Selasa, 24 Desember 2019 16:37:01
Menjadi ibu memang banyak tantangannya. Selain harus mengurus anak dan keluarga, Anda mungkin juga harus menghadapi kritikan orang lain terkait pola pengasuhan yang Anda terapkan. Perilaku yang bisa menyudutkan ibu seperti itu, dikenal dengan istilah mom shaming. Misalnya saja,
"Kok anaknya kurus banget, enggak bener ya ngasih makannya,"
atau "Kok anaknya umur segini belum bisa baca, anak saya udah jago lho."
Hal seperti itu, sedihnya lagi, kerap kali juga diucapkan oleh sesama ibu. Padahal, apa gunanya sih, mengucapkan hal-hal menyudutkan seperti itu? Kita sesama ibu, harusnya saling mendukung bukan saling menjatuhkan!
Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan di akun Instagram @kumparanMOM, berikut adalah 10 kalimat menyakitkan yang pernah didengar ibu dari sesama ibu lainnya.
1. "Hamil terus kayak kucing, nanti anaknya enggak keurus lho"
Kalimat seperti ini memang tak perlu diutarakan ke sesama ibu, apalagi menyamakannya dengan hewan. Ingin punya berapa anak adalah hak setiap pasangan dan hak ibu atas tubuhnya. Tentu mereka sudah punya pertimbangan masing-masing, jadi tak perlu dikomentari ya, Moms.
2. "Lebar banget badannya pas hamil"
Kenaikan berat badan saat hamil adalah hal yang sangat wajar. Tenang saja, jika sudah melahirkan nanti, Anda bisa kok mengembalikan bentuk tubuh dengan berolahraga dan menerapkan pola makan sehat.
3. "Badannya jelek banget deh habis melahirkan"
Meski sudah melahirkan, bukan berarti badan Anda langsung balik ke ukuran normal ya, Moms. Semua butuh proses. Nikmati saja momen-momen mengurus si kecil dan tak usah terlalu mempedulikan omongan orang lain tentang bentuk tubuh Anda.
4. "Melahirkannya caesar? Wah belum jadi ibu seutuhnya"
Melahirkan normal vs melahirkan caesar masih jadi bahan mom shaming yang cukup populer. Padahal tak ada yang perlu dipermasalahkan dari kedua metode melahirkan itu, karena nyatanya Anda tetaplah seorang ibu yang akan membesarkan bayi Anda.
Bagi banyak kasus, melahirkan caesar bahkan diperlukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan Anda dan janin. Jadi, tak perlu lagi berkomentar soal metode melahirkan seorang ibu ya, Moms. Lebih baik memberinya semangat agar cepat pulih setelah proses persalinan.
5. "Bayinya nangis terus, ASI-nya gak keluar ya?"
Komentar seperti ini juga kerap didengar ibu baru. Padahal, bayi baru lahir bisa menangis karena banyak alasan, bukan melulu karena lapar, Moms. Mungkin saja karena popoknya basah, karena kedinginan, atau karena sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang berbeda dari kondisi saat di dalam rahim ibu.
6. "Payudaranya kecil, emang ada ASI-nya?"
Tak perlu ditanggapi jika ada ibu yang berkomentar seperti ini. Karena faktanya, ukuran dan bentuk payudara seorang wanita tidak mempengaruhi kuantitas ASI di dalamnya. Yakin saja kalau ASI yang Anda produksi cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
7. "Enggak bisa mandiin anak ya, harus sewa pembantu segala"
Moms, Anda yang tahu tentang kondisi Anda, maka Anda pula yang paling mengetahui kapan Anda membutuhkan bantuan. Tak ada yang salah jika Anda membutuhkan pengasuh bayi untuk memudahkan pekerjaan Anda sebagai seorang ibu.
8. "Manja banget anakanya, makanya biasain untuk bla bla...."
Komentar seperti ini bisa jadi sangat menyebalkan, apalagi jika orang yang memberikan komentar kemungkinan besar tidak tahu pola pengasuhan yang Anda terapkan. Berikan saja senyuman pada ibu lain yang memberikan komentar seperti ini dan anggap saja angin lalu, Moms.
9. "Anaknya kok kurus banget sih"
Mendapat kritikan soal bentuk fisik anak umumnya jadi hal yang sangat sensitif bagi banyak ibu. Tapi tenang saja, Moms. Komentar seperti ini tidak perlu ditanggapi serius.
Ingat, anak yang gendut bukan berati lebih sehat. Sehingga pastikan saja, Anda memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan pantau terus tumbuh kembangnya sesuai usia.
10. "Ibu rumah tangga enak ya, enggak usah kerja"
Satu lagi topik mom shaming yang tampaknya masih sering dilontarkan, yaitu ibu bekerja vs ibu rumah tangga. Hal ini sebetulnya tak perlu dipermasalahkan, sebab seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap ibu punya tantangannya masing-masing dalam menjalankan perannya.
Ibu bekerja tidak boleh merendahkan ibu rumah tangga karena tidak bekerja. Pun sebaliknya, ibu rumah tangga tidak boleh memberikan label buruk pada ibu bekerja karena tidak mendampingi anaknya terus menerus selama 24 jam.
Jadi, Moms, jangan ada lagi mom shaming di antara kita. Jika ada komentar 'pedas' dari ibu lainnya, tak perlu ditanggapi serius. Yakinlah bahwa kita bisa menjadi ibu terbaik versi diri kita masing-masing. Teruslah mencari beragam informasi terpercaya dan jangan sungkan untuk selalu memperbaiki diri.
Pun sebagai seorang ibu, jangan pernah kita memberikan komentar atau kritikan yang bisa menyudutkan ibu lain. Karena ingat, sesama ibu harusnya saling mendukung, Moms!
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar