Minggu, 31 Juli 2022
Kulit menjadi organ terluas dan terluar pada tubuh manusia. Setiap
orang bisa memiliki tipe kulit berbeda yang dipengaruhi oleh genetik,
lingkungan, juga gaya hidup.
Sebagian orang ada yang memiliki
kulit sensitif. Sehingga, kondisi kulit mudah mengalami peradangan
akibat reaksi dari berbagai faktor baik, internal maupun eksternal.
Di kota urban seperti Jabodetabek, faktor cuaca ekstrem seperti
polutan, radikal bebas, dan sinar matahari bisa jadi faktor eksternal
penyebab masalah di kulit. Sementara, gaya hidup tidak sehat, seperti
stres, kurang tidur, hingga kebiasaan merokok, menjadi faktor internal.
Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI) Dr. dr. Srie
Prihianti, Sp.KK(K)., mengatakan bahwa masyarakat masih memiliki
pengertian yang berbeda-beda tentang kulit sensitif.
Selain
itu, tenaga kesehatan dan dokter spesialis juga penting untuk mengenali
jenis kulit sensitif, tanda-tanda yang ditimbulkan, mekanisme yang
mendasari, serta hubungan kulit sensitif dengan penyakit eksim atopik.
"Setelah memahami hal-hal tersebut, baru kita dapat melakukan perawatan
yang tepat dengan produk yang sesuai," kata dokter Srie, dikutip dari
siaran pers Cetaphil.
Menurut dokter spesialisbkulit dan
kelamin dr. Margaretha Indah Maharani, Sp.KK., kebanyakan pasien baru
datang ke dokter saat kondisi kulit sensitif dan dermatitis atopik sudah
gejala. Keluhan yang paling sering ditemukan beruoa gatal disertai
kulit kering, bersisik, dan kemerahan.
"Namun pada kulit
sensitif, keluhan dapat berupa rasa panas, seperti terbakar, dan
menyengat walau penampakan kulit tampak normal," jelasnya.
Kulit sensitif dan penyakit kulit dermatitis atopik memiliki hubungan
yang erat. Dalam kondisi itu, sangat penting menjaga kesehatan kulit
agar sawar kulit atau skin barrier berperan dengan baik sebagai
proteksi.
Setidaknya, terdapat tiga tanda yang jelas terlihat dari kondisi kulit sensitif, di antaranya:
1. Tekstur kulit terasa kasar dan kering, yang kerap muncul karena
berkurangnya kandungan air pada kulit. Hal itu mempengaruhi kinerja dari
sawar kulit yang jika dibiarkan dapat memicu peradangan. Dalam hal ini,
penggunaan pelembab diperlukan agar kondisi kulit tetap terjaga
kelembabannya.
2. Kulit mudah bereaksi. Orang dengan kulit sensitif seringkali mengeluhkan rasa gatal, panas, sensasi terbakar dan menyengat akibat terpapar produk berbahan kimia, termasuk skincare, ataupun pengaruh lingkungan seperti cuaca dingin atau panas, perubahan iklim, angin, sinar matahari, polusi, dan stress.
3. Adanya ruam
pada kulit yang pada umumnya berwarna kemerahan dan dapat muncul secara
tiba-tiba maupun bertahap. Secara umum, kondisi ini terjadi akibat
peradangan pada kulit. Sehingga kulit yang ruam akan terasa gatal,
mengelupas, bahkan sampai membentuk benjolan.
Beragam faktor
mampu mempengaruhi munculnya ruam, seperti dermatitis kontak atau
peradangan kulit karena adanya kontak dengan unsur asing, penyakit,
hingga sengatan atau gigitan binatang.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar