tidur, atau lingkungan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, kamu perlu memilih alat pengukur suhu yang tepat.

Mengingat suhu normal bayi berada di kisaran tertentu, penggunaan termometer yang aman akan membantu kamu mendeteksi demam sejak dini dan mencegah kondisi memburuk.

Berikut beberapa jenis termometer yang umum dan aman digunakan untuk memastikan apakah suhu normal bayi berada dalam batas ideal atau mulai mengalami kenaikan:

1. Termometer Digital

Termometer ini paling sering direkomendasikan karena cepat, praktis, dan akurat.

Banyak dokter menyarankan termometer digital untuk memantau suhu normal bayi di rumah, baik melalui ketiak, mulut (untuk anak lebih besar), atau rektal.

Cara pembacaannya yang mudah membuatnya cocok digunakan oleh orang tua baru.

2. Termometer Rektal

Ini adalah pilihan terbaik untuk memastikan akurasi, terutama pada bayi di bawah 3 bulan. Termometer rektal biasanya memiliki ujung fleksibel yang dirancang khusus agar aman dan nyaman digunakan.

Pengukuran melalui rektal paling ideal saat kamu ingin memastikan apakah suhu sudah melewati batas suhu normal bayi, misalnya saat Si Kecil terlihat lebih rewel atau lesu.

3. Termometer Telinga (In-Ear Thermometer)

Termometer ini menggunakan teknologi inframerah untuk membaca suhu dari saluran telinga. Hasilnya cepat, tetapi akurasinya dapat dipengaruhi oleh posisi alat atau adanya kotoran telinga.

Meski begitu, termometer telinga tetap menjadi pilihan populer untuk memeriksa apakah perubahan dari suhu normal bayi mulai terjadi, terutama untuk bayi di atas 6 bulan.

4. Termometer Dahi (Temporal Thermometer)

Jenis termometer ini mengukur suhu melalui pembuluh darah di dahi menggunakan inframerah. Cara penggunaannya sangat nyaman dan non-invasif sehingga cocok digunakan saat bayi sedang tidur.

Meskipun hasilnya mungkin sedikit berbeda dibanding rektal, termometer dahi tetap efektif untuk memantau apakah suhu normal bayi berada di angka aman atau perlu dipantau lebih lanjut.

 

Sumber : halodoc.com

Rabu, 19 November 2025

Disabilitas: Jenis dan Penanganan

Disabilitas: Jenis dan Penanganan

Rabu, 19 November 2025

Memahami berbagai jenis disabilitas adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif.

Apa Itu Disabilitas?

Disabilitas adalah kondisi yang membatasi fungsi fisik, mental, intelektual, atau sensorik seseorang, baik permanen maupun sementara.

Kondisi ini memengaruhi partisipasi penuh dalam masyarakat dan memerlukan dukungan lingkungan.

Banyak orang masih belum memahami sebenarnya apa itu disabilitas dan bagaimana kondisi ini memengaruhi kehidupan seseorang.

Dengan memahami apa itu disabilitas, masyarakat bisa lebih inklusif dan menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua individu tanpa diskriminasi

Jenis-Jenis Disabilitas

Ada lima jenis utama disabilitas dengan karakteristik berbeda:

1. Disabilitas fisik

Disabilitas fisik adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Contoh disabilitas fisik adalah paraplegia (kelumpuhan tubuh bagian bawah), cerebral palsy, amputasi anggota tubuh, dan distrofi otot.

Penggunaan alat bantu seperti kursi roda, kruk, atau prostesis sering kali membantu penyandang disabilitas fisik menjalani aktivitas secara lebih mandiri.

2. Disabilitas sensorik

Disabilitas ini berkaitan dengan gangguan pada indra, seperti penglihatan dan pendengaran. Contohnya adalah tuna netra, tuna rungu, atau gangguan keseimbangan yang memengaruhi kemampuan orientasi tubuh.

Teknologi adaptif seperti alat bantu dengar, huruf Braille, atau aplikasi berbasis suara dapat membantu meningkatkan aksesibilitas bagi kelompok ini.

3. Disabilitas intelektual

Ditandai dengan keterbatasan kemampuan kognitif dan fungsi adaptif yang memengaruhi cara seseorang belajar, berkomunikasi, dan memecahkan masalah.

Tingkatnya bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Dukungan pendidikan khusus dan bimbingan sosial sangat penting untuk membantu mereka mencapai potensi maksimalnya.

4. Disabilitas mental

Jenis ini mencakup gangguan pada suasana hati, emosi, atau perilaku. Contohnya termasuk depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, dan gangguan kecemasan.

Penanganannya memerlukan pendekatan menyeluruh, seperti terapi psikologis, pengobatan medis, dan dukungan sosial agar individu dapat berfungsi optimal dalam masyarakat.

5. Disabilitas wicara dan bahasa

Disabilitas ini memengaruhi kemampuan seseorang dalam berbicara, memahami, atau menggunakan bahasa.

Contohnya antara lain gagap, afasia akibat cedera otak, dan gangguan artikulasi. Terapi wicara dan latihan komunikasi dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial penyandang disabilitas jenis ini.

Penyebab Disabilitas

Beberapa faktor penyebab disabilitas:

1. Genetik

Beberapa disabilitas berasal dari kelainan genetik atau penyakit bawaan sejak lahir, seperti sindrom Down, distrofi otot, atau kelainan saraf tertentu yang diwariskan dari orang tua.

2. Komplikasi kehamilan atau persalinan

Gangguan selama masa kehamilan atau proses lahir, seperti kekurangan oksigen, infeksi pada ibu, atau cedera saat melahirkan dan dapat menyebabkan kerusakan otak atau fisik pada bayi yang berujung pada disabilitas permanen.

3. Penyakit dan infeksi

Infeksi tertentu seperti polio, meningitis, atau campak berat dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf dan otot, sehingga mengganggu fungsi tubuh secara permanen.

4. Cedera

Kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau kekerasan fisik bisa menyebabkan cedera otak traumatik maupun kelumpuhan.

Cedera semacam ini sering kali menjadi penyebab utama disabilitas yang didapat setelah lahir.

5. Lingkungan

Paparan zat beracun seperti timbal atau merkuri, kekurangan gizi parah, hingga kondisi tempat tinggal yang buruk dapat berkontribusi terhadap munculnya disabilitas, terutama pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.

Gejala Disabilitas

Gejala bervariasi, beberapa di antaranya:

  • Kesulitan bergerak, berjalan, melihat, atau mendengar
    Gejala ini sering ditemukan pada disabilitas fisik dan sensorik, yang membuat seseorang membutuhkan alat bantu seperti tongkat, kursi roda, atau alat bantu dengar.
  • Hambatan belajar dan komunikasi
    Anak atau orang dewasa mungkin kesulitan memahami instruksi, berbicara dengan jelas, atau mengekspresikan diri, yang menjadi ciri dari disabilitas intelektual atau wicara.
  • Perubahan suasana hati ekstrem
    Gejala ini umum pada disabilitas mental, seperti depresi berat, gangguan bipolar, atau skizofrenia yang memengaruhi stabilitas emosi dan perilaku.
  • Keterlambatan perkembangan pada anak
    Anak dengan disabilitas mungkin mengalami keterlambatan dalam duduk, berjalan, berbicara, atau berinteraksi dibanding anak seusianya, sehingga perlu evaluasi medis lebih lanjut.

Diagnosis Disabilitas

Diagnosis dilakukan melalui:

  • Pemeriksaan fisik
    Dokter akan menilai fungsi tubuh, kekuatan otot, kemampuan motorik, serta organ sensorik untuk mendeteksi adanya gangguan fisik atau neurologis.
  • Tes psikologis
    Tes ini dilakukan untuk menilai kemampuan kognitif, fungsi emosi, serta perilaku seseorang. Hasilnya membantu menentukan apakah ada disabilitas intelektual atau mental.
  • Wawancara
    Dokter atau psikolog akan menggali riwayat kesehatan individu maupun keluarganya, termasuk riwayat kehamilan, cedera, atau penyakit yang mungkin menjadi faktor penyebab.
  • Observasi
    Pengamatan terhadap perilaku, kemampuan sosial, dan aktivitas sehari-hari penting untuk memahami sejauh mana disabilitas memengaruhi fungsi hidup seseorang.

Penanganan dan Dukungan Disabilitas

Tujuannya meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas. Bentuk penanganan meliputi:

  • Terapi fisik: memperkuat otot dan mobilitas.
  • Terapi okupasi: melatih keterampilan sehari-hari.
  • Terapi wicara: meningkatkan komunikasi.
  • Konseling psikologis: mendukung kesehatan mental.
  • Pendidikan khusus: sesuai kebutuhan individu.
  • Alat bantu: kursi roda, alat dengar, teknologi adaptif.

Pencegahan Disabilitas

Beberapa langkah pencegahan:

  • Vaksinasi: mencegah polio, campak, dll.
  • Perawatan prenatal: mencegah komplikasi kehamilan.
  • Keamanan diri: cegah cedera dan kecelakaan.
  • Pola hidup sehat: gizi, olahraga, hindari rokok/alkohol.
  • Skrining dini: deteksi dan tangani lebih awal.

 

Sumber : halodoc.com

Selasa, 18 November 2025

Sakit Dada Sebelah Kanan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sakit Dada Sebelah Kanan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Selasa, 18 November 2025

Sakit dada sebelah kanan adalah kondisi yang tidak bisa dianggap remeh.

Nyeri yang muncul di area dada kerap dikaitkan dengan gangguan pada organ jantung. Namun, tidak kebanyakan orang lebih fokus pada nyeri di dada sebelah kiri yang merupakan tanda awal dari penyakit jantung. 

Padahal, nyeri bisa muncul di bagian mana saja, baik di dada sebelah kiri, sebelah kanan, maupun di tengah. 

Nyeri dada ditandai dengan munculnya sensasi tertusuk, tertekan, atau perih di area dada. 

Nyeri yang muncul di area dada sama sekali tidak boleh dianggap sepele, baik di sebelah kiri, sebelah kanan, maupun tengah. Jika nyeri dada di sebelah kiri identik dengan penyakit jantung, bagaimana dengan dada sebelah kanan? Apakah berbahaya jika dada sebelah kanan terasa nyeri? Simak jawabannya di artikel ini! 

Penyakit-Penyakit yang Menyebabkan Nyeri Dada

Meski tidak selalu menjadi tanda penyakit serius, nyeri yang muncul di area dada sama sekali tidak boleh dianggap sepele. 

Nyeri dada bisa berlangsung dalam waktu singkat hingga berhari-hari yang tergantung pada kondisi yang menjadi penyebabnya. 

Jika nyeri dada berlangsung lama dan disertai gejala lain, mungkin itu adalah tanda penyakit serius. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. 

Nyeri dada sebelah kanan bisa saja terkait dengan berbagai jenis penyakit, di antaranya: 

1. Penyakit Paru-Paru 

Penyakit paru-paru bisa ditandai dengan nyeri dada sebelah kanan. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi berikut:

  • Pneumonia: Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
  • Pleuritis: Peradangan pada pleura, yaitu selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada.
  • Pneumothorax: Terjadi ketika udara masuk ke rongga pleura, menyebabkan paru-paru sebagian atau seluruhnya kolaps.
  • Emboli Paru: Gumpalan darah (trombus) yang menyumbat arteri di paru-paru.

2. Stres

Stres atau gangguan kecemasan juga bisa memicu nyeri dada sebelah kanan. 

Sensasi yang muncul menyerupai serangan jantung dan biasanya terjadi karena kejadian traumatis atau stres yang dialami. 

Kondisi ini bisa memicu nyeri dada sebelah kanan atau di keduanya. 

3. Gangguan Pencernaan 

Nyeri di area dada juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pencernaan. 

Berikut berbagai kondisi yang bisa menyebabkannya:

  • Asam lambung naik (GERD): Penyakit refluks asam terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Kolesistitis: Peradangan pada kantong empedu akibat batu empedu atau infeksi.
  • Ulkus lambung: Luka di dinding lambung akibat infeksi Helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
  • Perut kembung atau gas berlebih: Akumulasi gas dalam perut atau usus yang menyebabkan tekanan pada diafragma.

4. Cedera Dada

Nyeri dada juga bisa muncul akibat adanya cedera atau gangguan pada otot dan tulang dada. Berikut berbagai potensi penyebabnya:

  • Otot tegang atau kram otot: Terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan, postur tubuh yang buruk, atau cedera ringan.
  • Patah tulang rusuk: Cedera akibat benturan keras, seperti kecelakaan atau jatuh, dapat menyebabkan patah tulang rusuk.
  • Peradangan pada sendi dada: Peradangan pada sendi antara tulang rusuk dan tulang dada (sternum).
  • Cedera saraf di area dada: Kerusakan saraf akibat trauma atau infeksi herpes zoster (shingles).

5. Hepatitis

Peradangan hati alias hepatitis juga bisa menjadi pemicu muncul nyeri pada dada sebelah kanan. 

Organ hati terletak dengan dinding rongga dada kanan, sehingga penyakit pada bagian ini bisa memicu terjadinya nyeri pada dada sebelah kanan.

 

Sumber : halodoc.com