Selasa, 21 Januari 2020 17:29:04
Tidak hanya pada orang dewasa, stres ternyata juga bisa terjadi pada anak-anak. Sayangnya, kondisi ini cukup sulit dikenali, karena anak seringkali tidak sadar, dirinya sedang mengalami depresi.
Hal ini membuat orangtua menjadi sulit menerapkan cara menghilangkan stres untuk membantu anak.
Karena itu, ada baiknya kita juga mengenali tanda yang akan muncul ketika anak mengalami stres. Dengan begitu, kita dapat segera memulai langkah-langkah untuk membantu Si Kecil kembali ceria.
Hal ini memang bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Namun sebagai langkah awal, kita dapat mulai memperhatikan perubahan perilaku anak, yang dapat ditandai dengan:
- Perubahan suasana hati
- Rewel
- Perubahan pada jadwal tidurnya
- Mengompol saat tidur
- Sulit berkonsentrasi
- Menjadi lebih penakut
- Tidak mau ke sekolah
- Menjauh dari teman-teman maupun keluarga
- Menimbulkan masalah di sekolah
Selain itu, saat anak stres, tanda-tanda perubahan secara fisik juga dapat terjadi, seperti:
- Menjadi tidak nafsu makan atau justru nafsu makan menjadi bertambah
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Susah tidur atau mengalami mimpi buruk
- Mengompol
Anak-anak yang berusia lebih muda biasanya juga akan memiliki kebiasaan baru seperti sering mengisap jempol, memainkan rambut, atau mengupil.
Sementara itu, anak-anak yang sudah berusia lebih besar akan mulai berbohong, menjadi pelaku bullying, atau tidak mematuhi orangtua.
Cara menghilangkan stres pada anak
Mengalami stres dapat membuat keseharian anak terganggu. Untuk membantu mengatasinya, cara menghilangkan stres berikut ini bisa kita lakukan agar anak dapat kembali ceria.
1. Beri semangat pada Si Kecil untuk menghadapi masalah
Saat anak memiliki masalah, ia akan cenderung menghindarinya. Namun, tentu ini bukanlah hal yang baik. Kita dapat membantu Si Kecil untuk menghadapi masalah yang membuatnya stres.
Saat masalah tersebut dihadapi dengan berani, lama-kelamaan anak akan belajar, bahwa rasa cemas yang ia rasakan, akan hilang seiring dengan berjalannya waktu.
2. Katakan pada anak bahwa tidak semua orang harus sempurna
Sebagai orangtua, tentunya kita ingin segala sesuatu yang terbaik untuk anak. Hal ini dapat membuat kita secara tidak sadar memberikan tekanan pada anak, untuk selalu berhasil dalam segala hal yang ia kerjakan.
Keberhasilan memang penting. Hal tersebut dapat memicu anak untuk bekerja keras mencapai keinginannya. Namun, kita juga perlu memberikan pengertian pada anak, bahwa kekalahan serta kesalahan itu adalah hal yang dapat terjadi.
Ajari agar ia belajar menerima kekalahan serta kesalahan dengan baik.
3. Sisihkan waktu untuk berbicara dengannya
Quality time antara anak dan orangtua sangat penting untuk dilakukan, terutama jika anak mulai menunjukkan tanda stres. Luangkan waktu untuk menemaninya, dan biarkan anak nyaman dengan kehadiran kita.
Jangan memaksanya untuk bercerita jika ia tidak mau, meski orangtua merasa khawatir.
Beberapa anak akan merasa lebih nyaman jika waktunya dihabiskan dengan menjalani aktivitas yang menyenangkan, dibandingkan berbicara mengenai masalahnya.
4. Berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar
Jika anak bercerita mengenai masalahnya, jadilah pendengar yang baik. Tunjukkan bahwa Anda tertarik dan anak menjadi sosok yang penting.
Orangtua bisa berdiskusi mengenai penyebab stresnya dan mencari solusi bersama. Misalnya dengan mengurangi kegiatan ekstrakurikuler atau les pelajaran, yang sedang dijalaninya.
5. Jadikan rumah sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk anak
Jadikan rumah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk anak. Lakukan rutinitas yang seru seperti bermain games bersama keluarga, dan makan malam bersama. Ciptakan suasana yang menenangkan.
Semua cara menghilangkan stres di atas membutuhkan hubungan baik antara anak dan orangtua, agar dapat dijalankan dengan sukses.
Karena itu, pastikan selalu meluangkan waktu untuk Si Buah Hati dan melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan.
*Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar