Sabtu, 14 Maret 2020 17:46:57
Jika kamu seorang pekerja, besar kemungkinan kamu pernah mendengar istilah "burnout" atau bahkan pernah mengalaminya.
Burnout atau kejenuhan merupakan kelelahan berlebih yang disebabkan oleh stres kronis ketika kerja.
Karakter gejalanya seperti kelelahan emosional, kurang berenergi, dan mengalami penurunan kepuasan dengan pekerjaan.
Waspadalah karena kondisi ini dikaitkan dengan masalah kesehatan yang cukup luas, seperti risiko penyakit kardiovaskular dan gangguan muskoskeletal.
Stres mengaktifkan sistem hormon, metabolisme, kekebalan tubuh, dan kardiovaskular. Jika respon tubuh ini dipicu terlalu sering atau terlalu lama, mereka akan gagal untuk kembali normal dan dapat mengubah respon imun serta peradangan di dalam tubuh.
Perubahan-perubahan ini pada akhirnya dapat menyebabkan kondisi fisik lainnya, seperti penyakit jantung koroner.
Untuk mengatasinya memang diperlukan perbaikan kondisi kerja dan budaya untuk mengatasi peningkatan jumlah orang yang mengalami kelelahan.
Namun, ada banyak hal yang dapat kita lakukan sendiri untuk mengatasinya sekarang. Cara paling signifikan untuk mencegah kejenuhan adalah pemulihan.
Kejenuhan adalah konsekuensi stres kronis di tempat kerja yang terjadi pada periode waktu tertentu dan memiliki tiga komponen:
- Kelelahan emosional (lelah, letih dan frustrasi).
- Sinisme atau perasaan lepas dari kehidupan sosial (sedikit peduli tentang rekan kerja atau klien).
- Kekurangan rasa kepuasaan terhadap kerjaan orang lain.
Alih-alih mencoba lebih produktif atau menjadi lebih baik di tempat kerja, kejenuhan justru membutuhkan penanganan berbeda.
Dibutuhkan pemulihan dengan menemukan waktu atau ruang untuk diri sendiri di mana kamu tidak terkait dengan segala sesuatu tentang pekerjaan atau hal-hal yang membuat stres.
Pemulihan adalah bagaimana membawa respons fisiologis, seperti kortisol (hormon stres utama), kembali ke tingkat awal. Pemulihan yang tepat akan membantumu merasa lebih bersemangat untuk menghadapi hari lain di tempat kerja. Pemulihan dapat terjadi selama hari kerja (pemulihan internal) dan di luar pekerjaan (pemulihan eksternal).
Tipe pemulihan
Pemulihan internal adalah bagaimana melepaskan diri dari stres dengan menggunakan waktu singkat selama bekerja untuk mengurangi respons stres tubuh kita.
Misalnya, istirahat sejenak, melakukan latihan pernapasan atau berganti tugas ketika merasa lelah secara mental atau fisik.
Jadi, jika memiliki waktu luang beberapa menit di antara tugas atau rapat, kamu mungkin bisa mencoba bersantai daripada memeriksa email dan mengalami stres baru.
Setelah bekerja, kamu memiliki kesempatan untuk pemulihan eksternal. Ini adalah hal-hal yang dilakukan di luar pekerjaan untuk membantu menghilangkan stres.
Alih-alih terus memeriksa pekerjaan dan email, kamu bisa melakukan aktivitas apa pun yang kamu sukai. Bisa seperti menonton televisi, membaca, atau bersosialisasi.
Lakukan apapun kegiatan yang tidak mendorongmu untuk berpikir lebih banyak tentang pekerjaan.
Kunci untuk pemulihan yang baik adalah memilih kegiatan berdasarkan apa yang membuatmu merasa lebih baik.
Jika media sosial menciptakan perasaan negatif, jangan membukanya saat istirahat atau setelah bekerja.
Jika bersosialisasi dengan orang-orang tertentu membuatmu merasa lelah, maka hindarilah karena tidak akan memulihkanmu.
Pemulihan harian juga penting. Penelitian menunjukkan, energi yang diperoleh dari kegiatan setelah kerja di hari sebelumnya membantu mengelola stres kerja di keesokan harinya.
Tetapi, penting untuk diketahui bahwa yang perlu diperhatikan bukan dari kuantitas waktu yang dihabiskan untuk pemulihan, melainkan kualitasnya.
Penting untuk melakukan hal-hal yang membuatmu merasa bahagia atau puas saat melakukannya.
Penelitian menemukan, bahwa memilih kegiatan pemulihan yang memuaskan dan bermakna secara pribadi lebih mungkin membantu kita merasa pulih dan lebih baik di pagi berikutnya.
Tipe aktivitas
Ada empat jenis pengalaman pemulihan yang menjelaskan bagaimana dan mengapa kegiatan pemulihan bekerja:
- Pelepasan psikologis (tidak memikirkan pekerjaan).
- Relaksasi (berjalan-jalan di alam, mendengarkan musik, membaca buku, tidak melakukan apa pun di sofa).
- Penguasaan (seperti mencari peluang untuk melakukan hal-hal yang tidak terkait dengan pekerjaan, seperti belajar bahasa atau mengejar olahraga dan hobi), dan
- Kontrol (memilih cara menghabiskan waktu dan melakukan hal-hal seperti yang diri sendiri inginkan).
Penting untuk dicatat, bahwa detasemen psikologis adalah inti dari pemulihan, tetapi tidak semudah seperti yang dibayangkan.
Misalnya, penggunaan ponsel setelah bekerja dapat mengganggu pemulihan, karena mengaburkan batas antara kerja dan rumah sehingga menghentikan pelepasan psikologis dari pekerjaan.
Atau, bertemu teman dan bersosialisasi untuk bersantai tidak mengarah pada pelepasan psikologis jika percakapan fokus pada keluhan tentang pekerjaan.
Orang-orang juga dapat mempersonalisasi dan memilih kegiatan pemulihan yang cocok untuk dirinya sendiri.
Kelelahan emosional biasanya terjadi sebelum fase lainnya. Ini paling mudah untuk diidentifikasi dan lebiu mudah untuk diubah daripada fase lainnya.
Jadi, jika kamu sudah merasakan kelelahan emosional setiap malam setelah bekerja dan tidak merasa lebih baik di pagi harinya, artinya pemulihanmu belum sempurna.
Jika begitu, kamu mungkin perlu melihat kualitas aktivitas sepulang kerjamu.
Bahkan jika kamu tidak punya banyak waktu, penting untuk meluangkan waktu melakukan hal-hal yang bisa memuaskan diri.
Menyisihkan waktu untuk pulih bisa membantu seseorang lebih erat dengan pekerjaannya dan melindungi diri dari konsekuensi jangka panjang stres kerja dan risiko kejenuhan.
*Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar