Jum'at, 16 Juli 2021 18:31:07
Kecepatan makan anak dan pola perilaku atau kepribadian bisa
berhubungan satu sama lain. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang
terbit pada jurnal Pediatric Obesity.
Melansir dari
Medicinenet, sebuah studi baru menemukan menemukan bahwa pemakan lambat
cenderung tidak menjadi ekstrovert dan impulsif. Sementara pemakan cepat
cenderung responsif terhadap isyarat makanan eksternal, memiliki
tingkat frustrasi, ketidaknyamanan, dan kesulitan yang lebih tinggi
dalam menenangkan diri.
Temuan lain adalah bahwa anak-anak yang
merespons perasaan kenyang dengan baik cenderung memiliki kontrol diri
yang lebih besar.
Studi ini melibatkan 28 orang yang mendaftar
untuk program intervensi keluarga untuk mengurangi kecepatan makan di
antara anak-anak berusia 4 hingga 8 tahun.
"Penelitian ini
penting karena makan lebih cepat dan respons yang lebih tinggi terhadap
isyarat makanan telah dikaitkan dengan risiko obesitas pada anak-anak,"
kata rekan penulis studi Myles Faith, profesor psikologi konseling,
sekolah dan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Universitas
Buffalo.
"Temperamen terkait dengan banyak hasil perkembangan
dan perilaku anak, namun meskipun ada bukti yang muncul, beberapa
penelitian telah memeriksa hubungannya dengan obesitas anak," kata
peneliti utama Dr. Robert Berkowitz, direktur Program Penelitian
Gangguan Berat dan Makan di Rumah Sakit Anak. dari Filadelfia.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami peran yang dimainkan
orang tua dalam temperamen dan perilaku makan anak-anak mereka.
"Orang tua dapat menggunakan makanan untuk menenangkan anak yang
temperamental dan meredakan emosi negatif," , kata peneliti utama studi
dan penulis pertama Alyssa Button, seorang kandidat doktor di Sekolah
Pascasarjana Pendidikan Universitas Buffalo dan spesialis dukungan
penelitian senior di departemen pediatri di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Biomedis universitas.
"Penelitian di masa depan harus
memeriksa cara yang berbeda orang tua memberi makan anak-anak mereka
dalam menanggapi temperamen mereka, serta mengeksplorasi apakah hubungan
antara temperamen dan perilaku makan adalah jalan dua arah," katanya.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar