Kamis, 22 April 2021 18:33:29
Jam kerja yang tak teratur dapat memengaruhi kesehatan jantung. Hal
tersebut diungkapkan oleh penelitian yang dipresentasikan dalam ESC
Preventive Cardiology 2021.
Dikatakan, jam kerja dapat
memengaruhi kesehatan jantung. Tak hanya itu, jam kerja yang berlebih
juga bisa berisiko membuat seseorang terserang penyakit kardiovaskular.
"Studi
kami menunjukkan bahwa setiap jam kerja sangat tidak sinkron dengan
karyawan, sehingga risikonya terkena penyakit jantung yang semakin
buruk," ungkap penulis studi Dr. Sara Gamboa Madeira dari Universitas
Lisbon, Portugal.
Tercatat, 20 persen karyawan di Eropa yang
bekerja dengan shift tidak menentu dikaitkan dengan penyakit
kardiovaskular. Selain itu, risiko lain juga diantaranya merusak
gangguan tidur dan menimbulkan perilaku yang tidak sehat.
Studi
ini melibatkan 301 pekerja gudang distribusi di perusahaan ritel
Portugal, mulai dari staf yang bekerja shift pagi (jam 6 pagi-3 sore),
staf yang shift malam (jam 3 sore- tengah malam), dan staf yang bekerja
larut malam (jam 9 malam-6 pagi).
Peserta diberitakan oleh faktor
usia, jenis kelamin, pendidikan, jadwal kerja, dan gaya hidup. Tidak
hanya itu, kuesioner peserta dari ChronoType Munich ini juga digunakan
untuk mengukur durasi tidur karyawan.
Para peneliti juga
menggunakan grafik SCORE untuk melihat risiko gabungan di Eropa,
termasuk karyawan yang merokok, tekanan darah, dan tingkat kolestrol.
Sementara
hasilnya mengungkap satu karyawan yang tidak merokok relatif sehat,
dibanding 12 karyawan yang merokok berisiko kolestrol dan tekanan darah
tinggi.
Rata-rata peserta yang dianalisis 56 persen laki-laki,
dengan usia 33 tahun. Hasil lain juga menunjukkan, karyawan yang merokok
memiliki 49 persen kolestrol tinggi dan 10 persen menderita hipertensi.
Sementara
itu, karyawan yang berisiko terkena kardiovaskular sebesar 20 persen,
ditambah 40 persen karyawan lain dengan pola tidur yang kurang.
Hasilnya
cenderung lebih tinggi pada kelompok yang berisiko kardiovaskular,
ditambah 31 persen karena faktor pekerjaan, gaya hidup, pola tidur, dan
indeks massa tubuh.
“Hasil ini memberi bukti, bahwa
ketidaksesuaian jam shift kerja memberi hasil kesehatan yang merugikan.
Temuan ini juga memerlukan pemantauan lebih dekat untuk kesehatan
jantung, terutama bagi staf dengan jadwal kerja yang tidak menentu,”
ungkap Dr. Gamboa Madeira.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar