Selasa, 03 November 2020 19:42:57
Depresi pada anak sebenarnya memiliki gejala yang serupa dengan orang dewasa, tetapi terkadang terlihat dalam bentuk yang berbeda karena anak-anak terkadang belum memahami apa yang dialaminya.
Anak yang mengalami depresi tidak selalu terlihat sedih, tetapi juga dapat menjadi agresif dan mudah kesal.
Mengatasi
depresi pada anak memiliki beberapa perbedaan dengan orang dewasa.
Beberapa orang tua mungkin kebingungan mengenai bagaimana cara
mengatasinya.
Namun sebagai orangtua, kita dapat menerapkan beberapa tips di bawah ini sebagai cara mengatasi depresi pada anak:
1. Mengasihi dan bersabar
Saat
anak mengalami depresi, kelakuan dan suasana hati anak dapat
berubah-ubah dan dapat membuat orang tua frustrasi serta marah.
Namun, orang tua harus selalu mengingat bahwa apa yang dilakukan dan dirasakan oleh anak merupakan bagian dari depresi.
Berusahalah untuk mengerti dan tidak memarahi anak. Menjaga hubungan
yang positif dengan anak adalah salah satu kunci cara mengatasi depresi
pada anak.
2. Meluangkan waktu bersama anak
Berkomunikasi dan meluangkan waktu dengan anak tidak hanya membantu
orang tua untuk mengetahui apa yang anak alami, rasakan, dan pikirkan,
tetapi juga dapat menjadi cara mengatasi depresi.
Meluangkan
waktu bersama anak dapat menciptakan emosi dan suasana hati yang positif
bagi anak. Kita bisa mengajak anak untuk bermain di wahana permainan,
makan bersama anak, memasak bersama anak, dan sebagainya.
Tidak hanya dari sisi keluarga, orang tua juga perlu mendukung anak untuk bersosialisasi dengan teman-temannya.
3. Mengajarkan anak teknik-teknik relaksasi
Berbicara dan meluangkan waktu dengan anak dapat membantu anak untuk
mengatasi stres yang dialami. Namun, orang tua juga perlu mengajari anak
teknik-teknik relaksasi yang dapat membantunya mengatasi depresi yang
dialami.
Beberapa teknik relaksasi yang dapat kita ajarkan ke
anak adalah mindfulness, teknik pernapasan, visualisasi, dan relaksasi
otot secara progresif (progressive muscle relaxation).
Selain
itu, kita juga dapat membantu anak untuk memilah pemikiran negatif yang
dialami dan mengubahnya menjadi pemikiran positif.
Selalu puji dan dorong anak saat anak melakukan cara mengatasi depresi yang dialami atau saat anak mengalami kemajuan.
4. Peka terhadap anak
Orang tua harus bisa
peka terhadap kondisi yang dialami anak. orang tua perlu tahu kapan anak
mengalami depresi dan selalu mendorong anak untuk mengekspresikan apa
yang dirasakan dan dipikirkan dengan lembut.
Jangan pernah mengabaikan gejala-gejala depresi yang terlihat pada
anak. Segera berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental jika
anak mengalami atau kembali mengalami depresi.
5. Memenuhi kebutuhan anak
Cara
mengatasi depresi juga perlu dilihat dari sisi fisik. orang tua perlu
memastikan anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang,
memiliki tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur.
Jika anak mengonsumsi obat untuk depresi, orangtua perlu memastikan anak tetap mengonsumsi obat yang telah diberikan.
6. Menjaga diri sendiri
Orang
tua tidak boleh mengabaikan kesehatan fisik dan mentalnya karena jika
orang tua memiliki kesehatan mental dan fisik yang terganggu, maka orang
tua akan kesulitan dalam mengatasi depresi pada anak.
Mengenali depresi pada anak
Hal
paling penting yang perlu dilakukan sebelum menerapkan cara mengatasi
depresi pada anak adalah dengan mengenali tanda-tanda depresi pada anak.
Depresi bisa muncul berbeda-beda pada tiap anak dan biasanya
hanya dianggap sebagai perubahan psikologis atau emosi yang normal yang
dihadapi anak di masa pertumbuhan.
Umumnya, serupa dengan orang dewasa, ciri khas depresi pada anak
adalah suasana hati yang sedih dan keputusasaan, tetapi pada kasus
tertentu, anak yang depresi dapat menunjukkan perilaku marah atau
meledak-ledak.
Beberapa gejala depresi pada anak yang dapat terjadi adalah:
- Penarikan diri secara sosial
- Mengeluhkan sakit fisik yang tidak kunjung sembuh meskipun sudah diobati
- Menangis atau berteriak-teriak
- Perasaan sedih dan keputusasaan yang tidak kunjung hilang
- Mudah kesal atau marah
- Nafsu makan yang menurun atau bertambah
- Kesulitan dalam berkonsentrasi
- Semakin sensitif terhadap penolakan
- Berkurangnya aktivitas di rumah ataupun luar rumah
- Pemikiran akan kematian atau bunuh diri
- Kesulitan untuk berpikir
- Kurang tidur atau tidur secara berlebih
- Merasa tidak berharga atau bersalah
- Kelelahan dan memiliki tingkat energi yang rendah
Apabila
anak mengalami gejala-gejala di atas, terutama ketika terdapat
pemikiran mengenai bunuh diri, segera konsultasikan dengan psikolog,
psikiater, ataupun konselor.
*Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar