Senin, 24 Februari 2020 17:24:14
Diperkirakan ada jutaan orang yang tercatat mengalami asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) menurut laman Health Line. Jumlah penderita di
Indonesia pun tercatat meningkat. Di Indonesia sendiri GERD masuk dalam lima besar penyakitterbanyak yang mengakibatkan pasien berobat rawat jalan.
Sebagian besar memang melakukan perawatan medis atau
pengobatan. Namun cara lain yang mungkin juga efektif adalah mengubah
gaya hidup.
Cukup dengan mengubah kebiasaan diet dan cara tidur
sebenarnya bisa jadi manjur untuk mengurangi gejala nyeri dada dan asam
lambung. Asam lambung yang naik hingga ke kerongkongan utamanya
mengakibatkan keluhan rasa panas seperti terbakar dan mulut
pahit--akibat asam naik.
Gejala umum yang ditimbulkan seperti rasa panas pada ulu
hati, mual, muntah, perut kembung, batuk, sulit menelan dan nyeri pada
bagian dada. Beberapa langkah alamia bisa Anda gunakan untuk mengurangi
sakit akibat asam lambung dikutip dari Health Line berdasar pada
sejumlah penelitian.
Jangan terlalu kenyang
Tentukan porsi yang tepat,
karena kelewat banyak makan ternyata berdampak pada asam lambung.
Kemampuan penderita GERD mencerna makanan akan melemah.
Tak mengherankan bisa sebagian besar gejala asam lambung
terjadi setelah makan. Berdasarkan penelitian, kondisi itu menunjukkan
makanan dengan porsi besar justru memperburuk keadaan.
Karena itu, penderita asam lambung disarankan menghindari
makan dengan porsi besar, sedikit-sedikit asal teratur jadi pilihan yang
lebih pas.
Mengunyah Permen Karet
Sejumlah studi menunjukkan bahwa
mengunyah permen karet bisa mengurangi tingkat keasamaan di esophagus.
Permen karet yang mengandung bikarbonat menjadi sangat efektif.
Beberapa temuan juga menunjukkan, mengunyah permen karet
akan meningkatkan produksi air liur sehingga membantu membersihkan
kerongkongan dari asam.
Hindari bawang mentah
Sebuah studi membandingkan jenis
makanan yang dikonsumsi orang dengan asam lambung GERD.
Konsumsi makanan
yang mengandung bawang putih meningkatkan rasa mulas, asam lambung dan
bersendawa. Sedangkan hal tersebut tak terjadi pada penderita GERD yang
mengonsumsi makanan tanpa bawang.
Bawang mentah diketahui bisa mengiritasi lapisan kerongkongan dan membuat gejala asam lambung kian memburuk.
Jangan makan tiga jam sebelum tidur
Penderita asam
lambung disarankan makan jauh sebelum beranjak tidur. Sebuah penelitian
observasional menemukan keterkaitan antara waktu tidur dengan gejala
asam lambung. Orang yang makan mendekati waktu tidur cenderung mendapati
gejala asam lambung.
Kendati begitu perlu penelitian lebih lanjut karena masih ada perbedaan kesimpulan soal ini.
Jangan banyak minum jus jeruk
Penelitian terhadap 400
pasien GERD menemukan, 72 persen di antaranya mengalami gejala asam
lambung yang memburuk usai minum jus jeruk. Keasaman buah jeruk bukan
satu-satunya faktor.
Kendati jus jeruk tak langsung mengakibatkan naiknya asam
lambung, para peneliti meyakini minuman ini mengiritasi lapisan
kerongkongan.
Batasi asupan alkohol
Minum alkohol berpotensi
memperparah asam lambung dan rasa mulas. Selain juga memicu gejala
peningkatan asam tapi di sisi lain kemampuan kerongkongan membersihkan
asam pun menurun.
Tapi studi menunjukkan, asupan alkohol yang biasa-biasa
saja bahkan bisa pula membangkitkan gejala asam lambung pada seseorang.
Penelitian secara terkontrol menunjukkan bahwa peminum anggur fermentasi
dan bir punya risiko terkena gejala asam lambung lebih tinggi dibanding
peminum air putih. [lis]
Sumber: Cnnindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar