Jum'at, 19 April 2019 18:00:05
Udah nggak aneh di masyarakat kita, pertanyaan “Kapan nikah?” sering dilontarkan. Pertanyaan yang sebenarnya sangat pribadi ini, seakan sudah jadi pertanyaan wajar – meski hanya untuk basa-basi. Sebenarnya wajar-wajar saja bertanya ini. Karena toh menikah memang menjadi keinginan sebagian besar orang.
Meski menikah adalah impian banyak orang, tapi bukan berarti pertanyaan “Kapan nikah?” bisa seenaknya saja diajukan. Sebab sejatinya menikah adalah urusan pribadi bagi setiap orang. Jika memang sudah tiba waktunya, seseorang yang akan menikah pasti akan mengabarkan hal bahagia tersebut kepada para kolega yang dikenalnya. Sementara kita yang tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan seseorang, ada baiknya mulai menghentikan kebiasaan “Kapan nikah?”
Adakah pertanyaan selain “Kapan nikah?” untuk pencair suasana ketika bertemu kawan yang agak lama belum bertemu? Mungkin ada baiknya kita ganti pertanyaan itu dengan pertanyaan yang lebih halus dan lebih visioner. Berikut adalah model-model pertanyaan yang bisa jadi inspirasi!
Pertama: "Betah nggak sih dengan pekerjaan kamu saat ini?"
Pertanyaan seperti ini jauh lebih asyik untuk ditanyakan karena mungkin akan ada storytelling antar kawan yang memang itu adalah tujuan utama dari kumpul-kumpul reunian. Sharing cerita tentang pengalaman kerja yang jelas berbeda-beda antar orang akan membuat suasana reuni jauh lebih hangat dan cair.
Kita pun bisa saling mengingat masa-masa sebelum kerja hingga masa kerja kita yang jelas akan membuat suasana gelak tawa akan lebih terasa. Ini adalah salah satu cara paling oke jika berhadapan dengan kawan lama dan tetap ingin membuat silaturahmi masih terjaga.
JIka pun sedang ada masalah dalam dunia pekerjaan, biasanya cerita-cerita sederhana dari kawan lama bisa menjadi salah satu hiburan. Bahkan mungkin cerita tersebut bisa berbuah ke arah kesempatan karir yang lebih kita inginkan dalam hidup kita.
Kedua: "20 tahun dari hari ini, kira-kira kamu bakal jadi apa sih?"
Pertanyaan ini agak terlalu visioner disebabkan orang yang ditanya harus berpikir lebih extra dalam waktu 20 tahun ke depan. Akan tetapi, pertanyaan ini jauh lebih baik dibandingkan pertanyaan “Kapan nikah?” yang biasa dilontarkan dalam reunian. Di umur antara 20 hingga 30, seorang milenial sudah dipastikan bisa jauh lebih berpikir dewasa mengenai pilihan hidup.
Jika pertanyaan ini dipikir terlalu berat untuk ditanyakan saat reuni, maka pertanyaan berikutnya mungkin akan jauh lebih menarik dan lebih bisa dikhayalkan bersama-sama dengan kawan-kawan reunian para milenial.
Ketiga: "10 tahun ke depan pengen punya penghasilan berapa sih?"
Pertanyaan yang terakhir ini adalah pertanyaan yang biasanya paling menyenangkan untuk para milenial yang sedang memulai karir bekerja. Mereka bisa mengkhayalkan dengan sangat indah semua pendapatan yang akan mereka dapatkan dalam 10 tahun ke depan.
Pertanyaan ini pun bisa membuat suasana dalam forum reuni akan cair. Kumpulan kawan-kawan kita pun akan bisa saling memberikan candaan satu sama lain. Jawaban-jawaban satu sama lain juga bisa menjadi penyemangat.
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar