Jum'at, 28 Juni 2019 18:08:00
Moms, apakah anak Anda masih tidur bersama Anda dan suami? Atau ia sudah mulai belajar tidur sendiri?
Bagi masyarakat Indonesia, anak tidur bersama orang tua mungkin jadi hal yang biasa. Apalagi bila si kecil masih bayi atau balita. Hal itu bukan semata karena keterbatasan kamar tidur di rumah. Tidur bersama anak dianggap sebagai bentuk kasih sayang sekaligus cara meningkatkan bonding.
Meski begitu, sebenarnya manakah yang lebih baik, anak tidur bersama orang tua atau tidur sendiri?
Dilansir Todays Parent, Janet Morrison, seorang psikolog anak, remaja dan keluarga, dari Toronto, Kanada mengatakan, boleh-boleh saja anak tidur bersama orang tua.
Mengenai sampai di usia berapa anak boleh tidur bersama orang tua pun tak ada batasannya. Bisa saja batasnya berbeda untuk setiap keluarga. Jadi yang pertama harus dilakukan oleh orang tua adalah peka menilai perasaannya sendiri.
Ilustrasi bayi tidur bersama ibu Foto: Shutterstock
Misalnya, jika Ayah sudah merasa tidak nyaman berpelukan dengan anak perempuannya di tempat tidur, maka jangan memaksakan diri melakukan hal itu lagi. Begitu juga dengan Ibu dan anak laki-lakinya. Perhatikan juga, apakah anak Anda masih merasa nyaman dan butuh tidur bersama?
“Apakah sekadar berpelukan atau tidur bersama, hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah kebutuhan siapa yang terpenuhi? Jika anak tidur dengan ibu atau ayah karena ibu atau ayah yang merasa sedih atau kesepian bila anak tidak tidur bersama, maka itu jelas bukan peristiwa yang sehat atau positif untuk anak dari segala usia,” pesan Janet.
Ingat, Moms, bukan tanggung jawab anak untuk menghibur atau membuat nyaman orang tuanya.
Namun bila baik orang tua dan anak masih merasa nyaman, sebenarnya semua sah-sah saja dan tidak ada yang salah.
"Tidak ada yang salah bila Anda ingin memeluk anak yang berusia delapan tahun di tempat tidur atau tidur bersama mereka. Meski begitu, orang tua juga perlu mulai mengembangkan kemandirian dan kemerdekaan pada anak," ujar Janet.
Kemandirian dan kemerdekaan di sini maksudnya kesempatan untuk anak memiliki ruang dan waktunya sendiri. Ini baik dan penting agar anak juga bisa memahami konsep privasi. Lain lagi halnya bila tujuan Anda membiarkan anak tidur bersama dengan tujuan memberi anak rasa nyaman.
"Justru bagus bila Anda menemani dan tidur bersama anak ketika anak sedang stres, sedih, habis bermimpi buruk atau sedang sakit, misalnya," tutup Janet.
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar