Minggu, 04 Januari 2020 18:11:01
Sejumlah wanita merasa lebih bergairah saat sedang menstruasi. Meskipun demikian, tidak semuanya yakin apakah menstruasi menjadi penyebabnya atau hanya perasaan mereka saja. Untuk memastikan ada tidaknya hubungan antara menstruasi dengan gairah seksual, simak penjelasan berikut.
Meningkatnya hormon estrogen saat ovulasi
Salah satu hormon yang berperan penting dalam reproduksi wanita adalah estrogen. Tepat sebelum ovulasi (lepasnya sel telur dari ovarium), kadar estrogen dalam tubuh wanita mencapai level tertinggi. Hal ini membuat wanita merasa senang dan bersemangat, termasuk dalam konteks seksual. Wanita merasa lebih bergairah. Jika dilihat dari sudut pandang reproduksi, naiknya libido wanita merupakan dorongan alami untuk memiliki keturunan karena masa ovulasi merupakan masa subur wanita.
Kapan ovulasi terjadi? Dihitung dari hari pertama menstruasi, ovulasi biasanya terjadi pada hari ke 13 hingga 15. Banyak hasil penelitian yang dimuat dalam artikel How The Menstrual Cycle Affects Women’s Libido dalam situs Psychology Today menunjukkan bahwa wanita pada masa ovulasi merasa lebih bergairah dibanding pada hari lainnya, termasuk saat sedang menstruasi.
Jadi, menstruasi tidak meningkatkan gairah?
Pada saat menstruasi, hormon estrogen dan progesteron berada pada titik terendah. Secara teori, libido akan menurun. Apalagi, sejumlah wanita mengalami PMS (pre menstrual syndrome) dan kram perut yang membuat mereka makin tidak bergairah.
Kesimpulannya, gairah wanita tidak meningkat saat menstruasi, melainkan saat ovulasi. Meskipun demikian, ada wanita yang memang merasa lebih bergairah saat menstruasi. Beberapa hal berikut dapat menjadi penyebabnya:
Meningkatnya hormon testosteron
Hormon testosteron adalah hormon reproduksi laki-laki, yang menjadi penyebab mengapa laki-laki memiliki dorongan seksual yang lebih tinggi dari wanita. Ternyata, wanita juga memiliki testosteron, lho! Hanya saja, jumlahnya tidak sebanyak pria. Ketika terjadi menstruasi, hormon testosteron pada wanita mengalami sedikit peningkatan. Hal ini juga dapat menjadi penyebab meningkatnya gairah seks pada wanita.
Lubrikasi ekstra
Darah menstruasi juga dapat menjadi lubrikasi ekstra ketika berhubungan seksual. Ini yang menyebabkan wanita lebih nyaman berhubungan saat menstruasi (juga pria, karena tidak perlu foreplay terlalu lama) dan mungkin membuat wanita lebih bergairah ketika menstruasi datang. Jika wanita mengalami orgasme, maka hal tersebut dapat mengurangi nyeri haid.
Kecil kemungkinan hamil
Berhubungan seks saat menstruasi tetap dapat menyebabkan kehamilan, namun kemungkinannya lebih sedikit. Bisa jadi, wanita yang tidak menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang merasa lebih bersemangat untuk berhubungan seks karena lebih aman.
Nah, hanya Anda yang bisa membuktikan mana yang lebih sesuai dengan diri Anda. Tidak ada salahnya mengamati siklus menstruasi dan keinginan untuk berhubungan seksual, untuk perencanaan kehamilan maupun untuk keharmonisan rumah tangga.
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar