Kamis, 17 September 2020 18:05:33
Agar tidak memikul stres luar biasa saat mengajarkan anak belajar
online di masa pandemi Covid-19, orangtua bisa menyelingi belajar dengan
mengajak bermain. Hal itu bisa dilakukan agar tidak terulang lagi kasus
orangtua tega membunuh anak saat belajar daring.
Beberapa hari
lalu, seorang ibu berinisial LH (26) tega membunuh anaknya berusia 8
tahun di Lebak, Banten. Kejadian itu dikarenakan sang anak sangat susah
diajarkan saat belajar online. Bahkan jasad sang anak dikubur oleh kedua
orantuanya yakni LH dan IS dengan pakaian lengkap di Kecamatan Cijaku,
Lebak, Banten.
Cara mengajarkan anak belajar online dengan
diselingi bermain dilakukan oleh orangtua bernama Elizabeth. Dia
merupakan karyawasan swasta yang bekerja di Semarang, sebelumnya dia
bekerja di Jakarta.
"Ya kalo saya dibawa enjoy aja dan posisikan
diri saya sebagai anak, pasti mereka juga jenuh di rumah aja. Paling
saya siasati bermain sambil belajar. Ini biar ga stres dan tidak
mengganggu mental mereka," kata Elizabeth kepada Kompas.com, Rabu
(16/9/2020).
Suami dan istri saling melengkapi
Elizabeth
mengatakan, bila dirinya mengalami rasa bosan ketika mengajarkan anak
belajar online, maka suaminya yang akan menggantikannya. Pada intinya,
orangtua harus saling melengkapi saat masa pandemi seperti ini.
"Kalau
bosan, saya gantian sama papanya yang jadi guru. Ngajarin anak jadi ya
bersama-sama, saling melengkapi saja, agar anak lancar dalam menjalankan
belajar online yang diberikan oleh sekolah," terang Elizabeth.
Pada
saat ini, lanjut dia, anaknya sudah kelas 2 SD di Don Bosco, Semarang,
Jawa Tengah. Di umur seperti anaknya, memang orangtua harus memiliki
sabar dan kekuatan yang penuh, agar emosi tidak diluapkan ke anak-anak.
"Seperti
kejadian yang di Lebak, Banten, umur anaknya seumur dengan anak saya.
Saya sangat prihatin sekali, kalau dibilang emosi pasti ada rasa itu
saat mengajarkan anak, namun orangtua harus paham keadaan anaknya yang
saat ini sedang mengalami gejolak luar biasa di pandemi Covid-19," tegas
dia.
Sabar dan semangat dampingi anak
Dia
berharap kepada seluruh orangtua agar terus sabar dan semangat dalam
membimbing anak saat melakukan belajar online. Jangan sampai ada korban
yang berjatuhan lagi, karena kejadian yang di Lebak, sudah memukul rasa
dan emosi para orangtua dan anak yang ada di negeri ini.
"Saya
harap itu, saya sudah baca beritanya. Kejadian itu astaga sekali.
Sebagai orangtua ya harus paham anaknya," tutup Elizabeth.
*Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar