Rabu, 09 Desember 2020 18:03:59
Meski sudah berbulan-bulan bekerja dari rumah (work from home/WFH),
namun tak sedikit orang yang sulit menemukan batasan antara pekerjaan
dan kehidupan pribadi.
Padahal, membangun keseimbangan antara
kehidupan kerja dan pekerjaan penting dilakukan agar kamu tak cepat
lelah. Siapa pun pasti akan kewalahan jika harus mengurus anak yang
rewel dan juga tumpukan deadline.
Untuk kamu yang juga sedang
berjuang untuk membuat batasan dunia pekerjaan dan ranah pribadi
sehari-hari, hal berikut ini mungkin bisa kamu terapkan:
1. Jangan langsung bekerja setelah bangun tidur
Miliki anggapan bahwa kamu bukanlah mesin yang selalu bisa bekerja setelah dinyalakan.
Sebelum membuka leptop untuk bekerja, lakukan sesuatu untuk
menenangkan diri. Buat sarapan yang bergizi atau nikmati secangkir kopi,
akan membuatmu lebih bersemangat sekaligus merasa hidup.
Matthew
Knight, pendiri Leapers, komunitas pendukung untuk wiraswasta, menyebut
ini sebagai "perjalanan kreatif". Memulai pagimu dengan suatu aktivitas
sebelum mulai bekerja.
“Ciptakan 'pergeseran mental' yang
sangat nyata dari rumah ke kantor, bahkan jika kamu tidak secara fisik
berpindah di antara dua ruang,” ujar Knight.
2. Pertahankan rutinitas pagi seperti biasa
Ciptakan
rutinitas harian bersama anggota keluarga. Jika anak-anak memakai
seragam selama sekolah online, kita juga bisa menerapkannya dengan
memakai "pakaian kerja" sebelum membuka laptop.
Carilah pakaian yang nyaman untuk membuat perbedaan yang jelas antara waktu kerja dan waktu non-kerja.
3. Jadwalkan istirahat rutin
Nancy
A. Shenker, pakar pemasaran dan CEO theONswitch, menyarankan untuk
menyediakan waktu khusus kapan kamu bisa ditemui secara virtual ataupun
ditelepon untuk membicarakan pekerjaan.
Dengan cara ini rekan kerjamu dapat melihat dengan jelas kapan mereka bisa dan tidak bisa menjadwalkan pertemuan.
Tentu
saja, kamu tidak bisa menghilang selama berjam-jam dan mengklaim bahwa
kamu sedang sibuk. Namun, sisihkan sedikit waktu agar kamu bisa memberi
diri sendiri waktu untuk melakukan hal lain di luar pekerjaan.
4. Tetapkan jam "tugas" yang ketat
“Matikan telepon pada waktu tertentu dan beri tahu orang-orang ketika kamu berencana untuk bekerja,” tambah Shenker.
Tetapi
cobalah untuk mengatur jadwal dan benar-benar menaatinya. Dengan
latihan, kamu akan belajar untuk hanya menanggapi apa pun yang mendesak.
Biarkan sisanya sampai waktu kerja bergulir kembali.
Jika kamu memiliki fleksibilitas, ubah sedikit jam kerja agar lebih sesuai dengan kehidupanmu saat ini.
5. Tentukan satu ruang atau sudut tertentu di rumah sebagai kantor
Jika memungkinkan, ciptakan ruang khusus untuk kamu menyelesaikan pekerjaan. Tidak harus di ruang terpisah.
6. Tetapkan batasan yang jelas dengan rekan kerja
Karena
beberapa batasan struktural sudah tidak ada lagi, kita perlu membuat
batasan ini dengan mencari tahu apa yang terbaik untuk kita
masing-masing dan mengkomunikasikannya dengan tim.
“Perjelas
dengan manajer dan timmu tentang seperti apa situasi yang kamu hadapi,
dan bagaimana hal itu memengaruhi apa yang dapat dan tidak dapat kamu
lakukan,” kata Daisy Chang, PhD, profesor psikologi di Michigan State
University.
7. Kerjasama dengan pasangan
Bersama
pasangan, kamu bisa menentukan, kapan kamu harus bekerja, rapat daring
dan siapa yang akan mendampingi anak untuk belajar online di rumah. Ini
memang tidak mudah, tetapi bekerja sebagai tim pasti membantu
meringankan sebagian beban.
8. Buat rencana setelah kerja
Kamu
mungkin akan selalu larut di dalam pekerjaan, bahkan hingga malam.
Untuk itu, kamu harus memiliki rencana di malam hari, setelah jam kerja.
Rencana itu tak perlu sesuatu yang spektakuler, cukup
menjadwalkan nonton serial favorit di Netflix, bermain dengan hewan
peliharaan, masak makan malam, atau hanya ingin bergosip dengan teman
melalui sambungan telepon.
Rencana ini akan membuatmu membatasi jam kerja dan membantumu menyelesikan pekerjaan tepat waktu.
9. Bersikaplah santai pada diri sendiri
Bagi
beberapa orang, keseimbangan kehidupan kerja mungkin terasa seperti
tujuan yang sulit untuk dicapai, terutama saat ini. Mengusahakannya
mungkin tampak tidak berguna dan menimbulkan kecemasan, terutama bagi
siapa pun yang memiliki anak kecil di rumah.
Kita perlu
mengingatkan diri kita sendiri bahwa tujuan seharusnya bukan untuk
menemukan keseimbangan tetapi untuk melakukan yang terbaik yang kita
bisa dalam situasi yang tidak mungkin.
Jika memang hal ini sulit
dijalani, tak pelu mencemaskan berlebihan dan jalani saja secara
perlahan sambil memperbaiki situasi sedikit demi sedikit.
*Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar