Rabu, 22 Januari 2025

Fungsi Kerongkongan dalam Sistem Pencernaan Manusia

| Rabu, 22 Januari 2025

Rabu, 22 Januari 2025

Fungsi kerongkongan misalnya untuk mendorong makanan dan cairan menuju lambung.

Fungsi Kerongkongan dalam Sistem Pencernaan Manusia

Kerongkongan atau yang dikenal juga sebagai esofagus adalah salah satu bagian dari sistem pencernaan manusia.

Fungsi kerongkongan sangatlah penting dan bagian ini memiliki bentuk seperti tabung yang memiliki otot di dalamnya.

Ketika otot pada kerongkongan terjaga dengan baik, kondisi ini membuat kerongkongan bisa berfungsi secara optimal.

Sayangnya, bagian ini juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.

Untuk itu, penting untuk mengetahui setiap gejala yang menjadi tanda gangguan agar kondisi ini bisa segera diatasi. Dengan begitu, fungsi kerongkongan dalam sistem pencernaan kamu tidak terganggu.

Fungsi Kerongkongan dalam Sistem Pencernaan

Kerongkongan berada di bagian tengah rongga dada dan memiliki dua sfingter yang mengontrol katup kerongkongan untuk terbuka dan tertutup.

Secara umum, fungsi kerongkongan adalah tempat mendorong makanan dan cairan menuju perut atau lambung

Hal ini terjadi karena adanya gerakan-gerakan pada otot kerongkongan yang menciptakan gerakan peristaltik sehingga makanan bisa sampai pada lambung.

Setelah itu, makanan atau cairan akan diproses lebih lanjut pada sistem pencernaan.

Saat kamu muntah, gerakan ini akan berbalik sehingga membuat makanan atau cairan dalam perut menuju ke mulut untuk dikeluarkan.

Tentunya kerongkongan berbeda dengan tenggorokan. Bagian tenggorokan membuat mulut terhubung dengan paru-paru sehingga masuk ke dalam sistem pernapasan.

Selain itu, katup yang ada pada ujung kerongkongan berfungsi untuk mencegah cairan dari lambung naik ke atas. Itulah beberapa fungsi kerongkongan yang perlu kamu ketahui dengan baik.

Penyakit yang Rentan Terjadi di Kerongkongan

Serupa dengan organ tubuh yang lain, kerongkongan juga berisiko mengalami berbagai penyakit. Sebaiknya waspada dan jaga kesehatan kerongkongan agar terhindar dari berbagai penyakit, seperti:

1. GERD

Adanya gangguan pada ujung katup kerongkongan dapat memicu cairan dari lambung kembali naik ke atas dan kemudian menyebabkan GERD.

Kondisi ini menyebabkan pengidapnya mengalami sensasi panas pada bagian dada hingga bau mulut. 

2. Esofagitis

Esofagitis terjadi ketika lapisan kerongkongan atau esofagus mengalami peradangan.

Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya GERD, reaksi alergi, berlebihan mengonsumsi makanan berlemak, atau infeksi yang menyerang bagian esofagus.

3. Gangguan Motilitas

Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan gerak otot atau peristaltik pada kerongkongan.

Gangguan ini bisa dialami sebagai kejang terkoordinasi dari bagian kerongkongan yang menyebabkan pengidapnya kesulitan menelan.

4. Kanker Esofagus

Kanker jenis ini berisiko dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. 

5. Varises Esofagus

Kondisi ini terjadi ketika vena pada esofagus mengalami pelebaran yang dapat memicu berbagai gangguan kesehatan.

Ciri-Ciri Gangguan pada Kerongkongan

Tentunya gejala yang akan dialami oleh seseorang dengan gangguan kerongkongan sangat beragam dan disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.

Namun, ada beberapa gejala utama yang perlu diwaspadai, seperti:

1. Heartburn

Kondisi ini digambarkan dengan munculnya sensasi panas pada bagian dada. Jika heartburn yang kamu rasakan tidak membaik meskipun sudah melakukan perawatan di rumah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan.

2. Disfagia

Disfagia adalah kondisi kesulitan menelan. Pengidap disfagia akan kesulitan untuk mentransfer makanan atau cairan dari mulut menuju lambung.

3. Odynophagia

Kondisi ini diartikan dengan nyeri ketika menelan. Biasanya digambarkan dengan rasa nyeri yang sangat tajam di belakang tulang dada.

Cara Menjaga Kesehatan dan Fungsi Kerongkongan

Supaya terhindar dari gangguan di atas, jaga kesehatan dan fungsi kerongkongan dengan tips berikut:

  • Jaga berat badan ideal. Sebab, kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Olahraga secara teratur untuk menjaga fungsi pencernaan tetap lancar dan memperkuat otot-otot yang mendukung kerongkongan.
  • Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat setelah makan, terutama yang melibatkan membungkuk atau berbaring.
  • Stres dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Carilah cara untuk mengelola stres, seperti meditasi atau yoga.
  • Tubuh yang cukup istirahat akan membantu proses penyembuhan dan regenerasi sel-sel tubuh, termasuk sel-sel pada kerongkongan.
  • Makan dengan porsi kecil dan sering. Makan dalam porsi besar dapat meregangkan lambung dan meningkatkan risiko asam lambung naik.
  • Kunyah makanan secara menyeluruh untuk mempermudah proses pencernaan dan mengurangi beban kerja kerongkongan.
  • Hindari makanan pedas, asam, berlemak, dan berkafein yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih.
  • Batasi konsumsi alkohol yang dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan memperburuk gejala refluks asam lambung.
  • Jangan berbaring setelah makan, beri jeda sekitar 2-3 jam sebelum berbaring atau tidur.
  • Berhenti merokok yang dapat merusak lapisan kerongkongan.
  • Minum air putih yang cukup. Air membantu melumasi kerongkongan dan memudahkan makanan melewati saluran pencernaan.
  • Hindari pakaian ketat yang dapat menekan perut dan meningkatkan tekanan pada kerongkongan.
  • Tinggikan kepala saat tidur sekitar 15-20 cm. Hal ini dapat mengurangi risiko asam lambung naik ke kerongkongan.

Itulah berbagai gejala yang perlu diwaspadai dari gangguan pada kerongkongan.

 

Sumber : halodoc.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar