Jum'at, 16 Oktober 2020 17:11:09
Sariawan seringkali dianggap sebagai penyakit ringan yang bisa sembuh
dengan sendirinya. Tapi, siapa sangka bahwa sariawan ternyata bisa
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Ya, hal itu seperti diungkapkan oleh dr. Herwanto, Sp.A, dokter spesialis anak RSUD Kembangan, Jakarta Barat.
Dikutip dari ANTARA, menurut Herwanto hal itu karena saat sariawan bayi dan anak-anak biasanya tidak nafsu makan dan minum.
Oleh
sebab itu, ketika sariawan terjadi, pertolongan pertama yang dapat
dilakukan oleh orangtua adalah selalu rajin memberikan minum untuk
mencegah terjadinya dehidrasi. Hal tersebut dapat dilakukan sebelum
menemukan obat yang tepat.
"Kalau makannya menurun bisa
dimaklumi, tapi kalau minumnya yang turun bisa dehidrasi. Minum harus
diberi yang banyak agar anak tidak dehidrasi," kata dr. Herwanto dalam
acara "Kenali Sariawan pada Bayi dan Anak-anak".
Sementara
itu, orangtua bisa memberikan paracetamol yang sesuai dengan dosisnya
untuk meredakan nyeri yang dialami. Obat tersebut dapat membantu untuk
menghilangkan rasa sakit anak untuk sementara.
"Pertolongan pertama, nyerinya diatasi, lukanya jangan sampai kotor,
jangan sampai infeksi sehingga menjadi besar dan makanan yang kita
berikan harus sesuaikan bentuknya. Misalnya kasih yang lunak, bubur,
sayur, atau susu sehingga kalau kena sariawan tidak nyeri," ujar dr.
Herwanto.
Selain itu, alo aloevera atau lidah buaya juga bisa
jadi alternatif pengobatan pada bagian sariawan. Namun, pastikan bahwa
lidah buaya tersebut sudah dibersihkan terlebih dahulu.
Untuk
obat sariawan, dr. Herwanto menyarankan memberikan yang bersifat oles
pada bayi dan anak-anak. Jika sariawan berada pada rongga mulut bagian
dalam, carilah yang berbentuk spray atau semprot.
"Kalau bayi apa
pun yang masuk ke mulut pasti ditelan, kalau oles kan tepat sasaran.
Kalau sudah 8 tahun atau remaja, mungkin bisa menggunakan yang kumur,"
kata dr. Herwanto.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar