Kamis, 24 Juni 2020 19:11:57
Selama 6 bulan pertama sejak kelahirannya, bayi dianjurkan untuk mendapat ASI secara eksklusif demi memenuhi kebutuhan nutrisinya. Setelah itu, barulah ia bisa diberikan makanan pendamping ASI (MPASI), serta tetap bisa dilanjutkan pemberian ASI hingga usia si kecil 2 tahun. Demikian anjuran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Alasannya menurut Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Ariani D. Widodo, Sp.A(K), bayi baru bisa diberikan MPASI, bila saluran cerna dan ginjalnya sudah siap mencerna makanan padat atau cair selain ASI. Sebaliknya, pemberian makanan padat pada bayi terlalu dini, justru akan memberi beban pada sistem pencernaannya yang belum berkembang secara baik.
Tapi bila terlambat diberi MPASI juga tak bagus! Sebab anak yang terlambat diperkenalkan makanan padat, konsekuensinya adalah si kecil jadi tidak terlatih untuk mengunyah.
"Kalau anak diberikan sebelum 4 bulan, maka belum siap dan bisa mengganggu penyerapan nutrisi dari ASI yang justru lebih penting. Juga, pada penelitian, terbukti bahwa meningkatkan obesitas pada anak yang diberikan MPASI terlalu dini. Pengenalan MPASI lewat dari usia 6 bulan juga kurang baik, karena kebutuhan sudah lebih tinggi dari yang dipenuhi ASI. Sehingga berisiko kekurangan asupan zinc dan zat besi," sambung dr. Ariani..
Tidak hanya itu, adapun tanda-tanda kesiapan bayi diberi ASI adalah sebagai berikut:
1. Siap Fisik
"Bayi sebenarnya bisa memulai MPASI ketika dia siap. Siapnya adalah salah satunya secara fisik," kata dr. Ariani dalam Webinar yang diadakan oleh Official PrimaKu Channel, dalam rangka memperingati HUT Ikatan Dokter Anak Indonesia ke-66, beberapa waktu lalu.
Ia pun menjelaskan, secara fisik anak terlihat tampak sering lapar. Artinya kebutuhannya sudah melebihi kemampuannya untuk saat itu. Jadi dilihat dulu organ tubuh dan kalorinya meningkat. Misalnya jika Anda melihat anak menyusu 2-3 jam, sekarang satu jam sudah mulai minta menyusu lagi.
"Lalu ia sudah bisa mengontrol kepala dengan baik. Jadi kalau didudukkan kepalanya tidak turun ke bawah, tapi relatif tegak. Kemudian duduk sendiri dengan bantuan dan berkurangnya extrusion reflex, yakni lidah memiliki refleks mendorong keluar kembali apabila dimasukkan sesuatu, dalam hal ini sendok. Bila pada umur 6 bulan ke atas, maka refleks ini bisa berkurang jika sendok dimasukkan ke mulutnya," kata dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Bunda, Jakarta ini.
2. Siap Psikologis
Bila bayi Anda mulai tertarik melihat Anda makan, dan terlihat membuka mulut ketika disodorkan makanan, artinya si kecil sudah siap untuk MPASI. Selain itu, ia pun terlihat bersemangat, kalau makanan dipindahkan atau sedang disiapkan. Si kecil juga tampak fokus untuk mengikuti ke mana arah makanan dengan matanya.
"Bayi pun sudah bisa menunjukkan isyarat kalau dia sudah kenyang. Misalnya sudah bisa melepehkan kembali dari mulut, perhatiannya mudah teralihkan, menutup mulut kalau diberi makan, membuat muka ketika disodorkan makanan atau mulai dibuat main-main saja makanannya," kata dr. Ariani.
Nah jadi sudah tahukan tanda-tanda penting bayi sudah siap MPASI? Semoga Anda tidak perlu bingung untuk memberikan makanan padat pada si kecil ya.
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar