Rabu, 06 Maret 2019 15:25:11
Adanya budaya perkantoran yang telah berubah, lingkungan kerja yang didominasi oleh generasi millennials, atasan yang seumuran, atau munculnya tren pekerja lepas membuat banyak orang mempertanyakan profesionalitas dalam berkarier.
Kadang suasana kerja yang terlalu santai justru membuat sebagian dari Anda menjadi kurang sopan dan tidak mengedepankan profesionalisme. Contoh paling mudah adalah ketika mengirim email kepada rekan kerja beda divisi yang juga merupakan teman main Anda.
Secara tidak sadar, Anda akan melupakan etika mengirim email kepada rekan kerja dan justru menulis email seperti sedang chatting di aplikasi layanan pesan. Atau karena atasan Anda adalah rekan seumuran, Anda bisa seenaknya datang terlambat tanpa meminta izin atau meminta maaf saat tiba di kantor.
Hal-hal kecil seperti itu memang sepele, namun jika dilakukan berkali-kali ternyata bisa mengancam karier Anda sendiri.
Amanda Augustine, seorang career coach profesional mengatakan jika tanggung jawab Anda terhadap pekerjaan adalah salah satu hal yang harus dimiliki untuk bisa menjadi sosok yang profesional.
Seperti dilansir dari situs Girlboss, berikut Augustine berbagi empat cara tentang menjaga profesionalitas di dunia kerja. Apa saja?
1. Apa yang harus dilakukan ketika melakukan kesalahan?
Jika Anda pernah melakukan kesalahan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengakuinya. “Anda tidak bisa berpura-pura itu tidak terjadi. Berbohong akan memperburuk keadaan dan tidak meningkatkan profesionalitas Anda. Biasanya, jika Anda dituduh berarti mereka memiliki bukti,” tutur Augustine.
Ia juga menambahkan jika Anda menerima kritikan karena perilaku yang bahkan tidak Anda sadari, cara mengatasinya adalah dengan berterima kasih karena telah memberitahu Anda. “Namun jika Anda benar-benar tidak merasa melakukan kesalahan, hal penting yang harus diingat yaitu persepsi itu kerap muncul. Jadi tugas Anda adalah mengubah persepsi atau pandangan orang terhadap diri Anda.”
Apabila Anda sudah terbuka dan mau menerima kritikan, itu artinya perlahan-lahan Anda berhasil meningkatkan profesionalitas kerja.
2. Apa yang harus dilakukan ketika Anda sering telat dan ketinggalan deadline?
Salah satu kuncinya adalah memberikan diri Anda deadline palsu. Misalnya jika seharusnya tugas Anda harus selesai jam 17.00, maka tuliskan di kalender atau notes tugas tersebut harus selesai jam 13.00. Jika Anda tidak terbiasa mengatur waktu sendiri, berikan jadwal atau deadline yang sama kepada atasan Anda.
Sedangkan untuk mengatasi keterlambatan datang, coba atur jam di rumah Anda beberapa menit lebih awal supaya Anda bisa keluar rumah dan berangkat tepat waktu.
3. Apa yang harus dilakukan jika Anda terlalu berlebihan saat menghadiri acara kantor?
Happy hour memang momen yang tepat untuk bersenang-senang bersama rekan kerja. Namun bagi Anda yang kurang bisa mengontrol diri, sebaiknya kurangi mengkonsumsi minuman keras.
Tetapi jika sudah terlanjur, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah hubungi rekan kerja terdekat Anda dan tanyakan apa yang terjadi semalam. Apabila Anda melakukan hal yang cukup memalukan, sampaikan permintaan maaf melalui email. Karena menjadi profesional bukan hanya bisa melakukan tugas dengan benar, tetapi juga mengakui kesalahan.
Sampaikan juga pada email jika Anda tidak akan mengulanginya di lain waktu.
4. Bagaimana cara resign tanpa menimbulkan permusuhan?
Resign atau keluar dari pekerjaan merupakan salah satu hal yang cukup sensitif. Jika Anda tidak melakukannya dengan benar, bisa jadi keputusan Anda itu akan menyinggung rekan kerja atau atasan.
Oleh karena itu, selalu sampaikan keputusan Anda untuk resign secara langsung kepada atasan. Ikuti semua prosedur yang diberikan oleh perusahaan, misalnya dengan mengajukan dan memberikan surat resign satu bulan sebelum hari terakhir.
Usahakan Anda keluar dengan cara yang baik, karena suatu saat nanti bisa saja Anda akan bertemu dengan rekan kerja yang sama di masa depan. “Jangan keluar karena ingin lari dari tanggung jawab, keluarlah karena Anda telah menemukan pekerjaan baru,” ungkap Augustine.
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar