Jum'at 16 September 2022
Overparenting adalah hal yang mengacu pada kondisi di mana orang tua
mengatur kehidupan anak-anaknya secara berlebihan. Orangtua yang
overparenting akan terus mengawasi anak-anaknya dan memastikan bahwa
mereka membuat keputusan yang baik serta kiranya tidak akan melukai
anak-anak mereka sedikit pun.
Jika dibaca sekilas,
overparenting terdengar sebagai bentuk perhatian. Namun, terlalu banyak
membatasi pergerakan anak hingga tidak bisa mentolerir sebuah kegagalan,
luka, atau kesalahan ini justru akan menghambat perkembangan anak dan
menyebabkan ketergantungan.
Ciri - Ciri Overparenting
Beberapa dari mereka yang melakukan overparenting mungkin tidak sadar
bahwa ini merupakan hal buruk. Ini karena berpikir bahwa hal tersebut
merupakan bentuk kepedulian walau nyatanya lebih menjurus ke
pengekangan.
Jadi, penting untuk mengetahui ciri-ciri
overparenting sehingga Anda tidak melakukannya. Berikut ciri-ciri
overparenting, dirangkum dari laman very well family.
1. Khawatir berlebihan
Jika tidak tega membayangkan anak Anda yang berusia 13 tahun
menyeberang jalan dengan teman-temannya atau ketakutan meninggalkan anak
di penitipan karena ada perosotan yang cukup tinggi untuk dimainkan
oleh anak usia 5 tahun, ini bisa menjadi salah satu tanda overparenting.
Skip
2. Tidak bisa melihat anak gagal
Tidak ada yang suka melihat anak mereka gagal, tapi jika Anda melompat
untuk menyelamatkan anak Anda setiap kali ada masalah, mereka tidak akan
pernah belajar dari kesalahan yang dibuat.
Jika Anda cepat
memberi tahu hal yang benar setiap kali mereka berjuang mencari tahu
sesuatu, ini akan benar-benar memutuskan potensi anak Anda.
3. Mencoba mengontrol cara orang lain memperlakukan anak Anda
Jika Anda secara tidak sadar kerap berdebat dengan guru, pelatih,
penjaga daycare, atau pengasuh tentang aturan mereka atau cara anak Anda
diperlakukan, Anda harus menyadari bahwa ini mungkin merupakan tindakan
overparenting. Kesempatan anak-anak mendapat manfaat dari mempelajari
aturan yang berbeda di lingkungan sekitarnya akan hilang.
4. Tidak memiliki harapan seusia anak
Terkadang, menjadi orang tua yang sayang berlebihan datang dari
ekspektasi terlalu tinggi. Misalnya, orang tua mungkin melibatkan anak
dalam lusinan kegiatan dan bahkan mengatur waktu luang anak-anak untuk
memastikan mereka selalu produktif. Hanya saja, ini bukanlah hal yang
bagus.
Hal serupa juga terjadi jika orang tua memiliki harapan
terlalu rendah. Orang tua yang tidak percaya bahwa anak mereka mampu
berperilaku mandiri dapat melakukan segalanya untuk si anak, seperti
memasak atau bersih-bersih, padahal hal tersebut merupakan kemampuan
dasar untuk bertahan hidup.
5. Memanjakan anak berlebihan
Menjadi overparenting atau orangtua yang berlebihan berarti Anda juga
akan menyediakan berbagai cara untuk membantu dan melindungi anak Anda.
Namun, jika hal ini dilakukan secara berlebihan, anak tidak akan
memiliki kemampuan belajar keterampilan hidup dan bertanggung jawab.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar