Minggu, 10 Januari 2021 19:46:01
Kasus bullying atau perundungan di kalangan remaja dan anak-anak masih
sangat tinggi. Padahal bullying dapat memiliki dampak pada psikis jangka
pendek hingga jangka panjang.
Dikutip dari Stop Bullying,
berikut ini dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying, tidak hanya
kepada korban bullying, tetapi juga pelaku dan orang yang menyaksikan
bullying itu sendiri.
Dampak-dampak tersebut antara lain:
Korban Bullying
Anak
yang menjadi korban bullying biasanya akan mengalami berbagai masalah
serius. Permasalahan tersebut meliputi masalah kesehatan fisik, sosial,
emosial, akademik, dan mental yang buruk. Dari perlakuan yang diterima
dirinya akan membuat dirinya mengalami berbagai hal seperti:
1. Depresi dan kecemasan
Korban
bullying biasanya akan memiliki gangguan depresi dan kecemasan. Hal ini
karena meningkatnya perasaan sedih dan kesepian pada dirinya. Selain
itu, perlakuan bullying yang diterimanya akan mengubah pola tidur,
makan, hilangnya minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati.
Bahayanya, permasalahan ini akan dialaminya jangka panjang hingga
dewasa.
2. Keluhan kesehatan
Sebab adanya
perlakuan kasar, atau ucapan yang membuatnya depresi, itu akan membuat
dirinya tidak berminat untuk melakukan berbagai hal, seperti makan. Hal
itu akan membuatnya mengalami gangguan kesehatan yang cukup parah.
3. Prestasi akademik menurun
Biasanya
korban bullying, nilai akademiknya akan menurun. Hal ini karena
perlakuan bullying yang diterimanya, membuatnya tidak fokus belajar.
Selain itu, jika pelakunya berada di instansi pendidikan yang sama, akan
membuatnya sering bolos karena takut bertemu.
Diketahui,
sejumlah kecil anak yang mengalami bullying mungkin membalas melalui
tindakan yang sangat kejam. Dalam 12 dari 15 kasus penembakan di sekolah
pada 1990-an, para penembak memiliki riwayat diintimidasi.
Pelaku Bullying
Seseorang
yang terbiasa melakukan tindak bullying terhadap orang lain cenderung
akan melakukan hal yang sama hingga dewasa. Lebih parahnya, ia dapat
melakukan hal kekerasan yang menjadikannya seorang kriminal. Dampak yang
dialaminya jika terus-menerus melakukan hal tersebut di antaranya:
1. Menyalahgunakan alkohol dan narkotika
Biasanya
anak yang melakukan bullying kepada orang lain, tidak peduli dengan hal
yang baik dan buruk. Oleh karena itu, pelaku bullying sangat berpotensi
terjun ke dalam hal buruk seperti menyalahgunakan alkohol dan
narkotika.
2. Sering berkelahi
Seseorang
yang melakukan bullying biasanya sering berkelahi, walaupun tidak dengan
korban bullying. Mereka akan merusak properti yang ada di
sekelilingnya. Selain itu ia juga berisiko putus sekolah karena
banyaknya aturan yang telah dilanggarnya.
3. Melakukan seks di usia dini
Seorang
pelaku bullying tidak peduli dengan hal yang baik dan buruk. Oleh
karena itu, pelaku juga sangat berpotensi melakukan hubungan seksual
sebelum waktunya.
4. Berpotensi menjadi kriminal
Pelaku
bullying sangat berpotensi menjadi seorang kriminal. Hal ini karena
kebiasaan yang dilakukannya sejak usia muda menjadikan dirinya melakukan
hal yang sama saat dewasa. Selain itu, ia juga berpotensi melakukan hal
yang lebih buruk sehingga menjadi kriminal.
5. Bersikap kasar terhadap pasangan
Sikap
kasar yang biasa dilakukannya kepada seseorang juga dapat membuatnya
melakukan hal yang sama terhadap pasangan. Hal ini akan terus dibawanya
hingga ia dewasa.
Orang yang menyaksikan tindak bullying
Seseorang
yang menyaksikan tindak bullying dapat berpotensi mengalami dua hal.
Dua hal tersebut yaitu, ia akan meniru pelaku bullying atau merasakan
hal depresi yang dialami korban bullying. Oleh karena itu biasanya
mereka bisa menjadi seseorang yang buruk. Namun, dirinya juga bisa
menjadi tertekan dan depresi serta rasa takut akan mengalami hal yang
sama.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar