Senin, 25 Mei 2021 18:38:40
Hipertensi dan stroke merupakan dua penyakit yang saling berhubungan
dan harus diwaspadai. Pasalnya, hipertensi atau tekanan darah tinggi
dapat membuat pembulu darah tertutup oleh plak.
Ini membuat oksigen yang masuk ke otak melalui pembuluh arteri menjadi terhambat hingga menyebabkan stroke.
Hal
tersebut diungkap oleh dokter spesialis saraf dr. Dinda Diafiri melalui
acara live Instagram bersama RSUI, beberapa waktu lalu.
Dokter Dinda menjelaskan bahwa 50 persen orang terkena stroke dipicu oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi.
"Stroke
itu dipicu oleh pasien yang menderita hipertensi hampir 50 persen.
Selain hipertensi berdasarkan data Kemenkes, orang-orang berisiko
tinggi terkena stroke adalah orang yang obesitas, perokok, yang minum
alkohol, pasien dengan hipertensi, kolestrol tinggi, diabetes melitus
dan yang kurang beraktivitas," katanya.
Selain hipertensi,
beberapa klasifikasi seseorang berisiko tinggi terserang stroke, menurut
dr. Dinda adalah orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas. Namun tidak
menutup kemungkinan seseorang yang berada di usia muda bisa terkena
stroke lantaran pola hidup yang tidak sehat.
“Biasanya sih mulai
dari usia 40 tahun ke atas. Tapi ada juga kok yang sekarang mulai dari
usia 30 tahun sudah terkena stroke. Pola hidupnya yang memengaruhi,
biasanya yang sudah punya tabungan penyakit juga bisa terserang stroke.
Jadi itu tadi harus mulai jaga pola hidup dan pola makan yang lebih
sehat,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat yang
memiliki riwayat darah tinggi tidak menyepelekan permasalahan tersebut.
Harus lebih sering mengecek tekanan darah agar terhindar dari serangan
stroke.
"Biasanya yang tekanan darahnya 180/120 terus merasa gak
pusing atau gak mengalami gejala apapun langsung menyepelekan. Padahal
itu harus segera diperiksa ke dokter dan segera mengonsumsi obat sesuai
dosis. Jadi harus hati-hati," pungkasnya.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar