Kamis, 18 Juni 2020 17:12:50
Bukan tenaga medis saja, kini penggunaan face shield atau penutup wajah semakin lazim ditemui untuk mencegah virus corona. Yang menggunakannya pun, tak pandang usia. Mulai dari orang dewasa, anak kecil sampai bayi baru lahir. Maklum, alat pelindung yang satu ini memang semakin mudah ditemui karena banyak dijual di toko hingga penjual pinggir jalan.
Meski begitu, tidak semua orang tertarik menggunakannya. Banyak orang tua misalnya, yang tetap memilih memberikan masker pada anaknya.
Tapi sebenenarnya, lebih baik mana, ya? Anak pakai face shield atau masker untuk cegah paparan virus corona yang jadi penyebab penyakit COVID-19 yang masih merajalela?
kumparanMOM menanyakan hal ini kepada dr. Farabi el fouz Arafiq SpA, MKes, dokter spesialis anak yang praktik di RSU Bunda Margonda, Depok, Jawa Barat.
"Menurut saya, lebih baik dipakaikan keduanya," katanya.
Ini sejalan dengan perlindungan ekstra, dengan adanya perbedaan dari area yang berusaha dilindungi dua alat tersebut, namun saling melengkapi.
Sehingga, area hidung dan mulut dapat terlindung oleh masker kain, tapi tidak pada mata yang mana droplet juga bisa mengenai mata. Dan hal ini bisa diatasi oleh face shield, sebaliknya, face shield hanya melindungi bagian depan wajah alias masih ada celah di bagian bawah, dan samping kiri serta kanan.
"Face shield semua usia pun bisa menggunakannya," sambungnya.
Yang selanjutnya perlu diperhatikan orang tua adalah memastikan pemakaiannya dapat membuat anak nyaman. Sebab menurut dr. Farabi, tak jarang ada anak yang menolak pakai masker.
Selanjutnya, dr. Farabi membagikan kiat aman ke RS, misalnya untuk urusan imunisasi selama pandemi. Di antaranya:
1. Pilih RS yang memisahkan ruang tunggu untuk anak vaksin dan yang sakit, serta mewajibkan penggunaan masker.
2. Anak wajib dijaga, tidak boleh ke sana kemari pegang barang-barang RS, lalu pegang muka. Bila tidak bisa, agar digendong saja.
3. Anak wajib pakai masker, untuk itu latih dulu di rumah. Bila anak terlalu kecil dan belum bisa dilatih, wajib digendong selama di RS dan terapkan physical distancing 1-2 meter.
4. Bila memungkinkan, tunggu di mobil sambil pantau nomor antrian.
5. Sebelum pulang, wajib cuci tangan di RS atau sehabis menyentuh benda-benda di RS.
6. Anak yang masih suka memasukkan tangan ke mulut, wajib digendong agar dipastikan tidak menyentuh benda-benda di RS
7. Pulang ke rumah, langsung mandi. Saat ke RS, bisa ditunda untuk mandi, atau justru mandi lagi pun sesampai di rumah tak mengapa. Sebaiknya mandikan anak pakai air hangat, agar kerja vaksin dalam tubuh anak dapat prima.
"Bukan cuma imunisasi, tapi saat anak sakit dan mengharuskan ia ke RS maka jangan ditunda.
Karena penyakit akibat tidak divaksin maupun saat anak lagi jatuh sakit, bisa berbahaya. Sebaiknya tetap ke RS dengan kiat-kiat di atas," katanya.
Namun karena penggunaan face shield belum jadi hal utama dibanding masker, karenanya dahulukan masker atau gunakan bersama keduanya. Jangan lupa juga, tetap menerapkan physical distancing alias jaga jarak ya, Moms!
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar