Kamis, 25 Juni 2021 18:24:00
Memastikan kecukupan nutrisi pada anak kerap jadi tantangan para
orangtua. Apalagi jika anak sudah melakukan aksi gerakan tutup mulut
(GTM) dan tidak mau makan buah dan sayur.
Padahal, buah dan sayur
jadi salah satu nutrisi penting, agar kecukupan vitamin pada anak bisa
terpenuhi. Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua?
Menanggapi
ini, dokter sekaligus pakar nutrisi, Dr. dr. Tan Shot Yen, meminta
orangtua untuk lebih perhatian pada anak, caritahu apakah fisiknya si
anak dalam keadaan baik.
Mengingat, anak kerap belum bisa bicara atau tidak mampu mengekspresikan apa yang dirasakannya.
"Punya
masalah fisik nggak anaknya? Misalnya belum buang air besar (BAB),
perut kembung, apakah ia mual, gigi mau tumbuh, selaiknya orang
sariawan. Maka orangtua perlu bertoleransi saat mulut anak sariawan.
Atau bisa juga di lidah ada putih-putih, yang berarti ada jamur di dalam
rongga mulutnya," papar dr. Tan dalam diskusi di Live Instagram, Sabtu
(19/6/2021).
Sehingga, kata dr. Tan, aksi GTM pada buah dan
sayur, bukan berarti anak tidak menyukai makanan tersebut. Itulah
mengapa, jika ada perilaku anak yang tidak seperti biasanya, disarankan
menjalani pemeriksaan medis oleh dokter.
Sedangkan apabila anak
terbukti benar tidak suka buah dan sayur, dr. Tan menduga bisa jadi
memang orangtua tidak memberikan contoh. Misalnya orangtua kerap tidak
duduk bersama anak saat waktu makan, dan memperlihatkan orangtuanya
memakan buah dan sayur.
"Jadi selama ini dia makan sendirian
sambil disuapi, sedangkan orangtua tidak makan. Alhasil si anak membuat
pakem atau aturan makannya sendiri," pungkas dr. Tan.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar