Rabu, 31 Juli 2019 17:44:22
Keterampilan berbahasa merupakan satu dari sekian keterampilan yang perlu dimiliki anak. Tidak hanya berguna untuk anak berkomunikasi sehari-hari, bersekolah atau berinteraksi dengan teman-temannya, keterampilan berbahasa juga jadi salah satu tolok ukur kecerdasan anak.
Namun bagaimana kalau anak suka berbahasa gaul? Baik secara lisan maupun tulisan. Apakah ini termasuk perkembangan keterampilan berbahasa? Atau justru merupakan suatu kemunduran dan perlu jadi perhatian orang tua?
Henny E.Wirawan, M.Hum, psikolog yang juga merupakan seorang psikoterapis dari Fakultas Universitas Indonesia, menjelaskan mengenai hal ini, Moms.
Dalam bukunya, Anakku Buah Hatiku - Panduan Praktis Mengasuh Anak, Henny menulis kalau berbahasa Indonesia yang baik dan benar seyogyanya tidak menjadi kendala bagi kita atau anak-anak kita yang dilahirkan dan dibesarkan di Indonesia. Namun Henny tak memungkiri, dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan bahasa gaul semakin marak.
Orang tua bisa saja mendapat pesan tulisan dari anak melalui ponsel yang isinya sulit dibaca. Misalnya karena penuh dengan istilah gaul, singkatan-singkatan, penggunaan tanda baca hingga besar-kecil huruf yang sulit dipahami. Kata-kata maupun cara menulis yang 'ajaib' tersebut juga tidak bisa ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tidak heran kalau kita sebagai orang tua dibuat bingung membacanya.
Namun kita pun perlu tahu, apa yang kita anggap aneh atau 'ajaib' ini justru merupakan hal yang spektakuler bagi anak. Seringkali anak menggunakan bahasa atau cara ini sebagai alatnya berekspresi atau menyatakan jati diri. Jadi sebaiknya, jangan langsung dimarahi ya, Moms.
Lantas, apa yang sebaiknya kita lakukan?
Menurut Henny, sebagai orang tua tidak ada salahnya jika kita turut menyerap kata-kata atau belajar memahami bahasa gaul yang digunakan anak. Jangan ragu untuk bertanya pada anak apa arti kata-kata atau singkatan yang digunakannya.
Mencari tahu atau belajar bahasa gaul yang digunakan anak juga bisa membantu kita memahami percakapan anak dengan teman-temannya, Moms. Anak pun tentu senang, karena kita mau mencari tahu dan tidak 'ketinggalan zaman'.
Meski begitu, Henny mengingatkan bahwa orang tua juga perlu berdiskusi dengan anak mengenai penggunaan bahasa gaul ini. Anda bisa mengatakan pada anak bahwa berbahasa gaul itu tidak salah jika digunakan untuk berkomunikasi dengan teman-teman sebaya.
Tapi, ingatkan juga bahwa penggunaan bahasa yang baik, benar dan santun tetap harus ia kuasai dan digunakan pada tempatnya. Misalnya saat anak berinteraksi dengan guru di sekolah atau berbicara dan menulis pesan untuk orang tua dan orang dewasa lainnya.
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar