Jum'at, 16 April 2021 17:21:45
Meski mendapatkan kelonggaran untuk boleh tidak berpuasa selama bulan
Ramadhan, tak sedikit ibu menyusui yang tetap ingin melaksanakan ibadah
ini banyak alasan.
Namun, ternyata masih banyak ibu menyusui
yang bertanya apakah berpuasa aman bagi ibu maupun bayi yang disusui?
Mengingat, saat berpuasa, tubuh lebih banyak kehilangan cairan karena
perubahan pola makan dan tidur.
Menjawab hal tersebut, dokter
spesialis anak Rumah Sakit Hermina Podomoro, Lucy Amelia mengungkap jika
ada hal yang harus diperhatikan, khususnya soal nutrisi saat sahur dan
berbuka puasa saat seorang ibu menyusui memutuskan untuk berpuasa.
"Apa
yang ibu makan akan memengaruhi nutrisi yang terkandung dalam ASI.
Kalau kita berbicara tentang puasa tentunya ada pembatasan nutrisi.
Makan yang tadinya 3-4 kali, kemudian hanya jadi sahur dan buka puasa
saja. Makanya kita harus benar-benar harus mengatur nutrisi yang ibu
menyusui konsumsi supaya ASInya berkualitas," jelasnya dalam Live
Instagram bersama Orami, Rabu (14/4/2021).
Nah, berikut beberapa tips yang bisa ibu menyusui ikuti ketika berpuasa dari dr. Lucy.
1. Perhatikan kebutuhan mikronutrien dalam tubuh
Penelitian
mengungkap bahwa jumlah makronutrien (protein, karbohidrat dan lemak),
kata dr. Lucy sebenarnya tidak terlalu berpengaruh ketika ibu menyusui
berpuasa.
Namun, hal yang terdampak justru pada mikronutrien, di
mana kadar vitamin dan mineral menjadi lebih rendah saat ibu menyusui
berpuasa. Nah untuk menyiasatinya, ibu menyusui bisa mengonsumsi makanan
yang mengandung vitamin dan mineral atau suplemen tambahan jika
khawatir apa yang dikonsumsi tidak dapat mencukupi kebutuhan itu.
2. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah
Ada
beberapa trik yang harus ibu menyusui lakukan untuk mengatur agar kadar
glukosa tidak terlalu rendah saat berpuasa. Jadi, kata dia, saat sahur,
selain mencukupi kebutuhan karbohidrat, pilihlah makanan yang memiliki
indeks glikemik yang rendah.
Indeks glikemik rendah adalah angka
yang menunjukkan rendahnya kecepatan unsur karbohidrat dalam makanan
untuk diubah menjadi glukosa sebagai energi.
"Semakin tinggi
indeks glikemik, maka kemampuan gula darah di dalam tubuh semakin
meningkat itu semakin tinggi. Ketika kadar gula darah itu tinggi, maka
akan diubah oleh hormon insulin dalam tubuh dan akan disimpan. Nah ini
yang akan berbahaya. karena nanti di siang hari, kadar glukosa akan
turun drastis," jelas dr. Lucy.
Jadi, saat sahur, bisa konsumsi
makanan seperti beras merah, oatmeal, hingga beras merah. Serta
buah-buahan yang banyak mengandung air seperti pir, kiwi, tomat hingga
apel. Jangan lupa pula protein hewani, seperti daging, telur, ikan,
hingga ayam.
3. Tingkatkan asupan air
Saat
tidak berpuasa, kebutuhan air ibu menyusui minimal minum 8 gelas
sehari. Nah, saat berpuasa, dr. Lucy menyarankan agar tingkatkan menjadi
10-12 gelas sehari.
Namun, perlu diingat untuk mengonsumsinya
secara bertahap, jangan sekaligus secara langsung. Misalnya, dibagi
menjadi beberapa kali di waktu berbuka dan sahur.
4. Hindari makanan yang membuat haus
Ketika
sahur, sebaiknya kata dia ibu menyusui hindari makanan yang bisa
menimbulkan rasa haus, seperti gorengan, makanan pedas atau yang
bersantan.
Selain menimbulkan rasa haus yang panjang, biasanya makanan ini juga bisa membuat perut terasa tidak nyaman.
5. Berbuka dengan makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah
Berbeda
dengan sahur disarankan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik
rendah, saat berbuka puasa ibu menyusui justru disarankan untuk berbuka
dengan makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Selain minuman
manis, kurma juga sangat disarankan.
6. Istirahat yang cukup
Selain
mengubah pola makan, berpuasa juga cenderung mengubah pola tidur.
Karena itu, ketika ibu menyusui berpuasa, istirahat adalah hal penting
karena dapat menghindari stres akibat kelelahan.
"Karena ini
sangat memengaruhi tubuh, produksi asi bisa sedikit. Kalau kita capek,
tambah berpuasa, kelelahan mengurus anak, rumah dan lainnya, maka akan
memengaruhi produksi ASInya sendiri," ujarnya.
Jadi, tak ada salahnya untuk mencoba tidur siang 1-2 jam untuk menghindar dari kelelahan.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar