Jum'at, 23 April 2021 18:13:09
American Academy of Pediatrcis merekomendasikan bagi remaja sebaiknya
tidak mengonsumsi lebih dari 100 miligram kafein dalam sehari.
Sebab,
mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan efek samping
seperti gugup, lekas marah, detak jantung cepat, dan kecemasan.
Berikut lima alasan lagi agar remaja membatasi asupan kafein harian mereka, dilansir dari UNC Health:
1. Minuman berkafein seringkali mengandung kalori kosong.
Banyak
minuman berkafein juga mengandung banyak gula dan lemak, misalnya
minuman bersoda yang dapat mengambil nutrisi berharga seperti kalsium.
"Jika
Anda minum kopi atau teh, kemudian menambahkan susu, gula, atau madu,
itu bisa menambah kalori dan gula," kata Ty G. Bristol, MD, MPH, dokter
anak di UNC Pediatrics di Panther Creek.
2. Kafein dapat menyebabkan insomnia
Kafein dapat menyebabkan sulit tidur di malam hari, yang pada akhirnya mengakibatkan insomnia dan kantuk di siang hari.
"Beberapa
remaja bisa menjadi gugup, dan kafein dapat menyebabkan insomnia jika
Anda mengonsumsinya terlalu banyak atau larut malam," sambung Bristol.
3. Kafein memengaruhi jantung dan kepala
Asupan kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang.
"Jika
Anda minum terlalu banyak, terutama dari minuman berenergi, maka dapat
meningkatkan detak jantung dan tekanan darah naik," lanjutnya.
Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala saat berhenti.
"Seorang
anak yang minum terlalu banyak kafein secara terus-menerus dalam dosis
tinggi dapat mengembangkan toleransi terhadap kandungan ini," jelas
Bristol lagi.
"Dan kemudian, jika mereka mencoba berhenti akan mengalami gejala penarikan, termasuk sakit kepala berulang," imbuhnya.
Jadi, penting bagi orang tua untuk tahu berapa banyak asupan kafein yang diminum anak remajanya.
"Terlalu
banyak bukanlah hal baik. Kuncinya adalah moderasi," kata Bristol. Ia
juga mengingatkan untuk tidak mencampur kafein dengan obat-obatan atau
alkohol.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar