Jum'at, 07 Februari 2025
Kadar kolesterol normal untuk di atas 20 tahun adalah 125–200 mg/dL.

Terlalu banyak kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri. Hal ini dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Itulah sebabnya mengapa perlu melakukan pemeriksaan kolesterol, tujuannya untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh. Kadar kolesterol masing-masing orang bisa berbeda, tergantung usia dan jenis kelaminnya. Baca selengkapnya di sini!
Apa Itu Kolesterol?
Kolesterol adalah zat lemak yang ditemukan dalam tubuh dan beberapa jenis makanan.
Tubuh sebenarnya membutuhkan kolesterol untuk menjalankan fungsi penting, seperti membangun dinding sel dan memproduksi hormon.
Namun, kolesterol harus berada dalam kadar yang seimbang.
Terlalu banyak kolesterol, terutama jenis yang disebut kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau “kolesterol jahat,” dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Sebaliknya, ada juga kolesterol HDL (high-density lipoprotein) atau “kolesterol baik,” yang membantu membawa kolesterol jahat dari pembuluh darah kembali ke hati untuk diproses dan dibuang.
Ini Kadar Kolesterol Normal Berdasarkan Jenisnya
Kolesterol memiliki fungsi penting bagi tubuh, di antaranya yaitu membentuk sel dan memproduksi hormon.
Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan total kolesterol.
1. LDL (Low-Density Lipoprotein)
Disebut kolesterol jahat karena jika kadarnya terlalu tinggi, dapat menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyumbatan, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kadar LDL yang disarankan sebaiknya kurang dari 100 mg/dL.
Nilai 100–129 mg/dL masih dapat ditoleransi, 130–159 mg/dL masuk dalam ambang batas tinggi, 160–189 mg/dL tinggi, dan 190 mg/dL atau lebih sangat tinggi.
2. HDL (High-Density Lipoprotein)
HDL merupakan jenis kolesterol yang membantu membersihkan kolesterol jahat dari darah dan mencegah penumpukan di arteri.
Kadar HDL yang baik sebaiknya lebih dari 40 mg/dL untuk pria dan 50 mg/dL untuk wanita.
Kadar HDL 60 mg/dL atau lebih dianggap mampu melindungi terhadap penyakit jantung.
Pada pria, kadar HDL sebaiknya minimal 40 mg/dL, sedangkan pada wanita minimal 50 mg/dL.
3. Trigliserida
Trigliserida adalah jenis lemak utama dalam tubuh yang berasal dari makanan maupun hasil produksi hati.
Trigliserida disimpan dalam sel lemak dan digunakan sebagai sumber energi cadangan saat tubuh membutuhkan.
Kadar trigliserida yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme.
Jumlah trigliserida kurang dari 150 mg/dL adalah normal. Nilai 150–199 mg/dL masuk dalam ambang batas tinggi, 200–499 mg/dL tinggi, dan 500 mg/dL atau lebih sangat tinggi.
4. Total Kolesterol
Ini adalah jumlah keseluruhan kolesterol dalam darah, yang meliputi LDL, HDL, dan jenis kolesterol lainnya.
Kadar total kolesterol yang sehat sebaiknya berada di bawah 200 mg/dL untuk orang dewasa dan di bawah 170 mg/dL untuk anak-anak.
Pada orang dewasa, nilai antara 200–239 mg/dL masuk dalam kategori ambang batas tinggi, dan 240 mg/dL atau lebih dianggap tinggi.
Menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas normal sangat penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, yang dapat dicapai melalui pola makan sehat, olahraga, dan pengobatan rutin jika diperlukan.
Faktor yang Mempengaruhi Kolesterol
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah meliputi:
- Pola Makan
Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti gorengan, produk olahan, dan makanan cepat saji, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.
- Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dan meningkatkan LDL.
- Obesitas
Kelebihan berat badan berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol total dan LDL serta penurunan HDL.
- Merokok
Kebiasaan merokok dapat menurunkan kadar HDL dan merusak dinding arteri, yang mempermudah penumpukan plak oleh kolesterol LDL.
- Genetik
Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko individu mengalami kondisi serupa.
- Usia dan Jenis Kelamin
Kadar kolesterol cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Setelah menopause, wanita mungkin mengalami peningkatan kolesterol LDL.
Risiko Kesehatan akibat Kolesterol Tinggi
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, antara lain:
Penyakit Jantung Koroner
Penumpukan plak di arteri koroner dapat mengurangi aliran darah ke jantung, meningkatkan risiko serangan jantung.
Stroke
Jika plak pecah dan membentuk gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke otak, stroke dapat terjadi.
Aterosklerosis
Penumpukan plak di dinding arteri menyebabkan pengerasan dan penyempitan arteri, mengganggu aliran darah.
Cara Menjaga Kolesterol Normal
Untuk mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal, langkah-langkah berikut dapat diambil:
Mengadopsi Pola Makan Sehat
Pilih makanan rendah lemak jenuh dan hindari lemak trans. Konsumsi lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat seperti yang terdapat dalam ikan dan kacang-kacangan.
Aktivitas Fisik Rutin
Lakukan olahraga aerobik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang setidaknya 150 menit per minggu untuk meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL
3. Berhenti Merokok
Menghentikan kebiasaan merokok dapat meningkatkan kadar HDL dan memperbaiki kesehatan jantung secara keseluruhan.
4. Batasi Konsumsi Alkohol
Jika mengonsumsi alkohol, lakukan dengan moderasi. Batas yang disarankan adalah satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria.
5. Pertahankan Berat Badan Sehat
Menurunkan berat badan berlebih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL serta meningkatkan HDL.
Riset Seputar Kolesterol
Berdasarkan riset yang dirilis oleh jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases, terdapat beberapa makanan rendah lemak jenuh yang mampu menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat dengan signifikan, di antaranya yaitu:
- Minyak kanola
- Oat, barley, atau psyllium
- Makanan dengan tambahan sterol/stanol tumbuhan
- Alpukat
- Kunyit
Sementara itu, makanan lain seperti kedelai, kacang-kacangan, biji rami, dan teh hijau juga mampu menurunkan kadar LDL meski efeknya lebih kecil.
Sebaliknya, kopi yang tidak disaring sangat berpengaruh dalam peningkatan kolesterol jahat.
Penemuan ini dapat menjadi panduan untuk menyusun saran diet yang lebih efektif dalam mengelola hiperkolesterolemia.
Kenali Tingkat Kadar Kolesterol Normal
Ada banyak informasi yang belum tentu valid mengenai kolesterol. Cek kejelasan 6 Mitos Tentang Kolesterol yang Perlu Diketahui untuk mendapatkan fakta jelasnya.
Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kisaran kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) normal bervariasi berdasarkan usia. Kolesterol HDL adalah kolesterol “baik” yang biasanya dibutuhkan lebih banyak.
Sedangkan kolesterol LDL adalah kolesterol “jahat” yang diharapkan untuk tidak berada pada kadar yang tinggi.
Bagi sebagian besar orang dewasa sehat berusia 19 tahun ke atas, LDL harus kurang dari 100 miligram per desiliter (mg/dL), dan HDL harus lebih besar dari 40 mg/dL.
Untuk remaja dan anak-anak berusia 19 tahun ke bawah, LDL harus kurang dari 110 mg/dL, sedangkan HDL harus lebih besar dari 45 mg/dL.
Meski begitu, terdapat rentang LDL dan HDL ideal yang berbeda berdasarkan usia dan jenis kelamin. Seperti apa kadar normalnya?
1. Laki-laki <19 tahun
- Total kolesterol: <170 mg/dL.
- LDL: <110 mg/dL.
- HDL: >45 mg/dL.
2. Laki-laki >20 tahun
- Total kolesterol: 125–200 mg/dL
- LDL: >100 mg/dL.
- HDL: >40 mg/dL.
3. Perempuan <19 tahun
- Total kolesterol:170 mg/dL.
- LDL: <110mg/dL.
- HDL: <45 mg/dL.
4. Perempuan >20 tahun
- Total kolesterol: 125–200 mg/dL.
- LDL: <100 mg/dL.
- HDL: >50 mg/dL.
Seseorang yang memiliki kolesterol tinggi biasanya tidak memiliki gejala. Inilah sebabnya mengapa penting untuk memeriksakan kadar kolesterol secara rutin.
Jika memang memiliki gejala, gejala tersebut sering kali dikaitkan dengan kondisi lain. Contohnya seperti tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan kelelahan, nyeri dada, dan detak jantung tidak teratur.
Centers for Disease Control and Prevention – Amerika Serikat menganjurkan orang dewasa untuk memeriksakan kolesterol setiap empat hingga enam tahun sekali. Faktor risiko juga menentukan seberapa sering kolesterol harus diperiksa.
Orang dewasa yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, penyakit jantung, diabetes, atau obesitas memerlukan pemeriksaan yang lebih sering.
Sedangkan lansia mungkin perlu diperiksa setiap tahun selama pemeriksaan fisik rutin.
Anak-anak harus memeriksakan kolesterolnya setidaknya sekali antara usia 9 dan 11 tahun dan sekali lagi antara usia 17 dan 20 tahun.
Sumber : halodoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar